saat matamu sudah lelah,
setelah mulutmu berbincang lama denganku malam itu,
kupingku mendengar luapan ngantuk keluar,
tanda kau sudah benar-benar sudah ingin menyudahi hari itu.
sedangkan aku?
aku ingin kita berbincang selamanya,
sampai esok pagi, esoknya lagi, esok esoknya lagi,
persetanlah! sampai mati kaku pula, insan ini ikhlas!
tapi detik itu juga,
tidak akan kubiarkan ego membara.
biarkanlah tubuhmu istirahat,
kita bertemu lain hari.
matamu mulai terlelap,
selimutmu sudah siap membendungmu dari dingin,
nafasmu, terdengar sangat, sangat damai
senyumku tak bisa kutahan lagi,
bilanglah aku bermimpi,
tapi yang kulihat ini dewi.
KAMU SEDANG MEMBACA
dia bukan manusia biasa
Poetrysebuah antalogi dari seorang makhluk. yang jelas dia bukan manusia, entahlah dia apa, biar tidak penasaran, mending baca saja sampai akhir.