Epilog I

1.8K 164 14
                                    






Happy Reading!!!


Ballroom hotel mewah itu disulap menjadi ruangan bernuansa biru dan pink yang kini terlihat ramai dipenuhi tamu dari kalangan atas. Keluarga Uchiha dan Haruno sibuk berbincang menyalami tamu yang berniat mengucapkan selamat.

Seperti ucapan Sasuke tiga hari yang lalu, tepatnya saat acara kelulusan Sakura. Mereka mengadakan acara pertunangan yang bisa dikatakan WAH. Kau tahulah, Uchiha dan segala kesempurnaannya. Acara yang digawangi oleh Mikoto Uchiha ini benar-benar mewah. Bukan hanya dekorasinya yang mengesankan tapi juga segala hal mulai dari menu makanan, minuman, hiburan, dan segala tetek-bengeknya yang membuat Sakura pusing tujuh keliling karena banyaknya uang yang harus dihamburkan untuk acara yang berlangsung beberapa jam saja.

Uchiha memang mengerikan.

"Kau lelah?" Tanya Sasuke yang sedari tadi Sakura bergerak gelisah dipelukannya. Ia memandang wajah gadisnya yang kuyu tapi menggairahkan.

Sakura hanya menggumam tak jelas menanggapi pertanyaan Sasuke. Rasanya amarahnya memuncak karena menahan kantuk. Berulangkali ia menggerakkan kepalanya menghalau kantuk yang makin menyerangnya, membuat ia mencak-mencak sendiri. Sungguh, ia hanya butuh kasur saat ini. Ia sudah tidak kuat lagi.

Sasuke yang paham segera menggendong Sakura dengan Bridal style membuat Sakura memekik, tapi tidak protes karena ia benar-benar butuh tidur saat ini juga.

"Kenapa dengan Sakura chan Sasu?" Tanya Mikoto khawatir melihat Sakura yang seperti hangover digendongan Sasuke.

"Ia hanya kelelahan Kaasan," ucap Sasuke menenangkan.

"Kalau begitu bawalah dia ke salah satu kamar di hotel. Kasihan sekali calon menantuku sampai kelelahan seperti ini." Mikoto menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah cantik Sakura. Ia merasa bersalah sekarang karena dari tadi pagi ia mengajak Sakura ke sana kemari untuk mempersiapkan acara pertunangan sederhana ini.

"Kaasan titip Saku ya nak Sasuke," ujar Mebuki lembut yang dibalas anggukan oleh Sasuke.

Dengan segera ia membawa tubuh mungil yang kini tertidur nyenyak didekapannya. "Jangan kau apa-apakan adik ipar Sasu! Ingat, kalian belum sah!" Teriakan Itachi sukses menyedot perhatian seisi ruangan dan kini mulai menyoroti Uchiha Sasuke yang sedang menggendong Sakura membuat bisikan-bisikan yang mengatakan betapa romantisnya mereka membuat Sasuke mendengus, ia berjanji akan membuat perhitungan untuk baka anikinya yang sudah membuatnya malu.



Sakura mengerang dalam tidurnya makin mengeratkan pelukannya pada tubuh kekar itu. Sasuke masih menunduk tak bisa bangkit khawatir Sakura akan terganggu dalam tidurnya. Jadi, ia hanya bisa mengamati wajah menggemaskan gadisnya saat tidur dengan senyum tipis terbit di wajahnya.

Sasuke yang merasa pegal mencoba melepaskan sepatunya dengan posisi tangannya masih memeluk Sakura. Setelah terlepas ia menggeser pelan tubuh Sakura agar bisa berbaring. Matanya tak lepas dari wajah Sakura memastikan kalau gadis itu tak terganggu. Merasa sudah cukup nyaman, ia menjangkau selimut dengan kakinya dan menariknya menutupi tubuh mereka agar tak kedinginan.

Sasuke mendengus geli melihat Sakura yang makin membenamkan wajahnya di dada bidangnya. Ia mengecup dahi lebar gadisnya dan mulai terpejam.

"Oyasumi Cherry."

¢¢¢

Sakura berdecak kesal berusaha melepaskan lengan kekar yang kini melilit erat tubuhnya. Sudah hampir tiga puluh menit ia habiskan hanya untuk berusaha melepaskan diri.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang