Cari muka

2.9K 254 10
                                    


Haaahhhhh

Gara-gara mimpi kemarin aku jadi takut tidur. Aku takut akan kembali memimpikan hal yang sama. Jadi, aku menghabiskan malamku dengan menonton film kesukaanku dan akhirnya aku dapat tertidur jam dua pagi.

Aku berkaca di cermin dan melihat betapa kacaunya dikriku sekarang. Oh, lihatlah kantung mataku itu. Seperti mata panda.
Aku terdiam. Kenapa aku jadi teringat murid menyebalkan itu. Ya sudahlah, aku harus segera berangkat dan memulai hari menyebalkan lagi dan bertemu dua orang menyebalkan yang telah berjasa membuat hari-hari ku menjadi menyebalkan.

"Sakura, cepat turun dan habiskan sarapanmu!".

Oh, sang penguasa rumah mulai berkoar-koar. Aku segera turun dan kulihat ada penampakan makhluk mengerikan yang kini sedang menatapku sambil menyeringai. Kami-sama, cabut saja nyawaku sekarang. Aku hanya berdiri kaku melihat Sasuke. Iya, Makhluk mengerikan itu adalah Sasuke si menyebalkan tapi sialan keren itu. Dia terlihat akrab dengan tou-san.

Dasar menyebalkan.

"Kenapa kau hanya berdiri seperti idiot?".

Aku agak terkejut mendengar bisikan dari belakangku. Sejak kapan dia berada di belakangku. Tubuhku meremang, tapi aku tidak akan kalah darimu.

"Aku hanya terkejut melihat Seekor ayam yang seharusnya berada di kandang ada di meja makan. Mungkin kaa-san ingin memasaknya untukku". Jawabku angkuh. Dan kulihat dia mengepalkan tangannya.

Hah, perang dimulai kawan.

"Pagi kaa-san!".

Tanpa menunggu dia berbicara aku langsung melenggang pergi berkumpul dengan kedua orang tuaku.

Dia mengikutiku dan duduk di sebelahku. Aku hanya mendengus saat dia bertopang dagu sambil melihatku. Hah, kalau saja tidak ada orang tuaku kupastikan akan kucakar wajahnya yang sok keren itu.
Aku tidak memperdulikannya meskipun tak bisa kupungkiri kalau jantungku sedang berdisko ria.

"Pagi sayang, ayo cepat habiskan sarapanmu. Kau tau, kekasihmu itu sudah lama menunggumu. Jadi, jangan buat dia menunggu terlalu lama".

Takk

"Dia bukan kekasihku". Jawabku penuh penekanan sambil menatap biang kerok penyebar fitnah. Dan lihatlah senyum sombongnya itu. Sok keren sekali, tapi sayangnya memang keren sih.

"Oh ayolah, Tou-san juga akan merestui hubungan kalian. Jangan malu-malu, kami memaklumi kalau kau itu sudah dewasa".

"Iya, nak Sasuke bahkan membantu kaa-san memasak tadi. Dia bilang ingin membuat sarapan spesial untuk kekasih tercintanya. Hah, manis sekali".

Uhukkk

Tiba-tiba ada segelas air di depan ku.

Blushh

Lihatlah wajah tampannya itu yang berada dekat dengan wajahku. Dia memberikan ku segelas air sambil tersenyum. Jantungku serasa ingin melompat dari tempatnya. Dan mataku tak bisa lepas dari jelaganya yang membius.

Dadaku sesak, dan kupastikan wajahku sudah semerah makanan kesukaannya.

Tapi....

"Sudah puas melihat wajah tampanku?".

Dia berbisik menggodaku.

Dengan cepat dia berubah menjadi makhluk menyebalkan. Oh, berdosa sekali aku sempat terpesona padanya.
Dengan kesal aku merebut gelas ditangannya dan meminumnya sampai habis. Kuberikan deathglare yang paling mematikan untuknya. Tapi, memang dasar dia adalah makhluk aneh dia hanya menanggapinya dengan tertawa.

"Kalian ini, jangan asik pacaran terus. Hari sudah siang!".

Grekkk

"Kalau begitu aku berangkat dulu ittekimasu!".

"Itterasai".

"Dasar, selau saja seenaknya anak itu".

Tak kupedulikan ocehan sang singa betina. Aku terus berjalan sampai pekarangan rumah dan dapat kulihat mobil Sasuke terparkir di sana.Tapi, aku terus berjalan melewatinya.

Sreeettttt

"Kau harus berangkat bersamaku dan aku tidak menerima penolakan".

Dia menarik tanganku dan memaksaku untuk masuk mobilnya.

"Hei, kau ini pemaksa sekali".

Hiiiiiiiii

Lihatlah tatapan tajamnya itu, nyaliku langsung ciut seketika. Kalau begini aku hanya bisa pasrah dan berdoa semoga tidak ada masalah hanya karena aku satu mobil dengannya. Yah, kau tahulah para fans gila nya yang mengerikan itu. Aku tidak mau mati muda.

"Setidaknya bukakanlah pintu untuk wanita!".

Dia hanya menatapku malas.

"Bukankah kau masih punya tangan?".

Hah, menyebalkan sekali.




Sudah kuduga kalau hal ini tidak akan berakhir dengan mudah. Aku sadar sejak aku turun dari mobil Sasuke aku sudah mendapatkan banyak tatapan mematikan dari gerombolan fansgirl gila itu.
Seperti saat ini, aku serasa berjalan diatas kawat berduri.

Sakit sekali.

"Hei, kau tidak membuat masalah baru lagi bukan". Kata Tenten khawatir.

Aku hanya meliriknya sekilas, dan aku tau dia juga sedang ketakutan. Aku berusaha cuek dan terus berjalan. Toh, mereka tidak akan berani macam-macam padaku. Aku harus fokus untuk tugasku. Lagipula aku tidak akan lama berada disini.

Kami duduk di bangku taman dan mulai berdiskusi masalah tugas Karena memang saat ini aku sedang kosong sebenarnya, tapi aku tetap harus masuk.

Untung hari ini tidak ada kejadian menyebalkan seperti kemarin-kemarin. Karena hari ini Gaara sedang mengikuti tournament, dan Sasuke-senpai sendiri sebagai pelatih pastinya diharuskan ikut.

Haaahhh

Sudah selesai. Jadi, aku bisa bersantai di rumah nanti.

"Sakura!"

"Oh, kiba!"

Kulihat dia berlari menuju ke arahku.

"Kau dicari seseorang"

Aku hanya menaikkan alisku.

"Cepat, kau sudah ditunggu dari tadi. Aku mencarimu keliling sekolah dari sisi kanan sampai sisi kiri. Aku melewati halang rintang di sepanjang jalan. Kau tau, aku hampir saja ditumbangkan oleh kulit pisang. Tapi, aku melemparnya ke tempat seharus-"

Aku membekap mulutnya agar dia berhenti berbicara yang aneh-aneh. Sementara Tenten cengo di tempat.

"Baiklah, aku akan segera kesana".

Aku langsung berjalan menuju pekarangan sekolah. Aku jadi bertanya-tanya, siapa kira-kira yang mengunjungiku sampai ke sekolah. Apa mungkin itu orang tuaku. Tapi, itu tidak mungkin. Karena, mereka pasti tidak akan mau repot-repot menemuiku ke sekolah. Yah, sekarang sudah serba canggih bukan.
Kulihat tidak ada siapa-siapa disini. Apa mungkin Kiba hanya berbohong padaku. Kalau iya, akan kuberi dia pehitungan karena sudah berani membohongiku.

Grepp

Kurasakan seseorang merangkul bahuku.

"Hisashiburi cantik".

Tunggu, ini suara yang familiar untukku. Kutolehkan wajahku untuk melihat wajahnya.

"Sasori?".

~TBC~

Akhirnya selesai juga.

Oh, iya. Jangan lupa ya bintangnya!

Aku Cuma minta bintang kok, nggak sama bulannya. Apalagi matahari, meleleh nanti akunya hehehehe...

Terima kasih sudah mampir 

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang