Psycopath - Yonnie [End]✔

6🔪

"are u joke to me?"

"Aish. Mianhae uri dongsaengi!"

"Fuck off! Bawa temanmu pergi sana!" titah Lisa yang kesal dengan situasi menjijikan ini.

Dengan segera kedua manusia yang masih selamat tanpa luka apapun itu segera membawa Irene menuju ruang kesehatan.

"Ah membosankan. Lebih baik kita pulang." ujar Rose sambil menggeliatkan badannya malas.

Jiyong terkekeh melihatnya.

"Sekarang sudah terbongkar status kalian. kkk."

"Sial sekali. Padahal aku masih ingin bebas." celetuk Jisoo.

Memang bukan tanpa sebab mereka merahasiakannya.

Semuanya karna keinginan mereka sendiri yang ingin mengacau tanpa embel embdl status tinggi mereka dikarenakan anak dari seorang pengusaha besar.

"Lebih baik kita pulang. Appa Oppa! Kami pamit." ucap Jennie mewakili sebelum keempat gadis itu melenggang pergi.

   •^•

 
Ruang kesehatan yang ditempati ketiga kawanan gadis itu tampak berisik dengan ocehan mereka yang mengudara.

"Aduh Rene. Tidak biasanya kau kalah." ringis Seulgi sambil mengobati beberapa bagian luka ditubuh Irene.

"Jennie terlalu mendadak bertingkah. Aku tak ada persiapan."

"Hum. Karna faktanya mereka adalah anak dari Jiyong ssaem." celetuk Joy.

"Dann lebih parahnya mereka adik kandung Suho." tambah Seulgi.

"Sialannya mereka calon adik ipar."

"Bhaks. Mati kau Sooyoung."

"Sialan beruang sipit."

Kring~

Suara bel mengintrupsi kegiatan mereka.

Joy dengan segera bangkit dan merapihkan pakaiannya.

"Aku duluan yah." pamit Joy.

"Mati kau habis ini Joy." canda Irene.

"Shut!"

  •^•

"Hai para adek ipar!" sapa Joy yang mengejutkan keempat perempuan bergelar adik Suho itu.

"Huek! Mual perutku mendengar ucapanmu." suara Lisa.

"Hei. Yang sopan kepadaku adik ipar."

"Iya iya kakak ipar tercin-tai."

"Uhm. Mau berkunjung kerumah kalian boleh? Siapa tahu bertemu mertua." tawar Joy dengan senyum cantiknya. Sayang sekali banyak kepalsuan disana.

"Oh Boleh!" targetku.

"Waw. Kalau begitu ayo!" ucap Joy sedikit. terkejut.