🍁 (+) 1 🍁

833 76 3
                                    


Mohon maaf bila ada kesalahan kata dan typo^^

🍁🍁🍁

Akhirnya musim gugur akan tiba. Daun-daun mulai mengganti warnanya menjadi oranye dan siap terjatuh. Langit berwarna biru cerah dan udara terasa sangat hangat.

Siang ini, jalanan kota Seoul sedikit ramai. Banyak orang dan kendaran yang berlalu lalang.

Gadis itu -Jo Yuri- yang menggunakan mantel tipis berwarna cokelat menyusuri jalan di taman sendirian, sembari menikmati pemandangan.

"Selamat datang, musim gugur"

Senyum tipis terlukis di wajahnya. Ia menatap telapak tangannya dan melipat beberapa jarinya.

"Ini.. musim gugur yang ketiga"

Yuri menatap sekitarnya, mencari seseorang.

"Hmm.. tapi dia tidak disini lagi"

Ia tertawa kecil sembari memasukan tangannya kembali ke saku mantelnya.

"Siapa yang tidak disini? Aku selalu bersamamu kan?"

Suara itu mengejutkan Yuri. Ia pun membalikan badannya. Mendapati sahabatnya sedang tersenyum padanya.

"Hei.. aku tidak sedang membicarakanmu"

Yuri tetawa sambil merangkul sahabatnya itu.

"Tapi tunggu, kau terlambat lagi.. 10 menit", Yuri menatap gadis di sebelahnya.

"Eii.. maaf. Kau tahu kan aku masih sering tersesat di Seoul? Haha"

Nako, sahabat Yuri sejak dua tahun yang lalu itu mencolek pipi Yuri sambil berjinjit karena Yuri lebih tinggi darinya.

"Kebiasaan mu ini mungkin akan terbawa sampai kita menjadj nenek-nenek", Yuri tertawa lalu menarik Nako untuk berjalan ke tempat tujuan mereka

•••

Suasana kafe saat ini ramai. Yuri dan Nako memilih duduk didekat jendela, dimana biasanya mereka duduk.

"Jadi, sekarang apa yang akan kau ceritakan padaku?"

Nako meniup cangkir hot chocolate nya lalu meminumnya perlahan.

"Kau pikir aku ini pendongeng?", Yuri melahap kue tiramisu nya. "Mengapa kau selalu memintaku bercerita setiap saat haha kau seperti anak kecil"

"Hei bukan begitu. Kau selalu menceritakan kisah yang seru. Sekarang ayo berceritalah sesuatu yang menarik", Nako memajukan kursinya.

Yuri mengerutkan keningnya, "Cerita apa ya yang belum ku ceritakan padamu.. hmm"

"Ah! Aku tahu", Nako menatap Yuri. "Cinta pertamamu".

"Apa?", Yuri memukul pelan tangan Nako. "Hei itu terlalu memalukan"

Nako tertawa lalu kembali menatap Yuri, "Ayolaah aku yakin cerita itu akan menarik"

Yuri menghela nafas dan menggigit bibirnya.

Bukannya dia enggan menceritakan kisah cinta pertamanya pada Nako. Hanya saja, kisahnya itu tidak bisa disebut sebagai cinta pertama. Akan lebih pantas jika disebut sebagai, cinta yang tak tersampaikan.

Yuri tersenyum dan menatap kedua mata sahabatnya itu.

"Hmm baiklah. Karena kau sahabatku jadi aku akan menceritakannya"

Nako tersenyum senang dan kembali memajukan kursinya agar lebih dekat dengan Yuri.

"Baiklah.. ini dimulai sekitar tiga tahun lalu. Sebelum aku bertemu denganmu. Kurasa itu hari pertama musim gugur"

Yuri kembali menggali kenangan masa SMP nya. Dimana ia bertemu dengan cinta pertamanya.

"Dia.. seorang laki-laki yang tidak sengaja bertemu denganku di halaman belakang sekolah"

Nako menggenggam tangan Yuri, "Ayo teruskan, jantungku sudah mulai berdegub lebih cepat"

Yuri tertawa kecil lalu melanjutkan ceritanya,

"Laki-laki itu membantuku saat aku kesulitan dan kembali melukiskan senyumku", Yuri menatap Nako sambil tersenyum.



"Dia lah cinta pertamaku.."

Yuri menatap keluar jendela. Melihat daun yang menguning dari sebuah pohon yang terjatuh. Menandakan musim gugur benar benar sudah tiba.

".. Hwang Hyunjin"





Tbc.

[1] To Reach You | 너에게 닿기를 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang