1. saya mulai tahu kamu -Azico

28 2 0
                                    

Ruangan begitu mencengkam, semua membisu.

"Kalian mendengarkan saya atau tidak? Sudah berulang kali kalian membuat onar. Baju dikeluarkan, tidak memakai dasi. Datang terlambat. Tolong Patuhi aturan jika memang kalian masih mau bersekolah disini" kesal bu Rina yang tak lain adalah guru bimbingan konseling. Guru penyabar yang setiap hari berurusan dengan anak brengsek SMAN garuda.

"Maaf bu" luruh zico dengan kepala tertunduk, dia memang menyadari kesalahannya tapi suatu alasan yang membuatnya menjadi tidak terkendali seperti ini. Sementara kelima kawannya menunduk diam.

Tok tok..
"Assalamualaikum.."
Semua pandangan tertuju pada brilian, termasuk zico dan teman temannya yang sudah berada di dalam ruangan bimbingan.

"Brilianyaa? Masuk" titahh bu Rina dengan suara yang lembut. Brilian masuk dan duduk didekat zico yang kebetulan kursi disebelahnya kosong. Ini adalah kali pertama seumur hidup brilian berada didalam ruangan yang dihindarinya.

"Mengapa kamu kesiangan?" bu Rina mengawali pembicaraan yang tadi sempat lengang.

"Maaf bu, saya memang salah. Semalam saya menunggu ibu saya di rumah sakit hingga larut. Jadi saya bangun kesiangan" lirih brilian dengan suara gemetar dengan pelupuk mata yang kian memberat.

"Oh baiklahh, maaf saya tidak tahu jika ibu kamu sakit, kalo saya boleh tahu ibu kamu sakit apa?" bu Rina terlihat iba kepada brilian.

Bukannya menjawab, brilian malah semakin menunduk dan menyembunyikan air mata yang lancang menerobos keluar. Gerak gerik brilian tak luput dari pandangan zico. Diamdiam zico melirik brilian melalui ekor matanya.

Bu Rina menatap brilian teduh,
"Kamu pindahan ya?" ucap bu Rina.

Brilian mengangguk dan menghapus air matanya. Entahlah, brilian akan mudah menangis jika berbincang tentang bundanya.

Bu rina menghela nafas, kemudian ia melihat data brilian.
"Brilian berada di kelas XI ips 4" ucap Bu Rina. "Eh bukannya itu kelas kamu zico?" lanjutnya menatap zico. Zico hanya mengangguk.

"Kalau begitu, antar brilian ke kelas. Dan Rafly fahri kembali kekelas kalian" Memang fahri dan Rafly tidak sekelas dengan zico, raka, noni ataupun galvin mereka berada dikelas  XI IPA 1 tepat bersebelahan.

"Noni kemana bu?" noni tiba tiba menyahut kencang dengan suaranya yang menggelegar.

"Ke liang lahat" becanda bu Rina yang membuat riuh ruang BK dengan ketawa, termasuk brilian. Zico yang berada didekat brilian ikut tersenyum tanpa sadar melihat brilian yang cantik dengan lesung pipit di pipi kirinya.

"Benull buuuuu!!" seruu rafly yang sangat senang ketika Noni di bully bersama, ia tertawa terbahak bahak.

"Kalian jahatt banget! Ayo ahh kita kekelas" Noni menarik Raka yang terlihat ogah ogahan ditarik noni. Mereka semua pun pamit dan keluar dari ruang BK.

Dan ruangan kembali sunyi.

°°°

Koridor nampak lengang, semua siswa siswi memasuki kelas setelah upacara. Terlebih terik matahari begitu membakar kulit.

"Co, kita kekantin dulu yaa. Laper nihh baby gue belum di isi" raka mengelus perutnya yang rata.

"Ziziiikk bangett lo mass" noni berlagak seperti orang yang terlihat tersakiti.

"lu juga jijik bego!" fahri menyahut dengan muka datar

"Berisik lo datar!" balas noni sengit.

"Yaudahh gue anter dulu dia ke kelas" zico menunjuk brilian dengan dagunya, brilian menunduk karena bingung.

Azico ( SMA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang