☆Berharap Kamu Kembali & Penyesalan Orang tua☆

3.2K 140 7
                                    

             Malam harinya Nichol berjalan memasukin rumah sakit menggunakan Masker.Nichol melihat  ruang tunggu depan ruang rawat Ali sepi.Nichol melihat ruang rawat Ali tidak ada suster atau dokter.Nichol melihat sekelilingnya dan memegang knop pintu dengan pelan.Nichol membuka pintu ruang rawat Ali dan Berjalan masuk ke ruang rawat Ali.
Nichol melihat Ali yang masih terbaring koma di brangkar.Nichol berjalan menghampiri Brangkar Ali dengan pelan pelan.Nichol melihat Ali tersenyum licik.
"Ali,Ali kenapa sich lo masih hidup dengan Alat medis,Kalau gue jadi lo sich lebih baik gue mati,Karena percuma lo hidup karena Prilly tetap akan menganggap lo bajingan dan gue sahabat yang baik akan membuat lo pergi dengan tenang dan lo harus ucapin selamat tinggal untuk kekasih lo Prilly" Ucap Nichol tersenyum licik.
        Nichol membuka Alat Oksigen yang menutupin mulut dan Hidung Ali.Tubuh Ali kejang kejang.Nichol melihat Monitor pendeteksi jantung bergerak tidak teratur.Nichol memegang tabung infus Ali.Nichol mengeluarkan sebuah suntikkan.
"Ini adalah suntikan yang bisa membuat lo mati dengan cepat" Ucap Nichol hendak menyuntikan suntikkan itu ke tabung infus Ali.
           Alan membuka pintu ruang rawat Ali dan terkejut melihat seorang hendak menyuntikkan suntikan ke tabung alat infus Ali.
"Heh lo siapa" Ucap Alan.
             Nichol terkejut dan Menjatuhkan suntikkan itu.Nichol henda berlari keluar dari ruang rawat Ali.Tapi Alan menahannya.Nichol menyerang Ali.
"Brugh"
"Brugh"
"Brugh"
             Nichol dan Alan berkelahi.
Nichol menyerang Alan.Alan menangkis serangan Nichol dan Menyerang Nichol.Mereka saling menghajar dan Menyerang.Prilly dan Viola terkejut melihat perkelahian itu dan Melihat Monitor pendeteksi jantung semakin berbunyi tak beraturan dan Tubuh Ali semakin kejang kejang.Prilly berjalan menghampiri Ali.
"Kak Viola panggil dokter cepat" Ucap Prilly memasangkan Alat oksigen itu ke Mulut dan Hidung Ali.
            Viola berlari keluar dari Ruang rawat Ali dan Mencari dokter.Nichol menendang Alan dan Berlari keluar dari ruang rawat Ali.Alan berlari mengejar Nichol.Prilly mengenggam tangan Ali dan Mengusap puncak rambut Ali.
"Sayang,Heh tenang,Aku ada disini,Aku nggak akan biarin kamu kenapa,Sayang tenang" Ucap Prilly mengecup kening Ali.
              Tiba tiba tubuh Ali berhenti kejang kejang dan Monitor pendeteksi jantung berjalan dengan normal.
Dokter datang dan Memeriksa keadaan Ali.Prilly dan Viola keluar dari ruang rawat Ali.Prilly dan Viola duduk di kursi tunggu.Prilly menghela nafasnya dan Mengelus perutnya.
"Prilly,Lebih baik lo pulang ya" Ucap Viola.
"Nggak Kak,Gue masih mau nemani Ali" Ucap Prilly.
"Tapi kedua orang tua lo" Tanya Viola.
"Gue udah jelasin ke mereka tentang kehamilan gue,Awalnya mereka kecewa dan Marah sama gue,Tapi gue udah jelasin tentang kondisi gue dan Ali,Mereka menerima itu semua asalkan Ali mau bertanggung jawab kalau Ali nggak mau bertanggung jawab kedua orang tua gue akan menerima gue,Karena mereka bilang udah takdir buat gue hamil di luar nikah dan mereka bilang takdir nggak bisa di ulang lagi Kak,Orang tua aku juga mengizinkan gue untuk menemani Ali sampai dia sadar dari komanya" Ucap Prilly.
           Tiba tiba Alan datang dan duduk di samping mereka.
"Gimana Alan lo sudah berhasil menangkap tuch orang" Tanya Viola.
"Nggak Vio,Dia larinya cepat banget" Ucap Alan Kesal.
"Siapa sich tuch orang" Tanya Prilly.
"Yang pasti dia mau celakain Ali,Kayaknya gue bakal panggil bodyguard dech untuk jaga ruang rawat Ali" Ucap Alan.
"Boleh" Ucap Viola Dan Prilly.
           Disisi lain Nichol sampai di rumahnya.Disana ada Manda yang menunggu dengan Pakaian yang sangat seksi.Manda memang sudah lama menginap di rumah Nichol dan Mereka sudah sering melakukan hubungan terlarang di rumah Nichol.
"Gimana kamu berhasil untuk menghabisin Ali" Ucap Manda merangkul leher Nichol.
"Gagal,Gue bingung ya,Tuch cowok kayak ada perlindung tau nggak,Setiap gue berusaha untuk menghabisinya selalu gagal,Apa hebatnya sich dia,Dia itu cuman cowok cupu yang populer karena gue" Ucap Nichol.
"Nichol,Satu kali kamu gagal masih ada banyak rencana untuk menghabisin Ali,Ya udah kita bersenang senang yok" Ucap Manda mengoda Nichol.
            Nichol menganggukkan kepalanya dan merangkul pinggang Manda.Mereka memasukin kamar dan melakukan hubungan terlarang.
Desahan dan Decapan memenuhi kamar Nichol.
                2 Bulan Kemudian.
         Sudah 2 bulan Ali terbaring koma.Prilly masih setiap menjenguk Ali dan Menceritakan ke Ali tentang kenangan kenangan mereka dan Tentang kandungan dia yang semakin besar.Nichol selalu berusaha untuk menghabisin Ali tapi gagal karena Ruang rawat Ali di jaga Bodyguard suruhan Alan.Kandungan Prilly juga sudah mencapai 5 bulan.
          Keesokkan harinya Prilly duduk di samping brangkar Ali.Prilly mengenggam tangan Ali.
"Sayang,Kamu lihat dech perut aku semakin membesar kamu nggak mau apa mengelus perut aku,Kamu masih marah ya sama aku,Karena aku udah nggak percaya sama kamu,Ali aku minta maaf sama kamu,Aku mohon kamu bangun ya,Aku kangen pelukan kamu,Aku kangen kecupan kamu,Aku kangen kamu yang manggil aku keras kepala,Aku kangen kamu yang nyanyiin lagu buat aku,Aku kangen kamu yang jutek dan nyebeli,Aku kangen kamu yang memberikan Lolipop di saat aku sedih,Mungkin sekarang kamu belum bisa bangun,Tapi aku bakal nunggu kamu bangun,Seperti janji kita dulu" Ucap Prilly menangis terisak.Dia merindukan Alinya yang dulu.
            Prilly mengingat kenangan Bersama Ali sebelum kejadian Ali menodainya.
             
         Ali dan Prilly berada di bangku taman.Prilly menyandarkan kepalanya di bahu Ali.
"Prill,Aku sempat berpikir dech,Apa cinta akan bertahan lama,Aku sempat berpikir dech seandainya aku sedang pergi jauh banget,Apa kamu akan menunggu aku kembali atau melainkan kamu berhenti menunggu" Ucap Ali memandang Langit.
"Kok ngomong kayak gitu" Ucap Prilly.
"Kan Kita nggak bisa nebak masa depan,Kalau seandainya Kita berpisah dan mengharuskan aku pergi jauh dari kamu,Ada dua pilihan kamu mau menunggu aku atau berhenti menunggu,Katanya orang cewek itu nggak bisa nunggu terlalu lama" Ucap Ali.
"Berarti itu kata orang,Bukan menurut aku kan,Menurut aku cinta itu tak kenal yang namanya kadaluasa,Hati aku dan cinta aku udah memilih kamu untuk menjadi sandaran hati aku,Aku akan menunggu kamu mau berapa ratus kek,Mau berabad abad ke aku bakal tetap menunggu kamu kembali,Asalkan kamu janji sama aku untuk kembali" Ucap Prilly.
"Oke,Kita bikin Perjanjian kamu harus berjanji sama aku kamu harus menunggu aku kembali sampai kapanpun" Ucap Ali menjulurkan kelingkingnya.
"Oke,Tapi kamu juga harus janji sama aku untuk kembali" Ucap Prilly mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Ali.
"Janji" Ucap Ali dan Prilly mencolek hidung mereka dengan jempol mereka.
            Ali mendekatkan wajahnya dengan wajah Prilly dan Prilly memejamkan matanya.Ali mengecup bibir Prilly dengan lembut dan melumat bibir Prilly dengan lembut.
Prilly membalas kecupan Ali dan Lumatan bibir Ali.Mereka berciuman dengan Mesra.

          Prilly menempelkan tangan Ali di pipinya dia menangis terisak mengingat janji dia dan Ali.

"Kehidupan di dalam dunia
Tiada kekal dan Abadi
Ada gelap ada terang
Seumpama malam dan siang"
             Prilly bernyanyi sambil berjalan mengingat Saat dia mengetahui Ali kecelakaan.Prilly mengingat saat dia melihat Ali dalam keadaan koma dan menunggu Ali sadar dari komanya.
Dengan harapan Ali akan kembali untuknya.

"Cobaan hidup silih berganti
Bagai gelombang air laut
Setiap waktu tiada berhenti
Ada saatnya kita bertemu
Ada saatnya kita berpisah
Itulah dunia hoo............"
              Prilly bernyanyi sambil berjalan dan memegang ranting pohon dengan tangisan.Prilly bersandar di pohon.Mengingat Saat dia dan Ali sering bertengkar,Saat dia terpesona oleh alunan Piano Ali sampai Mereka pacaran,Tapi banyak hal yang berusaha memisahkan mereka,Dari Ali yang memperkosa Prilly dengan Keji sampai Ali kecelakaan dan Terbaring koma.

              Prilly masih menangis dan mengusap rambut Ali.
"Buat apa kalian kesini"
             Prilly terkejut mendengar teriakan Alan.Prilly berdiri dari kursinya dan Berjalan menuju pintu ruang rawat.
"Mama,Papa ingin bertemu Ali dan membawa Ali ke luar negeri,Karena Fasilitas di luar negeri memadai" Ucap Mawar.
"Nggak perlu,Sekali Ali sedang berjuang hidup dan matinya kalian datang dan ingin membawa Ali ke luar negeri,Alan nggak akan biarin itu karena Fasilitas di indonesia juga sama memadai" Ucap Alan.
"Tapi Alan ini demi kebaikan Ali" Ucap Aron.
"Oke,Alan tanya kalau Ali di luar negeri apa kalian Akan menemani selama 24 jam" Ucap Alan.
           Kedua orang tua Alan dan Ali terdiam mendengar pertanyaan Ali.
"Kenapa diam,Di sini aja kalian nggak ada waktu untuk Ali dan Alan,Gimana di luar negeri,Kalian pasti menelantarkan Ali sendiri,Ali nggak butuh Fasilitas memadai,Tapi Ali membutuhkan dukungan Kalian dan Kasih sayang kalian untuk membantu Ali kembali,Ali membutuhkan Kasih sayang Mama dan Papa,Alan dan Ali nggak butuh materi,Kalau Ali di luar negeri dia nggak akan ada dukungan Untuk bertahan hidup,Kalau disini Ali memiliki banyak orang yang mendukungnya untuk hidup,Ali nggak mungkin meninggalkan seorang yang berarti dalam hidupnya" Ucap Alan.
"Maksud kamu apa Alan" Tanya Aron.
         Prilly keluar dari ruang rawat.
Prilly menangis mendengar perkataan Kedua orang tua Ali yang akan membawa Ali ke luar negeri.
Alan melihat Prilly dan berjalan menghampiri Prilly.Alan merangkul bahu Prilly.Prilly menangis bergetar.
Mereka terkejut Melihat Perut Prilly yang membesar.
"Dia Prilly,Pacar Ali Ma,Pa,Dia yang menjadi Penyemangat Ali,Kalau nggak ada dia gimana Ali bisa berjuang untuk bertahan hidup dan Dia sedang mengandung Bayi Ali Ma,Pa" Ucap Alan Lirih mengingat Saat Ali benar benar terpuruk tanpa Prilly.
           Mawar dan Aron menangis mendengar perkataan Alan.Mereka menyesal atas kesibukkan mereka yang terlalu mengejar harta sampai menelantarkan kedua putra mereka.
Sekarang masa depan kedua Putra mereka.Pertama Alan yang menghamili Reva,Sekarang putra bungsu mereka.Mereka mengingat saat Ali kecil mengajak Mereka bermain tapi mereka mempedulikan Meeting mereka.Mereka mengingat Saat Ali jatuh sakit dan Butuh perhatian mereka.Mereka malah mencuekin Ali.Ali beda dengan Alan.
Putra bungsunya Ali terlalu sabar menghadapi mereka berdua yang terlalu sibuk dengan karier berbeda dengan Alan yang selalu marah dengan mereka.Mawar berjalan menghampiri Prilly dan Mawar berlutut di hadapan Prilly.Prilly terkejut.
"Maafin Ali Putraku yang telah menghamili kamu,Ini semua salah aku dan Papanya yang tidak pernah ada waktu untuk Ali" Ucap Mawar menangis menyesal.
"Tante,Berdiri Tan,Aku udah maafin Ali karena aku sangat mencintai Ali,Aku mohon jangan Pisahkan aku dan Anak aku dan Ali dari Ali tante aku mohon" Ucap Prilly menangis dan membantu Mawar berdiri.
"Tante nggak mungkin memisahkan kamu dan Ali,Kamu penyemangat hidup Ali,Tante mohon tolong kamu selalu memberikan dukungan untuk Ali" Ucap Mawar memeluk Prilly.
"Iya Tante" Ucap Prilly menangis dan membalas pelukan Mawar.
            Aron memeluk Alan putra sulung mereka.Viola menangis haru melihat kejadian itu.Prilly masih menangis memeluk Mawar dan mendengar tangisan Mawar.
"Ali,Kamu tau banyak orang meneteskan Air matanya untuk kamu kembali,Banyak orang yang menyayangi kamu Li dan berharap kamu kembali,Termaksud aku dan Bayi kita berharap kamu kembali" Batin Prilly menangis di pelukan Mawar.

BERSAMBUNG.

                  Vote And Comment.

Saat Cinta Telah Memilih (☆END☆)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang