kencan

1.6K 155 0
                                    

Happy Reading!


Sakura POV

Haaahhh...

Rasanya seperti ada yang kurang. Sudah dua minggu aku dan Sasuke menjadi sepasang kekasih. Tapi, jarang sekali untuk bisa bertemu. Aku sibuk dengan tugas kuliah ku dan dia sibuk di kantor.

Suasana kantin kampus yang ramai tidak membuatku untuk melupakan Sasuke barang sejenak. Jahat sekali dia, sudah menginvasi hampir seluruh pikiranku.

Oh ya omong-omong, sebenarnya dia itu bukan pengajar di KSHS lagi. Katanya dia bekerja di sana karena mendengar kalau aku akan praktek mengajar di sana. Gokil sekali dia. Sampai mau repot-repot bekerja di sana karena ingin Pdkt.

'coba saja aku tidak menyusul mu ke sana. Sudah ku pastikan kau akan puas berduaan dengan panda merah itu.'

Benar-benar kekasihku ini...

"Senyumanmu membuatku merinding."

Tenten tiba-tiba sudah ada didepanku dengan membawa nampan. Bisa kucium bau ramen pedas yang menyerang hidungku. Hemmm...

"Ah, terimakasih Tenten sayang~" aku langsung mengambil ramenku dan meminum sedikit jus strawberry kesukaanku. Perutku sudah berdisko ria dari tadi.

"Uuuhhhh... Bisakah kau pelan-pelan saat makan?! Lihat, kuahnya bertaburan!" Tenten berdecak sambil mengambil tisu untuk membersihkan ulahku.

"Hehe.. kan ada kau yang membersihkan."

"Dasar menyusahkan."

Kalau bicara soal ramen, aku jadi ingat Sasuke kun. Saat itu dia menegurku untuk tidak makan ramen pedas. Coba saja ia ada di sini dan melihatku, pasti ia akan menjelma menjadi ibu-ibu kompleks yang super duper cerewet. Hihihi...

"Entah kenapa aku mulai takut karena tingkahmu. Sebentar-sebentar murung, sebentar-sebentar cekikikan seperti orang gila. Apa kau mulai tidak waras karena tidak bisa bertemu dengan Sasuke?"

Aku menatapnya kagum, "waahh... Tenten, kau hebat! Apa kau seorang cenayang? Kenapa kau bisa tahu kalau aku sedang memikirkan Sasuke kun?"

"Ck, tidak perlu menjadi seorang cenayang untuk mengetahui isi pikiranmu yang 90% diisi oleh Sasuke."

Aku hanya manggut-manggut mendengar penjelasannya. Separah itukah efek seorang Sasuke Uchiha untukku? Mengerikan sekali.

"Aku merindukannya" aku bergumam sambil menerawang.

"Galau sekali. Besok ajak saja dia untuk kencan. Mumpung weekend..."

Benar juga apa kata Tenten, besok aku bisa mengajaknya keluar. Tapi, apa iya harus aku yang mengajak? Kok tidak asik sih.

"Aku tahu apa yang ada dipikiranmu, lebih baik kau yang mengajaknya daripada kau terus-terusan seperti orang gila. Sekali-kali perempuan yang harus punya inisiatif" ia dengan santai memakan ramennya. Tapi, entah mengapa dia seperti bercahaya dimataku.

"Tenten" aku melihatnya dengan berbinar-binar.

"Hemm?"

Brak

Tenten terlihat terkejut dan hampir menjatuhkan ramen yang ada disumpitnya, bahkan meja juga ikut bergoyang saat aku memukulnya. Aku dengan segera menangkup pipinya.

"Kau yang terbaik!"

"SAKURA!!! KAU MENJATUHKAN RAMEN KU SIALANNNN!!!!"

¢¢¢

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang