22. Engagement

13.3K 692 21
                                    

Gadis cantik itu turun dari tangga, memakai gaun berwarna putih polos yang sangat pas ditubuh indahnya. Dengan rambut yang digelung rapi dan juga make up minimalis, semua para tamu undangan melihatnya begitu takjub, Valery menebarkan senyuman manis keseluruh orang yang ada disana, membuat hati Chris kian memanas melihatnya.

Tak sampai disitu, kini Alan datang menjemputnya. Semua orang yang ada disana saling berbisik bahwa mereka berdua adalah pasangan yang serasi, dan Carol hanya menyunggingkan senyum jahatnya. Chris yang masih dalam keadaan kacau mengepalkan kedua tangannya, pandangannya masih tertuju kepada Valery yang terlihat bahagia, tidakah gadis itu mengerti perasaannya saat ini?

Dari kejauhan Valery sempat melirik pria itu, namun ia mencoba untuk tidak melihatnya dan mengacuhkannya.

Ketika Carol berteriak kepada semua tamu undangan bahwa acara akan segera dimulai, Chris meninggalkan ruang tamu yang dipenuhi manusia tersebut. Menuju kamarnya, muak melihat hingar-bingar apalagi gadis itu juga berada didalamnya. Valery sempat melihat Chris menaiki tangga menuju kamarnya, dan entah mengapa dadanya terasa sesak melihat pria itu.

Acara berlangsung meriah, Alan memakaikan benda mungil itu dijemari lentiknya dan Valery berusaha tersenyum kepada Alan yang terlihat bahagia.

Lihatlah Val, kau menghianati pria dihadapanmu ini. Kau pikir, kau mencintainya?

Seketika senyum Valery menghilang, kalimat itu terus berputar diotaknya bagai kaset rusak. Ingin sekali ia berlari menuju kamar Chris dan memeluk pria itu, namun otaknya masih waras. Ia tidak mungkin kembali menarik kata-katanya dan mempermalukan Aunty Carol, Valery tidak akan pernah melakukan hal konyol itu lagi.

Suasana begitu riuh setelah acara, Valery sebenarnya juga tidak menyukai hingar-bingar seperti ini. Iapun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan acara sebelum pamit pada Alan.

Valery menuju kamarnya, melewati lorong gelap dan tiba-tiba seseorang menarik pergelangan tangannya.

"Chris..." ucap Valery dan pria itu segera menutup mulutnya dan menghimpitnya kedinding.

"Apa yang telah kau lakukan, Val?!" Desis Chris, ia ingin tahu persis mengapa gadis itu menyetujui perjodohan yang dilakukan oleh Carol.

"Ini hidupku Chris, aku berhak melakukan apapun" jawab Valery dengan mantap, meski saat ini hatinya terasa perih telah menyakiti perasaan pria itu.

"Kau tega melakukan ini padaku.." wajah Chris memelas, ingin sekali Valery memeluk pria itu namun sepertinya itu hanya membuatnya seperti orang bodoh.

"Apa kau tidak penah berpikir? Semua yang telah kau lakukan padaku? Kau tetap tega melakukannya!" Ujar Valery, kedua matanya mulai berkaca. Kini Chris mulai mengerti kesedihan gadis itu benar adanya, tapi mengapa Valery mencoba menyembunyikannya selama ini?

Valery mendorong tubuhnya, pergi meninggalkan dirinya begitu saja.

Ia melihat punggung mungil itu bergetar, terlihat sekali bahwa ia tengah menumpahkan kekecewaannya. Haruskah ia melihat gadis itu dipelaminan kelak? Bersama pria lain yang tak lain adalah keponakannya sendiri, Chris bahkan hampir hancur dengan membayangkannya saja. Meminta maafpun sudah tak guna, pria dengan kelainan sepertinya tak pantas mendapatkan gadis polos seperti itu.

Segala fantasi liarnya tak bisa ditujukan kepada Valery, gadis itu pantas mendapatkan kebahagiannya. Dan pada akhirnya Chris harus merelakan gadis itu, itu adalah pilihannya. Chris tak mungkin lagi dapat melarang gadis itu sementara dirinya belum bisa membuat gadis itu tersenyum apalagi bahagia.

Chris tertunduk lesu, dari kejauhan Carol dapat melihat dengan jelas pria itu.




***

To be continue

21 Oktober 2018

***

Now that I've lost everything to you.
And it's breaking my heart you're leaving 💔

BONDAGE DREAMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang