BigBos | Complete

Suka Saling Menyalahkan !

Sasuhina
🍎

●●

Dengkuran halus darinya terdengar begitu berirama, tapi sangat berbanding terbalik dariku yang sama sekali tak bisa memejamkan mata ini.

Aku slalu memikirkan tentang bento yang aku buat tadi siang.

Oke baiklah- mungkin aku akan percaya jika Sasuke memakan semua bento itu. Karna setahuku dia tidak pernah berbohong dengan senyum setulus itu.

Tapi masalahnya, yang dia makan itu bentonya siapa ?

Tidak mungkin Sasuke memakan sembarangan bento yang jelas bukan miliknya, pasti dia mengira itu adalah bento buatanku.

Mungkin terdengar begitu berlebihan jika selama mandi tadi aku menangisi hal semacam ini. Hingga tiga jam lamanya aku baru menyadari bahwa ini bukanlah kesalahan Sasuke.

Tapi,

Tetap saja,

Kenapa Sasuke memakan bento orang lain ?

"Menyebalkan.. !!" Aku begitu kesal, menelentangkan tubuhku kasar hingga ranjangku terhentak seketika dan membuat tidur Sasuke sedikit terusik sambil memiringkan tubuhnya kearahku,
Dan aku ikut memiringkan tubuhku kearahnya membuat kita saling berhadapan.

Aku terdiam, menatap wajah tampannya yang berada didalam redupnya lampu malam ini.

Bahkan aku baru menyadari, jika Sasuke masih terlihat tampan walau dalam keadaan tertidur.
"Pantas jika banyak yang menyukaimu.. aku berharap sibebek ini bisa berubah menjadi angsa cantik agar lebih pantas bersanding denganmu.." lirihku sambil mendekatkan tubuhku padanya.
"Teruslah bersamaku..." ucapku sambil menyusup kedalam tubuhnya yang besar hingga hampir menelan setengah tubuhku.

Aku terpejam, tersenyum sekilas ketika merasakan Sasuke membalas pelukkanku dengan erat didalam lelapnya.

●●●

Hinata memang mudah berubah-ubah dalam suasana hatinya.

Terkadang ia terlihat begitu sedih didalam diamnya, terkadang dia juga begitu manja disaat-saat tertentu, dan anehnya dia juga sering marah lalu tertawa dengan mudahnya. Namun sikapnya yang lembut dan kuat membuatku percaya tentang perasaannya, dia mampu mengatasi segala rasa yang berkecamuk didalam hatinya tanpa campur tanganku sedikitpun. Ya- Walau aku akui, aku masih berusaha mati-matian untuk tidak membuatnya menangis, karna dia begitu mudah mengeluarkan air mata berharganya itu.

Tapi,

Disisi itulah terkadang aku merasa bingung harus bagaimana,

Karna dia mudah cemburu dan mudah sekali terpengaruh dengan hal-hal yang mengarah pada kecurigaan, yang berakhir kesalahpahaman diantara kita.

Seperti saat ini, kulihat kemarin dia begitu antusias ingin membuatkanku bento, bahkan aku begitu senang ketika melihat wajah bahagianya.
Tapi,
Hari ini dia berubah lagi,
"Hinata.. kau tidak membuatkanku bento lagi ?"