'Klunting'Suara notifikasi itu tak mengusik seseorang yang tengah bergelung dengan selimut. Hanya tangannya yang bergerak merapatkan. Mencari kenyamanan kembali setelah ia merasa sedikit terganggu. Disana tak terbesit sedikitpun asa untuk bergerak mengecek ponsel yang berbunyi itu.
'Klunting'
'Klunting'
'Klunting'
"Hmmm, apaan sih elah!" Gumamnya, masih dengan mata yang terpejam seakan enggan untuk terbuka.
'Klunting'
'Klunting'
'Klunting'
'Klunting'
Berhasil, suara beruntun itu telah berhasil mengusik kenyamanan sang gadis. Napasnya tak beraturan seakan tengah menggeram marah pada si penganggu, juga matanya yang kini telah terbuka terlihat merah dan sayu. Rambutnya yang acak-acakan seakan menambah kehororan di ruangan itu, padahal jendela disana telah terbuka lebar.
"Elah brisik amat sih! Gatau apa gue lagi tidur! Ganggu aja!" Tuturnya sambil berusaha untuk bangun walaupun sebenarnya ia enggan untuk melakukan itu.
"Ih kok basah sih bantalnya. Masa sih gue ngiler segini banyaknya? Gila jijik banget gue."
Setelah kesadarannya terkumpul ia lalu mengambil ponselnya, ingin tahu siapa orang yang berani membangunkannya. Segala sumpah serapah telah dipersiapkannya di dalam bibir yang terkatup rapat itu.
Tapi, belum sempat tangannya berhasil meraih ponsel, matanya lebih dulu mengarah ke jam weker di nakas samping tempat tidur.
Ia melongo.
"GILA! Jam 7! BUNDA! Ih bunda kok ga bangunin aku sih elah."
Gadis itu langsung turun dari tempat tidurnya dan langsung berlari ke kamar mandi.
'Gubrak'
"Awww" rintih gadis tersebut, karena pantatnya berhasil mendarat di lantai kamar mandi.
"Aelah pake segala kepleset juga sih! Sakit pantat gue." rutuknya sembari bangun lalu meneruskan langkahnya ke depan washtafel.
Tak sampai 5 menit gadis itu sudah keluar dari kamar mandi dengan seragam yang acak-acakan. Fixed! Dia hanya cuci muka dan gosok gigi!
Ia lalu bergegas turun sambil menenteng tas juga sepatunya.
Dilihatnya sang bunda yang tengah berkutat di dapur. Bersama Bi Iyem yang sedang beres-beres di meja makan. Sudah dipastikan mereka membereskan sisa-sisa sarapan yang tadi dilaluinya.
"Bunda kok ga bangunin aku sih. Ini udah telat banget bun."
"Bunda udah bangunin kamu tau. Udah 3 kali malahan. Udah bunda guyur juga nggak bangun. Yaudah bunda biarin. Udah capek bunda tuh. Kamu itu udah gede masa gabisa bangun sendiri! Nih ya waktu SMA bunda itu..." belum sempat sang bunda menyelesaikan kalimat itu sang gadis buru-buru memotong.
Karena ia sudah sangat tahu kalau bundanya sudah berceramah maka sudah dipastikan telinganya akan budek seketika. Lebih baik ia segera berangkat daripada ia akan sangat-sangat terlambat.
"Iya bun udah ya aku berangkat. Assalamualaikum! Dah bi!"
"Waalaikumsalam, eh bunda belum selesai ngomongnya. Ya ampun itu anak. Ini juga, susunya diminum dulu, Ra!"
"Udah bunda aja yang minum. Udah telat!" Jawabnya sambil berlari keluar menuju mobil yang telah siap.
"Ayo pak cepetan ini udah telat."
KAMU SEDANG MEMBACA
About YOU
Teen FictionPertemuan yang terjadi antara aku dan kamu, ku anggap bukan sekadar kebetulan. Aku tak menyesalinya, sungguh. Karena kupikir, semua itu adalah takdir yang telah digariskan Tuhan untukku. *Cuma cerita anak sekolahan yang udah banyak di dunia orange i...