18. Hard-Core Romance

22.2K 782 55
                                    

Valery terkejut setengah mati, satu-satunya pintu diruangan tersebut tiba-tiba saja terbuka. Menampilkan seseorang yang ia benci setengah mati, Chris berdiri diambang pintu sementara ia berdiri dengan dress lusuhnya disamping ranjang. Keduanya terdiam cukup lama, bertemu pandang namun hanya menatap satu sama lain.

Ingin berlari namun kedua kaki Valery masih terasa perih, Chris membanting pintu, menutupnya dengan rapat lalu menguncinya. Jantung Valery berdegub dengan kencang, berdoa dalam hati agar pria itu tak menyakitinya.

Chris berjalan santai kearah Valery dengan wajah datar, wajah pria itu sama sekali tidak dapat ia tebak. Marahkah ia, kesalkah ia? Valery tidak mengerti, hanya datar.

"Menikahlah denganku!" Ujar Chris seraya mengelus lembut pelipis gadis itu hingga pipi mulusnya, kedua mata Valery terpejam, kini kegilaan apa lagi yang akan dilakukan Chris.

"Bagaimana jika aku berkata tidak?" Chris menghembuskan nafas kasar, deru nafas panas pria itu menerpa dahinya.

"Maka aku akan memaksamu" ancamnya lalu mencoba mengecup bibir Valery namun gadis itu menghindarinya, membuat Chris frustasi dan akhirnya mencengkram kuat kedua bahu gadis itu.

"Don't fight me, baby!" Desis Chris, Valery hanya bisa mengerutkan dahinya karena takut, seperti biasa jika pria itu terlihat marah Valery hanya bisa terdiam.

"Sakit Chris...." rintih Valery merasakan sakit akibat cengkraman pria itu dibahunya.

"Aku bisa membuatmu lebih sakit dari ini" Valery merinding mendengarnya, ingin sekali ia kabur dari pria yang jelas-jelas telah mengidap penyakit kejiwaan ini.

"Please Chris, let me go!"

"Sudah ku bilang, kau akan tetap bersamaku Valery!" Bentak Chris tepat diwajah Valery, menarik lengan gadis itu kesudut ruangan dan Valery hanya bisa mengikuti pria itu sebelum tubuh dan hatinya lebih tersakiti lagi.

"No Chris, please.... apa yang kau lakukan?" Protes Valery ketika Chris merobek seluruh pakaiannya dan membiarkan tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun.

Tak sampai disitu, Chris mengambil sebuah tali dan mengikatnya simpul diantara tubuh Valery. Valery sempat berontak namun Chris kembali dengan wajah jahat dan mengacamnya, Valery hanya bisa terisak dan membiarkan pria itu melakukan tugasnya.

Kedua tangan Valery tak dapat bergerak, Chris segera menekan tubuh Valery agar telungkup disebuah meja dengan kaki masih menopang diatas lantai.

Bongkahan padat milik gadis itu menjadi sasaran Chris, dengan gemas pria itu menampar dan menelusupkan jemarinya dibagian inti Valery, tanpa sadar kini gadis itu tengah menitikan air mata.

Valery menoleh kebelakang, tapi sepertinya Chris tidak suka jika kegiatannya dilihat oleh gadis itu sehingga Chris mengambil sebuah kain hitam dari dalam lemari dan menutup kedua mata indah itu.

"Is this what you dreamed of, baby?" Desis Chris masih menampar bokongnya dengan sebuah benda yang diketahui Valery seperti pemukul nyamuk tersebut, entahlah, Valery tidak mengerti.

Chris berjalan menuju lemari kaca, mengambil sebuah benda bulat berwarna merah atau yang biasa disebut ballgag, mencengkram kuat kedua pipi Valery agar mulutnya terbuka lalu memasang benda tersebut dimulutnya.

Gadis itu menjerit sejadi-jadinya, saat liurnya menetes keluar dan membuat Chris sungguh menggila melihatnya.

"Such a sexy...." gumam pria itu.

Lalu Chris memasangkan sebuah kalung dengan rantai panjang seperti untuk binatang peliharaan.

Ia memundurkan tubuh, melihat pemandangan yang selama ini selalu ia idamkan dan bayangkan kini menjadi nyata.

Objek kegilaannya yaitu Valery dalam kondisi seperti ini, membuatnya tidak akan pernah melepaskan gadis itu hingga akhir dunia.

***

To be continue

17 Oktober 2018

***

Maybe My Love is too wild for you 💖

BONDAGE DREAMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang