sepupu over

2.7K 223 5
                                    

"Sasori?"

"Apa kau lupa padaku?". Jawabnya sambil berwajah sedih yang dibuat-buat. Aku hanya menatapnya malas.

Skippp

Di kafe

Sudah lima belas menit sejak kedatangan kami ke kafe ini dan lihatlah mukanya itu. Dia melihatku dengan memasang wajah sok imut sambil mengkedip-kedipkan matanya. Dan anehnya banyak wanita di kafe ini yang terang-terangan menunjukkan ketertarikannya.

Menyebalkan.

"Berhentilah berwajah aneh dan katakan tujuanmu mengunjungiku!".

Dia hanya mengendikkan bahu dan menghabiskan minumannya.

"Kau tau bukan kalau aku merindukanmu". Katanya sambil mengedipkan mata. Dan aku hanya memutar mata jengah. "Aku juga punya titipan dari karin-neesan".

"Benarkah? Apa itu?". Sudah lama aku tidak mendengar kabar dari Karin-nee. Terakhir kami saling menyapa waktu itu saat dia pergi kuliah. Aku bahkan menangis karena tidak mau ditinggalkannya. Kau tau, aku sangat menginginkan seorang kakak apalagi Karin-neechan adalah sosok kakak yang aku impikan. Tapi, apalah daya angan tak kan sampai karena aku anak tunggal.

"Dia memintamu secara khusus untuk datang ke pernikahannya bulan depan dan dia juga secara khusus meminta maaf padamu karena tidak bisa menghubungimu karena kesibukannya selama ini". Ucap sasori panjang lebar seperti pembaca naskah.

"Oh, katakan juga padanya kalau aku pasti akan datang dan tidak perlu khawatir karena aku mengerti akan kesibukannya selama ini karena aku adik sepupu yang baik". Kataku dengan senyum mengembang di wajahku.

"lalu bagaimana kabar paman dan bibi di Suna?". Tanyaku sambil menyesap minumanku.

"Oh ayolah, ada aku disini dan kau malah menanyakan mereka?!". Sasori bersidekap sambil mengerucutkan bibirnya. "Kau ini jahat sekali". Ia bergumam sambil menyenderkan punggungnya.

"Aku sudah melihat keadaanmu dan kelihatannya baik?". Aku hanya mengendikkan bahu acuh.

"Dasar kau ini, aku sudah datang jauh-jauh dari Suna ke Konoha dan begini perlakuanmu padaku. Ini tidak bisa dimaafkan!"

Dreeekkk

"Oke baiklah, lagipula aku juga tidak ada niatan untuk minta maaf padamu. Aku ingin pulang dan kau-". Aku mengacungkan jariku padanya sambil menatapnya tajam. "-Kembalilah ke asalmu dasar sepupu menyebalkan!".

Aku jengah juga menghadapinya. Kupikir, hidupku akan tenang barang sebentar. Tapi, ternyata aku harus terjebak dengan Sasori. Memang dia itu sepupuku dan sebenarnya dia lebih tua dariku. Tapi, dia begitu menyebalkan dan selalu menjahiliku disaat ada kesempatan. Tapi, aku tidak begitu tega untuk memukulnya saat melihat wajahnya yang baby face itu. Selamatlah kau boneka hidup.

"Hei, tunggu dulu. Jangan marah sayang. Kau tau kalau aku hanya bercanda kan!".

Uuuuuhhhh....

Lihatlah wajahnya yang menggemaskan itu. Mana mungkin aku tega padanya kalau senjata ampuhnya telah melemahkanku. Dan dengan berat hati pasti aku luluh juga padanya. Lagi pula kami sudah menjadi tontonan dorama gratis bagi pengunjung kafe yang lain. Jadi aku memutuskan untuk mengajaknya keluar kafe dan pulang setelah kami mampir ke supermarket untuk membeli es krim kesukaanku.

Haaaahhhh

Aku bersandar setelah memasang seatbelt. Melelahkan sekali hari ini. Meskipun jahil dia itu orang yang pandai bicara dan selalu konyol. Kuharap dia segera menemukan pacar untuk mengakhiri sifatnya itu.

"Oh iya, aku sudah membelikan hadiah khusus untukmu" Kata sasori tapi matanya masih fokus menghadap jalan.

"Oh benarkah?!" Aku selalu antusias jika dibelikan hadiah. Apalagi sasori selalu tau apa yang aku suka. Memang benar kalau aku selalu manja padanya itu karena aku menyayanginya. Tapi, aku terlalu malas untuk menyatakannya langsung karena jika aku mengatakannya dia pasti akan besar kepala.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang