Chapter 11

77 32 49
                                    

Hubungan Farel dengan Ara, Febby juga Clarissa semakin dekat akhir-akhir ini. Semenjak kejadian tempo hari, kini mereka terlihat begitu akrab. Tak jarang juga Farel ikut ke kantin bersama ketiganya saat istirahat tiba.

Seperti kali ini, Farel berada satu meja dengan ketiga cewek itu yang ternyata mengundang tatapan iri dari para siswa yang berada disana.

Sifat Farel yang ternyata begitu supel sangat berperan apik saat ikut bergabung pada ketiga remaja itu. Segala banyolan receh yang mengundang tawa ketiganya terlihat begitu sempurna. Tapi tak jarang juga yang mengutuk atas bergabungnya Farel dengan Febby, karena mereka berdua lebih sering berteriak membuat siapapun yang mendengarnya mengumpat. Seperti kali ini....

Plak

"Beli sendiri sono! Main comot aja sih." Pukul Febby diikuti teriakan tidak terimanya, karena sedari tadi Farel terus mencomot keripik pisang yang diambilnya di rak camilan sebelah sana.

"Elah minta dikit. Pelit amat sih lo. Amat aja kagak pelit." Ucap Farel membela dikit.

"Bodo Rel! Bodo! Gamau tau pokoknya lo yang bayar!"

"Gak! Apaan sih gue cuma ambil 2 ya." Farel tidak terima bila harus membayar, pasalnya ia hanya makan 2, seingatnya.

"2 gigi lo ompong! Orang tinggal setengah gitu!"

Tiba-tiba datang seorang gadis di samping meja mereka. Membuat perdebatan antara Farel dan Febby terhenti. Dilihat dari penampilannya sih gadis itu masih kelas 10, terlihat dari lambang romawi X yang terletak di lengan bajunya. "Kak Farel, ini buat kakak." Ucapnya lirih sambil menyodorkan sebuah kotak bekal.

Farel yang masih memakan keripik pisang milik Febby pun menyerit bingung. "Buat gue?"

Gadis dengan rambut berkuncir kuda itu tersenyum mengangguk sebagai jawabannya. Dengan setia tangannya masih mengulurkan kotak bekal itu karena sedari tadi Farel belum juga menerimanya.

Febby yang gemas melihat tingkah Farel yang begitu lemot pun mengambil kotak itu dan memberikannya pada Farel. Tak lupa ia mengambil kembali keripik pisang miliknya. "Noh ini punya lo dan ini punya gue! Pokoknya lo yang bayar!"

"Bawel banget sih lo. Eh... iya thanks ya em..." Gadis tadi yang paham pun mengulurkan tangannya. "Clara kak."

"Oh.. thanks Clara." Balas Farel menjabat tangannya, tak lupa dengan senyum manis miliknya. Clara yang mendapati senyum kakak kelasnya itu memekik tertahan. Setelah dilepaskannya pautan tangan mereka, gadis itu pun berlari heboh ke meja teman-temannya.

"Orang ganteng mah rezekinya ngalir terus. Ambil noh keripiknya nggak doyan gue." Laki-lali itu lantas tersenyum bangga. "Lo semua liat kan, pesona gue tu nggak ada yang bisa nolak."

Iya! Emang.

Uhuk-uhuk!

Ketiga cewek yang berada di meja itu pun sukses tersedak setelah mendengar ucapan setan yang terlontor secara tiba-tiba itu. Ara yang tersedak es jeruknya, Clarissa tersedak siomay yang saat ini tengah berusaha minum sebanyak-banyaknya, juga Febby yang tersedak keripik pisang yang tiba-tiba saja terasa mengganjal di tenggorokannya.

"Yah...yah es jeruk gue..." Dengan raut wajah yang berpura-pura sedih, Farel meratapi nasib es jeruk miliknya yang belum sempat ia minum kini telah masuk seluruhnya ke perut Clarissa.

Setelah acara tersedak yang entah memang kebetulan atau tidak itupun ketiganya memelototkan matanya pada Farel. "MIT-AMIT!"

                         ***

Malam ini Ara tengah duduk bersender pada kursi kayu yang ada di balkon kamarnya. Dengan tangan yang saling terlipat bertumpuan pada pagar pembatas. Kepalanya mendongak,  memandang jauh ke atas sana. Dilihatnya banyak titik-titik putih yang bertaburan, Ara suka. Hampir setiap malam sebelum tidur ia pasti menyempatkan rutinitasnya yang satu itu. Kalian tau kalau Sirius bintang kesukaan Ara? Iya, bintang yang paling terang diantara semua bintang di langit malam itu.

About YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang