SEMESTA BAB 9

2.8K 378 17
                                    

SEMESTA BAB 9
•••

SEMESTA BAB 9•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

A/n:
Baca sampai akhir kalau mau lihat scan Iqbaal (namakamu) 😍. Free komentar.

•••

(namakamu) bersenandumg pelan di dalam kamarnya. Lama dirinya berdiri di hadapan cermin full body miliknya, memandangi dirinya lekat.

"Cermin ajaib, siapa gadis tercantik di dunia?" ucapnya.

"Bego, cerminnya diem."

"Woi cermin, gak punya telinga ya lo?!"

"Eh, kok gue jadi bego gini, sih."

(namakamu) menatap heran ke arah dirinya di pantulan cermin. Piama bergambar doraemon panjang, rambut yang tergerai agak berantakan, tidak ada yang salah. Tapi, kenapa otaknya sedikit salah?

Lantunan lagu Alan Walker yang berjudul Diamond Heart membuatnya tersadar dari keheranannya pada dirinya sendiri. Ada panggilan masuk, tapi belum sempat panggilan itu diangkat sudah dimatikan. Pelakunya adalah... Iqbaal. Huh.

"Emang bener ya Iqbaal punya kepribadian ganda, eh kalau ini kayaknya nggak cuma ganda deh, tapi jamak."

Bahunya menggedik, tidak peduli dengan seseorang itu, mungkin hanya berniat mengganggu. Lebih baik dirinya tidur saja. Guten Abend.

•••

"SALSHAAAA!"

"Gue udah denger bego, gak usah kenceng-kenceng." balas Salsha dengan wajah datarnya.

(namakamu), orang yang memanggil Salsha tadi hanya mendecih sinis.

(namakamu) dan Salsha, dua gadis itu tangah menikmati suasana pasar malam yang nampak begitu ramai. Ini sabtu malam atau malam minggu atau satnight atau apalah bahasa anak muda jaman sekarang. Berbeda dengan para pengunjung yang kebanyakan datang dengan pasangannya, tapi mereka hanya berdua tanpa pasangan. Menikmati quality time bersama sahabat mungkn lebih menyenangkan, itu pendapat orang-orang yang belum mempunyai pasangan atau jomblo singkatnya.

"Sa, naik odong-odong, yuk." Ajak (namakamu).

Salsha tertawa dan mendorong pelan tubuh sahabatnya itu.

"Aku naik odong-odong, aku naik odong-odong, aku senang ibuku turut gembira." Salsha tertawa dan dengan gamblangnya ia menyanyikan lagu anak-anak itu, sebelum akhirnya, "BOCAH BANGET, BEGO!!!"

(namakamu) yang tadinya tertawa kini mendengus, kesal sekali dengan Salsha. Bukan karena Salsha yang mengatainya, tapi karena sahabatnya itu dikira orang gila, yang menjadi pusat perhatian oleh orang-orang di sekelilingnya.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang