39

585 22 2
                                    

Hai... hai... balek lagi nih dengan kelanjutan ceritanya😊

Happy reading......

"Kamu sudah siap kelihatan nya" ucap Om Frans ketika memasuki kamar inap ku dan melihat ku sedang sibuk memasukkan beberapa baju kedalam tas, sesuai dengan janji kak Dafa semalam, ternyata dia menepatinya, hari ini aku keluar dari Rumah Sakit ini

"Hmm.. tentu aku sudah siap" sahut ku sibuk mencari sesuatu hal yang lumayan penting

Dimana terakhir aku meletak kan nya?

"Kamu sedang mencari apa?" Tanya Om Frans melihat ku kebingungan

"Hmmm.... dompet, dompet ku om, aku lupa menaruhnya dimana?" Jawab ku sibuk mengeluarkan kembali baju yang sudah ku tata rapi tadi didalam tas

"Dompet??"

"Iya"

"Apakah dompet mu berwarna biru dengan garis pink dipinggirnya?"

"Iya warna dompet ku war...Tunggu bagaimana Om tahu? "Tanya ku berbalik ke arahnya dan ternyata Om Frans sudah memegang sebuah dompet yang persis seperti milik ku eh salah seperti nya itu memang milik ku

"Ini" ucapnya memberikan nya padaku

Aku menerimanya, sebenarnya aku sedikit ceroboh dan pelupa

"Bagaimana dompet ku bisa bersama Om?" Tanya ku melihat nya duduk santai di sofa sambil membuka lembaran majalah

"Entahlah, ketika aku datang tadi pagi, dompet itu sudah ada diatas meja ku"

"Ehmm, begitu "

"Memang dimana terakhir kamu lupa menaruhnya?" Tanya Om Frans

"Hmm.. entalah, aku juga tidak begi..."

Ahh.. aku ingat,terakhir aku memegang nya waktu aku membeli testpeck diapotek, iya.. aku ingat sekarang, lalu kenapa dompet ini ada pada Om Frans?

"Tapi siapa yang menaruhnya disana?" Tanya ku heran

"Mungkin saja perawat lama disini yang meletakkan nya tadi pagi, dan tahu kalau aku kenal kamu" jawab Om Frans masuk akal

"Seorang perawat?"

"Hey., kamu kan pasien abadi disini, mungkin saja beberapa perawat sudah mengenalmu, lagipula ini adalah rumah sakit keluarga kita kan? " Ucap nya seperti sedang mengejek ku

"Haish... Om Frans bilang seperti itu berasa aku adalah Mahasiswa Abadi saja tidak lulus-lulus" gerutu ku memandangnya kesal dan itu membuatnya tersenyum geli ke arah ku

"Hehehe maafkan aku,oh ya Dafa sudah kasih kabar mau jemput kamu jam berapa?" Tanyanya tetap tak menghilangkan wajah mengejeknya

"Hem.. belum,dan berhenti memasang wajah menyebalkan seperti itu"

"Memang kenapa wajah Om?, ku rasa tidak ada yang salah sedari tadi" sahut nya dengan rasa tak berdosa

"Oh yaaa.."

"Iya, kenapa?"

"Om menyebalkan" gerutu ku

"Hahahaha iya iya maafkan Om, aku tidak akan menampakan wajah seperti ini lagi, tapi mau bagaimana lagi kalau mengejekmu adalah hal yang menyenanngkan bagi ku"

"Om meminta maaf tapi tidak merasa kalau dirimu salah" sindir ku

"Hahahaha ok, kali ini aku meminta maaf dengan serius, maafkan Om tampan mu ini yang tidak berdosa Angel"

Lihatlah, meskipun dia mengatakan maaf tapi dia tidak merasa salah sedikitpun, Dasar menyebalkan, hilang satu yang menyebalkan, datang satu yang menyebalkan seperti ini

My Captain My Brother My Heart (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang