Musim gugur 2015
🍁🍁🍁
"Hei! Jo Yuri"
Suara seorang perempuan mengejutkan Yuri yang sedang bersandar di tembok. Yuri mengangkat wajahnya. Menatap perempuan yang memanggilnya tadi.
"Oh? Minju?"
Perempuan yang Yuri panggil dengan sebutan Minju itupun berlari kearahnya.
"Apa yang kau lakukan disini? Sudah saatnya pulang sekarang", Minju melihat rok sekolah Yuri yang penuh dengan bercak tanah. "Rokmu? Kenapa bisa seperti ini?"
Yuri menyingkirkan tangan Minju dari roknya, "Ah.. aku.. kehilangan sesuatu disini. Aku tidak sengaja menjatuhkannya saat aku di rooftop sekolah tadi"
"Ya ampun.. aku ingin membantumu tapi aku harus berangkat ke tempat les sekarang. Maafkan aku", Minju menggenggam tangan Yuri
"Aahh, tidak masalah, terimakasih sudah peduli padaku. Pergilah sebelum kau terlambat"
Minju berpamitan pada Yuri dan berlari meninggalkannya sendirian di halaman belakang sekolah.
Yuri menghela nafas dan kembali mencari barangnya yang hilang setelah tadi beristirahat sebentar.
Yuri menatap ke atas,
"Hmm, aku yakin tadi aku menjatuhkannya tepat di sekitar sini", ia kembali menatap tanah, "tetapi kenapa aku tidak bisa menemukannya"
Setengah jam berlalu. Pencariannya tetap tidak membuahkan hasil.
Wajah yang biasanya selalu dihiasi senyuman itu mulai dibasahi airmata.
"Ibu.. maafkan aku. Aku.. tidak bisa menjaga kalung itu dengan baik. Aku adalah anak yang bodoh"
Yuri kembali mencari kalungnya itu meskipun kini seluruh wajahnya sudah dipenuhi air mata.
"Aku akan membantu. Katakan, apa yang kau cari?"
Seoarang laki-laki tiba-tiba muncul dan kini berada di hadapan Yuri.
Yuri menatap laki-laki itu. Tampan. Sangat tampan.
Yuri memalingkan wajahnya dan menghapus air matanya. Pasti sekarang wajahnya basah dan ada tanah yang menempel di wajah dan rambutnya. Sangat memalukan.
"Lihatlah dirimu. Seragammu sangat kotor. Dan isakan tangismu sangat menggangu aku yang sedang bermain gitar disana"
Laki-laki itu menyodorkan sapu tangan miliknya.
Yuri masih menundukkan kepalanya lalu menjauhkan tangan laki-laki itu dari hadapannya.
"Maaf sudah mengganggu dan terimakasih tawaran bantuannya"
Yuri hendak berdiri tetapi laki-laki itu menahannya dan mengangkat dagu Yuri.
"Aku benci perempuan yang menangis dan aku tidak suka jika tawaranku ditolak"
Laki-laki itu menyeka wajah Yuri menggunakan sapu tangannya dan menyingkirkan tanah yang menempel pada rambutnya.
Yuri membatu. Ia tak bisa berbuat apa apa. Degub jantungnya sudah tidak karuan. Ia melihat nametag yang terpasang di jas laki-laki itu.
'Hwang Hyunjin'
"Nah, sekarang katakan. Apa yang kau cari hingga kau menjadi seperti ini?"
Laki-laki itu, Hwang Hyunjin menatap Yuri.
"Aku.. mencari sebuah kalung"
"Kalung? Bagaimana bisa kau menghilangkannya disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] To Reach You | 너에게 닿기를 [END]
Fanfictioniz*one series #1 To Reach You Akankah perasaan ku sampai ke hatimu?