12. His Possesive (I)

16.5K 755 9
                                    

Valery menghembuskan nafas kasar, masih dalam keadaan berbaring diatas ranjang ia menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang memikirkan sesuatu yang membuat kepalanya pusing, entah mengapa Chris menjadi sedikit keras sekarang. Semenjak kedatangan Alan kerumah ini, pria itu lebih sering keluar-masuk kamarnya hanya untuk memastikan tidak ada siapapun yang masuk kesini.

Seperti tadi malam, Chris mondar-mandir didalam kamarnya. Layaknya orang kesetanan wajah pria itu seakan-akan ia ingin memangsa makanannya, Valery sempat memperingatkan Chris agar tidak sering masuk kedalam kamarnya, namun melarang pria itu sama saja dengan bunuh diri. Valery mengernyit heran, Alan bukanlah ancaman bagi siapapun, lagipula pria itu adalah keponakan Chris.

Tok.. tok...

Valery terkejut mendengar suara ketukan pintu, "masuk!" Ucapnya setengah berteriak.

Pintu kamarnya terbuka, pria itu memasuki kamarnya dengan senyum sumringah dan segala pesonanya.

"Hai" sapa Alan, pria itu memakai setelan rapi. Sepertinya ia ingin berpergian.

"Oh, kau... hai!"

"...mau pergi kemana?" Tanya Valery, jantungnya berdebar ketika seorang pria masuk kedalam kamarnya, karena Chris pasti akan murka jika mengetahuinya.

"Aku ingin mengajakmu kerumah sakit, besok akan diadakan perayaan pembukaan rumah sakit milikku" jelas Alan dengan mantap, Valery hanya membulatkan bibirnya membentuk huruf O seraya mengangguk.

Tunggu, mengajaknya?

Pergi tidak?

Pergi tidak?

Valery berpikir keras, jika ia pergi dengan Alan itu akan menjadi awal dari kesengsaraannya. Jika Chris tahu, amarah dan siksaan akan dilakukan oleh pria itu.

"Bagaimana?" Tanya Alan, membuyarkan lamunannya.

"Ayolah, Aunty Valery yang menyuruhku, lagipula kau juga akan jadi bagian dari rumah sakit ini bukan?" Tanya Alan meyakinkan gadis itu.

Valery menggigit bibir bawahnya sambil berpikir.

"Hm, baiklah. Aku akan mengganti pakaian terlebih dahulu" ujar Valery yang akhirnya diangguki oleh Alan, pria itu lalu menunggunya diluar. Sementara Valery melirik kearah luar jendela.

Tidak ada mobil Chris dibawah sana, hanya ada mobil Aunty Carol. Itu artinya, Chris belum pulang dari kantornya, dan Valery berharap pria itu tidak mengetahuinya, ia hanya akan pergi sebentar.


...

Suara ketukan sepatu kets berwarna hitam itu menuju parkiran, melirik kekanan dan kiri berharap semoga Chris tidak pulang cepat hari ini. Alan membukakan pintu mobil untuk Valery, terlihat oleh pria itu wajah pucat pasi Valery. Namun ia hanya berpikir jika gadis itu tengah sakit.

Mobil melaju keluar dari pelataran rumah besar tersebut, Valery duduk dengan diam bagai patung disebelah Alan.

"Kau sakit?" Tanya Alan tanpa melepaskan pandangannya kearah depan.

"T-tidak..." jawab Valery gagap, sementara Alan hanya mengangguk.

"Bisakah kau lebih cepat? Aku tidak sabar melihat rumah sakit barumu" ujar Valery berbohong.

"Baiklah" Alan melajukan audi tersebut dengan kecepatan tinggi, selang beberapa menit kemudian mereka tiba dibangunan besar dengan pekarangan yang luas. Gedung bertingkat itu seluruhnya hampir terbuat dari kaca, Valery begitu takjub melihat arsitekturnya.

"Kau menyukainya?" Tanya Alan ketika mereka turun dari mobil seraya menatap keatas bangunan.

"Ya, luar biasa"

"Terimakasih, ayo masuk! Aku akan memperkenalkanmu dengan jajaran direksi yang telah mempelopori pembangunan ini" ajak Alan seraya menggandeng tangan Valery tanpa gadis itu sadari karena masih merasa takjub dengan bangunan ini.

"Kau punya banyak pelopor?"

"Tentu." Jawab Alan.

Mereka berdua menyusuri koridor, berjalan cepat seolah tak sabar ingin melihat lebih kedalam lagi rumah sakit tersebut.

Hingga kedua mata indah milik Valery melihat seseorang, jas rapi dipadukan dengan sepatu mengkilap. Wajah rupawan terlihat bahwa ia sangat mapan dan berwibawa, namun dibalik ketampanan tersebut wajahnya terlihat menahan amarah, kedua mata elang itu menatapnya tajam, seolah menusuk kedada Valery dan gadis itu sungguh ingin mati saat ini juga.

"Kenapa Uncle Chris ada disini?" Tanya Valery, pandangannya hanya tertuju pada pria tampan yang berdiri diantara orang-orang yang berkumpul disana.

"Tentu, karena Uncle Chris adalah salah satu pemegang saham rumah sakit ini" jawab Alan, seketika itu juga Valery sontak menarik tangannya dari rangkulan Alan.




***

To be continue

12 Oktober 2018

***

His gentle side makes me weak,
His possesive dominant side makes me wet. 💋

BONDAGE DREAMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang