SEMESTA BAB 8

2.8K 390 9
                                    

SEMESTA BAB 8
•••🌻•••

SEMESTA BAB 8•••🌻•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••🌻•••

Selepas kejadian di taman belakang tadi, pipi (namakamu) selalu memerah saat mengingat ucapan Iqbaal. Ucapan lirihnya terdengar oleh Iqbaal, malu lah dia. Apalagi Iqbaal yang pd nya tinggi sekali, menambah rasa kesalnya. Malu dan kesal.

"Lo kenapa, sih?" tanya Salsha melihat gelagat (namakamu) yang berbeda setelah kembali ke kelas.

"Hah? Kenapa emang?"

"Gue nanya malah bales nanya, gimana sih (namakamu)." sungut Salsha.

(namakamu hanya tersenyum kikuk mendengarnya. Dirinya merasa seperti orang idiot sekarang.

"Sal, gue jatuh cinta." ujar (namakamu) cepat.

"Apa?!" Salsha tercengang mendengar (namakamu) berujar.

"Wkwk, ga deng. Gue bercanda."

Salsha mendengus, "iya juga gak pa-pa."

"Tapi, kalau lo jatuh cinta emang lo mau cinta sama siapa?" lanjut Salsha bertanya.

"Entahlah. Bertanyalah pada takdir," balas (namakamu) menggedikkan bahunya acuh.

•••🌻•••

Derasnya hujan menghiasi jalanan sore ini.Gerbang sekolah baru saja terbuka, tapi tidak ada siswa siswi yang berramai-ramai keluar sekolah, hanya satu dua. Terlihat juga jarang yang keluar dari kelas, mungkin ingin menunggu hujan sedikit reda di dalam kelas.

Suasana kelas 12 IPA 3 begitu gaduh, membuat suasana kelas terlihat begitu sesak. lain dengan cowok yang duduk di meja pojok kelas, dirinya sibuk bermain ponsel. Ash, sebenarnya hanya membuka dan mengunci layar saja, tidak lebih dan tidak kurang. Kelihatan sekali ya, jomblonya :v.

Bola matanya berputar ke arah sekelilingnya, yang dilihatnya hanyalah para cewek yang sibuk gosip, sibuk ponsel, lain dengan para cowok yang sudah petakilan nangkring di atas meja barisan terdepan. Berdiri dengan pd nya membawa segala peralatan kebersihan berjoget tidak jelas. Iqbaal hanya menggelengkan kepalanya, sudah tidak waras saja temannya itu.

Sebuah ide melintas di otaknya. Mungkin saat hujan begini melakukan modus semacam ftv akan menambah kedekatannya dengan (namakamu). Kenapa lagi Iqbaal ini, kenapa tiba-tiba seperti orang jatuh cinta? Iqbaal beranjak keluar kelas tanpa menghiraukan panggilan Aldi, Brandon, juga Bastian yang berdiri di atas meja.

"Iqbaaalllsss."

"Mau kemana lo, coeg?"

"Woi, nggak usah pura-pura bolot, Baal."

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang