Sasori pulang kampung part 2

1.3K 151 2
                                    

Happy reading!

Sasuke berulang kali mencengkeram sofa yang didudukinya. Wajahnya keras bak batu granit dan ia bagai bom siap ledak.

Akan aku cekik kau setan merah!

Bagaimana tidak geram kalau sedari tadi kau melihat kekasihmu didekati lelaki lain. Berbagai skenario pembunuhan menari-nari dipikirannya.

Sementara orang yang ingin ia singkirkan setengah mati masih asik sendiri memeluk Sakura yang serba salah.

Sasori masih memeluk manja Sakura dan sesekali menggesekkan kepalanya pada leher jenjang itu. Membuat sang pemilik kegelian.

Sasori diam-diam menyeringai melihat raut wajah Sasuke. Ia puas telah membuat ayam itu kesal.

Rasakan kau ayam tiren! Batinnya tertawa jahat.

"Kalau kau sembelit, tak usah ditahan ayam" sindir Sasori. Yang hanya ditanggapi dengusan.

Sakura yang melihat kekasihnya seperti itu hanya menghela nafas. Saat mata mereka bertemu, ia mencoba memberi pengertian dengan senyumnya.

Semoga jabatan ku sebagai kekasihnya tidak akan berakhir Kami sama.

Sasuke mencoba meredam amarahnya yang sudah di ubun-ubun. Ia tidak bisa melakukan apa-apa karena ini memang kesepakatannya.

Tadi, Sasori merajuk pada Sakura supaya hari ini ia bisa menghabiskan waktu bersamanya.

"Ayolah Saku~ sebentar lagi aku akan pulang ke Suna. Apa kau tega dengan sepupumu sendiri?"

Sakura yang melihat itupun jadi tidak tega. Ia sayang pada Sasori tentu saja. Karena, ia yang paling pengertian di keluarganya terlepas dari sifat menyebalkannya.

Akhirnya Sakura luluh juga. Dan menyanggupi permintaan terakhir dari sepupunya. Hitung-hitung balas budi karena sering diantar jemput.

"Tapi, ayam tiren ini tidak boleh mengganggu!"

Sakura saat itu hanya menghela nafas. Dan memandang Sasuke untuk meyakinkan.

Sudahlah, lagipula cuma beberapa jam. Toh, ia nanti akan hengkang dari sini. Bisik Sakura menenangkan kekasihnya yang terlihat tak terima.

Jadilah, sekarang Sasori bermanja-manja ria pada Sakura. Sekalian balas dendam pada Sasuke.

Sabar ya Abang Sasu~


"Saku~ aku lapar" rengek Sasori.

"Makan udara sana!"

Sasori mendelik mendengar ucapan sinis Sasuke. Ia memandang Sakura dengan wajah yang sengaja diimut-imutkan.

Sakura mendesah, "kau ingin makan apa?"

Sasori langsung memperbaiki posisi duduknya dan dengan semangat 45 bersorak "AYAM GORENG!!!"

Sakura menyernyit, "memang ayam di kulkas masih?"

"Masih... Kalau habis, sembelih saja ayam tiren cacingan itu" Sasori menunjuk Sasuke dengan dagunya.

"Kau!!!!"

"Yare yare... Akan aku buatkan" ucap Sakura segera saat menyadari akan adanya gencatan senjata antara dua orang itu.

Sasori tersenyum penuh kemenangan dan berlalu menyusul Sakura yang sudah terlebih dahulu menuju dapur.

Sementara Sasuke masih bersidekap dengan dipenuhi aura hitam.

Awas saja kalau Sakura sudah menjadi milikku secara sah. Kau tak akan kubiarkan menyentuhnya bahkan seujung kuku!

Sepertinya jiwa posesifnya makin parah. Yah, ini sebagai berkah sekaligus cobaan untuk Sakura.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang