.
.Pagi harinya Irene berangkat kesekolah bersama Jisoo dan adik adiknya. Sampai disekolah ia langsung di tarik oleh Tzuyu yang merasa heran.
"Ren, apa yang kau lakukan bersama mereka?" tanya Tzuyu bingung.
"Maaf. Kau siapa? Apa yang ku lakukan katamu? Mereka keluargaku!" seru Irene.
"Aku Juwi. Sahabat Kau. Dan mereka? Keluargamu? Kayaknya kau mulai gila Ren."
Jennie yang melihatnya langsung menarik tangan Irene agar menjauh dari daerah Tzuyu.
"Kau apakan adikku. Lepaskan dia." ujar Jennie.
"Adikmu? Sejak kapan begitu. Irene sahabatku!"
"Ireneku. Apa kau mengenalnya."
"Tidak sama sekali."
"Sialan! Apa yang kau lakukan pada Ireneku?!"
Plak~
Irene menampar Tzuyu keras hingga perempuan tinggi itu terjatuh.
"Seberapa beraninya kau sampai memebentak saudaraku?!" tanya Irene kasar.
"Sudah. Sabar. Biarkan saja." ucap Rose menenangkan.
Irene menendang kaki Tzuyu dengan keras sebelum pergi mengikuti Rose.
Tzuyu hanya terisak ditempat. Ia tak menyangka sama sekali.
Tak lama Jihyo bersama teman temannya datang menghampiri maknae mereka.
"Juwi. Apa yang terjadi? Kau kenapa?" tanya Dahyun khawatir.
"Hiks eonnie. Irene hiks.." isak Tzuyu pilu.
"Pipimu kenapa? Irene yang melakukan ini?" tanya Sana kaget.
Tzuyu mengangguk pelan.
"Kok dia menampar dirimu? Bagaimana bisa?" tanya Nayeon.
Tzuyu menceritakan semuanya yang ia alami tadi. Mereka semua mengangguk pelan mendengar cerita Tzuyu.
"Amnesia mungkin." ucap Chaeyeon.
"Aku gatau hiks."
"Yaudah gapapa. Lebih baik kita ke ruang kesehatan demi pipimu." ajak Jungyeon.
.
.
.Kantin!
Irene sedang duduk di kantin bersama saudaranya.
Tidak lama datanglah Jihyo dan kawan kawannya dengan nada asik.
"eh Irene, apakabar?" tanya Jihyo ramah.
"Siapa? Aku gakenal."
"Maaf? Harusnya aku yang bertanya pada kau. Mereka siapanya dirimu?
"Mereka? Keluargaku tentu saja."
"Kalian ini. Lebih baik pergi. Mengganggu." celetuk Rose tidak suka.
Jihyo spontan menumpahkan es teh dibaju seragam Rose.
"Apa maksud kau Jihyo!" pekik Rose kesal.
"Ups. Katanya gakenal. Tapi kok tahu namaku."
Irene yang geram langsung menumpahkan teh panas ke muka Jihyo.
"Akh sialan Irene! Muka ku panas." pekik Jihyo nyaring.
Jihyo buru buru mengelap wajahnya menggunakan tisue yang diberi Tzuyu.
"Irene. Kau tega ya berbuat seperti ini pada kami." lirih Tzuyu.
"Kau siapa? Berani sekali mengatur hidupku."
"Hiks sialan kau Irene." Isak Tzuyu yang paling tidak terima hal in terjadi.
Irene mengambil stick kentang sebanyak banyaknya lalu memasukan paksa ke mulut Tzuyu.
"Cup cup bocah jangan nangis, Nih aku kasih stick biar ga nangis." ejek Irene.
"Ckck. Lebih baik kalian pergi dan jangan dekati wilayah kami sebelum aku marah."
.
.
.Jennie dan Jisoo sedang berburu mangsanya setelah pulang sekolah.
Mereka berdua menyusuri jalan untuk mencari kira kira siapa yang cocok untuk santapan Kali ini.
Saat sedang menelusuri Jalan, terlihatlah Tzuyu yang sedang duduk di halte bus, sepertinya menunggu jemputan supirnya.
Jisoo langsung Turun dengan tampang polos.
"Tzuyu." panggil Jisoo lembut. Berbeda dengan tampangnya tadi dikantin. Kasar.
"Mau apa kau manghampiriku?" tanya Tzuyu kasar.
"Uhm.. Itu, Irene amnesian ringan kemarin. Dia baru sadar tadi dan mau minta maaf." ucap Jisoo sungguh sungguh.
"Jadi bener klo Irene amnesia?" tanya Tzuyu.
"iya, sekarang ingatannya udh pulih lagi. Kamu maukan ketemu dia? Dia nangis pas ingat sikap kasar dia tadi." mohon Jisoo memelas.
Tzuyu yang gampangan langsung mengangguk setuju. "Mau!"
Jisoo segera menuntun Tzuyu ke mobilnya dengan seringai yang terpati diwajahnya.
.
.
.anjay pendek.
rarahma06_
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath - Yonnie [End]✔
Horror[ON REVISI] "Aku mencintai mu walau luka yang kau berikan itu sangat menyakitkan." "Tapi aku membenci mu!" High rank: [081218]#71 in psyco [291218]#48 in yoonie Baca sadjah! Maapkeun kalo gaje😂 Ff pertama ini 😂 Jdi tolong hargai saya dengan cara v...