Chapter 06 - Home

1.6K 318 16
                                    

Sewaktu masih SMP, Adara selalu dicap dengan image yang polos dan menyenangkan, itulah kenapa ia bisa mendapatkan banyak teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sewaktu masih SMP, Adara selalu dicap dengan image yang polos dan menyenangkan, itulah kenapa ia bisa mendapatkan banyak teman. Hampir semua orang di sekolahnya mengenalnya.

Setiap hari, Adara harus selalu memasang senyum ramah kepada setiap orang yang menyapanya. Ada banyak Kakak kelas mau cewek ataupun cowok yang menyukainya, banyak yang menyatakan cinta padanya tapi selalu berakhir dengan penolakan dari Adara.

Kenapa? Karena ia tidak ingin dimiliki oleh siapapun, lagi pula anak SMP tahu apa soal cinta? Adara juga tidak ingin mempunyai hubungan serumit cinta dengan seorang lelaki. Jadi ia selalu membuat pilihan, jadi teman atau pergi.

Dan kebanyakan dari mereka memilih menjadi teman Adara karena pesona gadis itu yang tidak bisa ditolak, itulah salah satu alasan juga kenapa Adara tidak memilih satupun diantara mereka.

Mereka hanya menyukai Adara karena ia cantik dan pintar, terlebih mereka tahu kalau Adara berasal dari keluarga kaya. Atas pengakuannya saat ditanya oleh teman-temannya, juga penampilannya setiap hari yang sangat meyakinkan, Adara benar-benar seperti anak dari keluarga konglomerat.

Tentu saja, semua itu bohong.

Adara hanya memiliki seorang Ayah pegawai pabrik dengan gaji UMR yang tidak akan bisa membeli barang-barang mewah, berbeda sekali dengan pengakuannya yang mengatakan kalau Ayahnya adalah seorang Arsitek yang jarang berada di Indonesia, juga seorang Ibu yang memiliki usaha sendiri di Jepang.

Saat Adara mengatakan itu, semua teman-temannya percaya. Tidak ada satupun yang menaruh curiga meskipun Adara selalu menolak teman-temannya untuk berkunjung ke rumah.

Katakan lah, Adara si pembohong ulung, tapi menurutnya itu lebih baik daripada harus sendirian. Ia sudah bertemu dengan banyak orang dan bisa mengenali jenis manusia seperti apa yang dekat dengannya.

Kebanyakan temannya hanya mempedulikan penampilan dan otak, menjadi cantik dan pintar adalah syarat utama agar tidak dikucilkan. Selama hampir 18 tahun hidupnya, Adara tidak pernah sekalipun mempunyai teman yang tulus berteman dengannya tanpa memandang kedalam aspek lain. Yang tidak masalah dengan penampilannya, juga latar belakang keluarganya. Ia tidak pernah menemukan orang seperti itu.

Sebelum ia bertemu Lisa, omong-omong soal Lisa, Adara tadinya sempat ragu. Apakah gadis itu memang sebaik itu atau hanya ingin berteman dengannya karena ia kelihatan cantik. Tapi, mengingat lagi perilakunya dari awal ia masuk sampai sekarang, Lisa terlihat sangat tulus sekali.

Anak cantik yang suka berbagi, senyumnya juga cantik dan ia memiliki selera humor yang sama seperti dirinya. Sejenak Adara berpikir, membuka diri untuk Lisa sepertinya tidak masalah.

Tersadar dari lamunan karena ponselnya berdering, Adara meraih ponselnya dan melihat nomor yang tidak asing itu menghubunginya.

Gadis itu langsung menghela nafas lelah, sudah seharian ini ia dikerjai habis-habisan oleh serigala itu. Dan sekarang apa lagi? Tidak bisakah ia meninggalkan Adara barang sebentar saja?

Why Should I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang