20. Sweet Escape

21.3K 750 16
                                    

Nafas Valery terengah, keringat membasahi tubuhnya saat dirinya masih terbaring lemas diatas pembaringan. Kulitnya terasa lengket bersentuhan dengan sprei satin berwarna merah, mulutnya setengah terbuka, meraup udara sebanyak mungkin guna mengisi paru-parunya yang terasa menyempit akibat kegiatannya barusan. Chris segera membuka penutup mata Valery, gadis itu mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra indahnya.

Ia menatap Chris yang masih berada diatasnya, cukup lama mereka dalam posisi seperti ini. Valery segera memeluk Chris dan menarik pria itu agar berbaring disampingnya.

"Maukah kau menemaniku disini?" Ucap Valery yang beradq didekapan Chris.

"Tentu Val, tentu..." jawab Chris antusias, ia segera mengecup kepala gadis itu dan memeluknya dengan erat setelah pergulatan mereka yang cukup menguras tenaga tadi.

"Terimakasih Chris..." kata gadis itu dan akhirnya memejamkan kedua matanya.

Begitupun dengan Chris, pria itu terlelap begitu saja karena kehangatan dan kenyamanan yang diberikan gadis itu mampu membuat dirinya menjadi tenang. Masih dalam ketelanjangan mereka berdua saling mendekap satu sama lain.

Dan ruangan dengan suasana sadism tersebut akhirnya sepi, tanpa ada desahan dan jeritan lagi yang terdengar.

Kedua mata Valery terbuka dengan tiba-tiba, menarik nafas dalam-dalam lalu melirik kewajah pria itu. Wajahnya terlihat begitu tenang dan damai, sampai-sampai Valery tak tega melihatnya.

Valery bergerak perlahan, takut membangunkan banteng pemarah itu. Dengan pelan ia memindahkan tangan besar Chris dari bahunya, Valery bangun dari pembaringan secara perlahan. Buru-buru mencari pakaiannya yang telah tercecer dan memakainya kembali. Meskipun banyak sobekan disana-sini Valery tidak ada pilihan lain selain memakainya, karena hanya pakaian itu yang dapat menutupi tubuhnya.

Valery berjalan jinjit menuju pintu keluar, membuka pintu tersebut dengan pelan karena dapat menimbulkan bunyi yang nyaring. Namun tubuhnya seakan membeku diambang pintu, ia melirik kearah ranjang, pria itu masih tertidur dengan polosnya. Kadang Valery berpikir untuk tidak meninggalkan pria itu sendiri, namun rasa sakit hati dan kecewanya pada pria itu sangat besar.

Valery menuju kearah Chris, mengecup dahinya cukup lama dengan perasaan yang berat. Pria itu terlalu kejam, terlalu kasar untuk gadis seusianya, meskipun Valery memiliki perasaan yang kuat untuk Chris tak seharusnya pria itu berlaku seperti itu padanya. Ia juga wanita, ingin kasih sayang seperti yang Carol terika dari Chris.

Valery menjatuhkan bulir bening dari matanya ketika mengecup dahi Chris, dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pria itu. Valery sempat membisikan kata 'maaf' meskipun pria itu tak dapat mendengarnya, jujur saja hatinya terasa begitu perih karena untuk pertama kalinya ia meninggalkan pria itu. Namum sungguh ia hanya ingin kehidupan asmara yang normal saja, bukan dengan seorang suami dari bibinya yang memiliki fantasi menyimpang seperti BDSM.

Valery keluar dari rumah itu dengan bertelanjang kaki, pandangannya kosong dan ia hanya terus berjalan tanpa tahu arah. Dadanya terasa sesak dan Valery mengerti pasti karena pria itu, ia memegangi dadanya sendiri.

Valery terjatuh, ia berusaha bangkit kembali meski langkahnya tertatih. Bukan karena ia kehabisan tenaga melainkan rasa sesak didadanya yang membuatnya lemah.

Sesuatu dalam diri gadis itu tak ingin meninggalkan Chris, namun disisi lain ia tidak ingin terus hidup didalam sebuah drama yang tak kunjung usai, membohongi Aunty Carol sama saja dengan membunuh wanita itu dengan perlahan. Lagipula, ia masih memikirkan perasaan Alan....


***

To be continue

19 Oktober 2018

***

Just break my body, but do not my Heart 💔


***

Author baper 😢

BONDAGE DREAMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang