3. mengalah itu lemah!

18 0 0
                                    

Warung Tommy yang lebih dikenal sebagai Wartom, penuh sesak oleh anggota yang kira kira berkisar 135 anggota, yang terdiri dari kelas sepuluh, sebelas, duabelas SMAN garuda dan ada sebagian yang sekolah diluar SMAN garuda.

Zico yang merupakan ketua umum wartom berdiri dihadapan mereka yang didampingi bang Rizal selaku mantan ketua umum mereka memberi arahan. Wartom begitu sunyi. Peringai seluruh anggota bungkam. Hanya telinga yang harus berfungsi dengan baik.

"Ketua Toja ngubungin gue, anak buahnya si chiko dikeroyok salah satu dari anak anak wartom, siapa yang  ngeroyok?" suara Zico begitu berat, tegas, dan menusuk . wartom hening, tak ada yang bergerak dan tak ada suara meskipun itu hanya hembusan nafas. Semua diam, mereka menunduk takut.

Brakk!!
"Siapa bangsat?!" tanya zico yang benar benar marah karena tak ada satupun yang menjawab. Matanya menusuk memandang kilas seluruh anggotanya.

"Sorry co, tapi anak anak gk ada yang ngeroyok sama sekali" Fahri menjawab dengan tenang dan datar.

Zico menoleh dan menatap tajam fahri. Fahri yang ditatap seperti itu malah tambah memasang wajah datar.
"Kalopun ada yang ngeroyok diantara kita pasti ada yang babak belur, Tapi buktinya gk ada sama sekali kan? Kayanya ada yang ngadu domba kita" seru fahri juga menatap tajam zico memberi jawaban zico dengan tatapan.

"Gue udah duga itu dari tadi, ada yang ngadu domba. Bikin anak toja babak belur dan pake identitas wartom, bangsat!" zico benar benar kesal.

"Gak menutup kemungkinan, anak toja pasti bakalan balas dendam. Kita harus berhati hati. Dan nyusun strategi" ucap bang rizal tenang.

Memang sifat zico dan bang rizal berbeda tapi cara kepemimpinan dan susun strategi yang apik yang membuat mereka dipercaya menjadi ketua.

"Gue curiga anak sanko yang ngadu domba kita sama anak toga, co" ucap Noni.
Noni memang serius bila sedang mengadakan rapat mendadak seperti ini.

"Iyaa, soalnya mereka gak terima jugakan ketua mereka bang Tata meninggal garagara kita bales dendam soal kematian bang tommy" sahut Raka, sependapat dengan Noni.

Zico menatap tajam lurus kedepan, ia memang sudah menduga sebelum temannya mencurigai anak sanko. Benar benar tidak bisa dibiarkan.

"Oke, rapat selesai. Bubar dan tetap berhati hati" suara berat dan tegas zico menutup rapat

"Bang gue balik dulu" ucap zico kepada bang rizal yang dibalas anggukan. Zico berjalan kearah motornya dan tiba tiba..

"Yayangg mau kemanaa?" Noni berlari dan melihat zico melalui jendela, seakan sedih zico pergi.

"Dasar gila lo! Gue balik dulu" teriak zico.

Ketika rapat ditutup, suasana mengerikan dan mencekamkan tiba tiba lenyap seketika. Mereka bisa bercanda dan tertawa setelah rapat usai

Bagi mereka wartom adalah keluarga kedua. Sebagian besar mereka menganggap wartom adalah rumahnya. Tempat mereka bersemayam mencari sebuah ketulusan, tempat mereka terhindar dari kesepian. Ramah adalah Rumah, mungkin slogan itulah yang membuat mereka nyaman menjadi bagian dari wartom. Keluarga baru yang sederhana. Teman yang mereka anggap sebagai saudara ada disaat mereka jatuh ataupun sedang dalam keadaan beruntung.

°°°°

"Bunda kapan sembuh" lirih brilian yang memegang erat tangan bundanya.

Ruangan begitu lengang, mengundang pilu yang merasuk telak di kalbu. Riuh harum obat menyerbak mendobrak hidung. Brilian menatap sendu sang bunda yang terbaring lemah.

"Brili kenapa gak pulang dulu nak?" bunda shinta yang tak lain adalah bunda dari brilian menjawab dengan suara lemah.

"Brili ingin pulang bareng bunda, brili kangen masakan bunda, dirumah sepi gk ada siapasiapa, brili sendirian" Tangis brilipun pecah.

Azico ( SMA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang