2

7.5K 911 106
                                    

Dia selalu ingin kau untuk melihat semua pertandingannya

.

.

.

"Hei (name)."

"Hm? Ada apa Tetsurou?" Tanyamu sambil menyeruput jus kotak.

Kuroo duduk di sebelahmu dan memakan taiyaki yang baru saja dibelinya di depan mini market.

*Taiyaki=kue berbentuk ikan khas Jepang

"Besok aku ada pertandingan. Jika kau bisa, datanglah ke gym untuk menonton pertandingannya."

"Eh? Apa tidak apa-apa?"

"Tentu saja, aku jadi bertambah semangat saat kau mellihatku bertanding."

"Baiklah."

Kau pulang dan pergi membeli sebuah jaket untuk diberikan pada Kuroo di hari ulang tahunnya.

* * *

Jan..ken..pon!"

"Hah, aku kalah." Kau membuang sampah di tempat pembuangan sampah sendiri.

"Hei, kudengar Kuroo-senpai sudah memiliki pacar."

"Apa benar? Apa dia cantik?"

"Entahlah...Kudengar Kuroo senpai terpaksa berpacaran dengan pacarnya. Ahh, kuharap mereka cepat putus."

"Sayang sekali, kuharap juga begitu."

Kau mendengar percakapan itu dengan jelas. Sedikit sakit mendengarnya, terbesit di pikiranmu apa benar yang dikatakan oleh adik kelasmu itu.

Kau pergi menuju gym meski sedikit ragu. Kau mengintip ke dalam gym dan melihat Kuroo tengah berbincang dengan pelatih klub voli.

"Hahh..lebih baik aku kembali saja." Kau berbalik ke luar gym namun seseorang menghampirimu.

"Kau (name) kan?" tanya Yaku.

"Iya."

"Kuroo memintaku memberitahumu agar kau langsung saja masuk ke gym. Dia sedang ada urusan dengan pelatih. Masuk saja, ayo."

"T-Tapi aku,"

"Tidak papa, masuk saja."

"B-Baiklah.." Kau berjalan di belakang Yaku dan duduk di pinggir lapangan.

Kau melihat Kuroo, dia menatapmu dan tersenyum ke arahmu.

Pertandingan dimulai hingga menjelang petang. Kedua tim sudah telrihat kelelahan selepas pertandingan yang dimenangkan oleh Nekoma.

Kau pulang bersama Kuroo seperti biasa. Kau berjalan di samping Kuroo, kau berhenti dan memegangi jaket klubnya.

Sedikit gemetaran, kau memberikan jaket yang sudah kau bungkus dengan kertas kado itu pada Kuroo.

"Selamat ulang tahun Tetsurou."

Kuroo terkejut dan menerima kado darimu. Wajahnya sedikit memerah, dia tersenyum.

"Terimakasih banyak (name). Aku senang sekali."

***

Siang itu kau makan berdua bersama Kuroo di taman. Kau melihat adik kelas yang membicarakanmu kemarin. Kau mengingat apa yang mereka katakan.

"Hei Tetsurou."

"Ada apa (name)?"

"Apa kau...terpaksa menjadi pacarku?"

"Apa yang kau bicarakan (name)? Tentu saja tidak."

"Kau tidak berbohong kan?"

Kuroo memegangi wajahmu "Hei, tatap aku. Apa wajahku ini menandakan aku sedang berbohong padamu?"

Kau tersenyum tipis, "Hm..aku jadi sedikit lega."

"Dengarkan aku, aku tidak pernah terpaksa menjadi pacarmu. Berhentilah memikirkan hal seperti itu (name). Kau harus tahu kalau aku menyayangimu."

Kau berjalan melewati taman bersama Kuroo hendak kembali ke kelas. Kalian berdua hanya saling diam sampai Kuroo membuka suaranya.

"(name), aku memintamu menonton pertandinganku minggu depan."

"Eh? Lagi? Aku takut kalau aku hanya mengganggu."

"Tentu saja tidak. Aku sudah bilang padamu kalau aku bertambah semangat ketika kau menontonku bertanding. Dan juga aku meminta hadiah kemenangan di pertandingan kemarin."

"Apa? Hadiah kemenangan? Aku belum menyiap-"

Kuroo dengan cepat menggeser tubuhmu dan mengecup pipi kananmu, dia langsung pergi meninggalkanmu.

"T-Tetsu..." Wajahmu memerah, kau masih mematung di tempat.

"Aku sudah mengambil hadiahku (name)!" Kuroo berlari ke kelas duluan sambil tersenyum.

Kuroo as Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang