SEMESTA BAB 14

2.4K 334 18
                                    

SEMESTA BAB 14
•••

SEMESTA BAB 14•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Pagi harinya di sekolah (namakamu) tengah membaca sebuah novel—ah, lebih tepatnya hanya memandang halaman yang berisi serentetan kalimat. Pikirannya melayang pada kejadian tadi malam, saat Iqbaal membalas pesannya, cuek sekali. Padahal biasanya Iqbaal lah yang memulai, tapi kemarin dirinya. Biasanya Iqbaal yang suka 'rame' saat chat, tapi kemarin sepi sekali.

"Woi, bengong terus, mikirin apa sih mbaknya?"

(namakamu) terlonjak kaget saat seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Salsha, mengejutkannya yang tengah berpikir, heol.

"Apaan, sih."

"Ya, ya, ya, terserahlah. Btw, nanati malam jangan lupa ya, Iqbaal udah bilang ke lo, kan?"

(namakamu) mengernyit heran, "bilang apaan?"

"Besok kan Sabtu, kita libur, dan Iqbaal katanya bakalan ngadain bbq." Jelas Salsha.

"Emang dalam rangka apa?" tanya (namakamu).

"Gatau, acara keluarga mungkin, atau Iqbaal mendadak jadian sama cewek?"

(namakamu) mendengus malas mendengarnya.

"Gue nggak diundang, gue nggak mau dateng."

Salsha menatap (namkamu) heran. Tidak diundang? Beneran?

"Lah? Beneran? Gue kira Iqbaal taken sama lo, terus ngerayain gitu."

"Cih, taken dari Hongkong kali ah."

"Yaudahlah, lo dateng aja bareng gue sama Aldi."

Nope!

•••

Pulang sekolah (namakamu) berjalan di halaman sekolah dengan lesu. Mood nya hari ini sudah down, Karel yang mendadak balik ke habitatnya, ditambah soal Iqbaal yang katanya mengundang sahabat dekatnya –Aldi dengan Salsha. Catat ya, minus dirinya.

Sampai di halte dekat sekolah, (namakamu) mendudukkan dirinya di sana. Menunggu angkutan menuju rumahnya. Ingin segera sampai di rumah dan tidur sepuasnya.

"(namakamu)!" panggil seseorang dari arah gerbang, tapi sayangnya (namkamu) tidak begitu mendengar karena angkot yang ditunggunya sudah tiba.

•••

Lain halnya dengan Iqbaal yang mendudukkan dirinya di trotoar depan sekolah. Berlari dari kelasnya sampai gerbang itu membutuhkan tenaga, apalagi dalam keadaan terburu-buru. Tapi, setelah sampai di depan gerbang orang yang dicarinya, yang menjadi tujuannya berlari sudah keburu pulang.

"Ah, gila, capek banget. Ngejar sahabat berasa ngejar istri di masa depan."

Sahabat ya? Oke.

"Apa gue chat aja ya? Atau nyuru Salsha aja?"

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang