spesial agent (Gaara's part)

1.5K 154 2
                                    





Sakura masih betah untuk memaku diri. Sementara Sasuke menyeringai.

Gaara menanggapinya dengan senyum cerah.

"Sensei, nanti aku akan menjemputmu jam 7," Gaara memasukkan kedua tangannya kedalam saku, "kalau begitu saya permisi dulu sensei."

Sakura hanya membalasnya dengan tertawa canggung dan Sasuke hanya cuek.

Sakura memandang Sasuke yang saat ini memang telah memandangnya.

"Apa?"

"Ck, ayolah Sasuke-kun~" Sakura menggoyangkan lengan Sasuke dengan bibir yang mengerucut.

"Isshhhh... Lakukan sesukamu saja" jawab Sasuke cuek dan mulai beranjak pergi. Tapi, Sakura menahannya.

"Kau marah?"

Sasuke melirik kekasihnya yang kini menampilkan ekspresi sedih dan sorot mata berharap?

Haaahhh

Inilah yang tidak bisa dihindari oleh seorang Uchiha Sasuke. Wajah menggemaskan kekasihnya. Apapun ekspresi yang ditampilkan, tetap saja menggemaskan di matanya.

Haruskah ia membeli topeng untuk kekasihnya supaya ia tidak akan mudah luluh dengan wajahnya itu?

Hemmm, mungkin itu bisa dipertimbangkan. Daripada ada orang lain yang melihatnya juga.

Sasuke mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dengan pemikirannya. Membuat Sakura menyernyitkan dahinya tidak mengerti.

"Jadi???" Tuntut Sakura penuh harap. Karena ia juga perlu menjelaskan semuanya pada Gaara supaya tidak dibilang tukang PHP. Apalagi dengan statusnya sekarang yang sudah resmi jadi pacar orang.

Sasuke membalikkan badannya berhadapan dengan Sakura dan memegang kedua bahunya. Di matanya tersirat kekhawatiran.

Jelas saja Sasuke khawatir. Bagaimana kalau nanti Gaara akan menghasut Sakura Nya dan berakhir dengan mereka menjadi sepasang kekasih yang bahagia. Sementara ia akan merenungi nasibnya di pojok kamar.

Hiiiiiii.... Membayangkannya saja sudah membuat ia bergidik. Dia memukuli kepalanya untuk mengusir bayangan jelek itu.

Sakura yang menangkap gerak-gerik Sasuke hanya bisa melongo.

Apa dia tadi kerasukan hantu bunga?

"Haaahhhh... Ini permintaan kedua ku."

"Hem? Apa itu?"

"Jangan menyentuhnya."

He? Permintaan jenis apa itu?

"Kau harus menepatinya. Kau sudah janji. Kalau tidak, kau tidak boleh pergi" ucap Sasuke penuh dengan penekanan.

Meskipun agak aneh menurut Sakura. Tapi, ya sudahlah. Ia akan menurutinya hitung-hitung belajar jadi pacar yang baik.

"Baiklah?" Jawab Sakura ragu.

"Aku mengawasi mu Haruno Sakura" Ucap Sasuke sambil mengacungkan telunjuknya didepan wajah Sakura.

Sakura memegang telunjuk Sasuke dan mengulum senyum simpul, "baiklah kekasihku yang tampan."

Cup

Sakura kabur setelah mengecup singkat pipi Sasuke.

Sementara Sasuke masih berdiri kaku dengan bibirnya yang berkedut menahan senyum. Bahkan rona merah di pipinya pun terlihat jelas. Untung saja sekelilingnya sedang sepi. Kalau tidak, mau ditaruh mana mukanya.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang