2. Nonton

5.1K 74 0
                                    


Hope u like♡


" Phi Nara~ " Panggil Nat dengan nada manja.

" Yaa? " Jawab Nara tanpa menoleh ke arah Nat, matanya fokus pada laptop putih dipangkuannya dan tangannya tak berhenti mengetik sesuatu di sana.

" Phi.. Aku ingin nonton film.. "

" Bisakah kau tunggu sebentar, Nat? " Pinta Nara lembut.

" Ok.. "




10 minute later~

" Phi Nara khaa.. " Panggil Nat lagi

" Hmm? "

" Aku ingin nonton.. "

" Sebentar lagi Nat, sedikit lagi aku selesai.. " Kata Nara tanpa memalingkan pandangannya lagi, Nara sangat sibuk berkutat dengan laptopnya.

" Baiklah.. "




20 minute later~

" Nat! Ayo kita nonton, aku sudah menyelesaikan pekerjaanku, maaf karna aku.. " Nara menggantung ucapannya saat melihat Nat tertidur di sofa yang tak jauh dari tempat Nara mengerjakan pekerjaannya. Nara berjalan mendekat, dengan perlahan ia mengusap pelan pipi Nat dan membelai rambut gadis yang saat ini terlelap.

Setelah membaringkan Nat di ranjang, Nara merasa tubuhnya sangat lelah setelah mengerjakan semua pekerjaannya, ia berpikir untuk mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa lelah itu.

Sekitar 20 menit, Nat menyelesaikan acara mandinya. Baru saja ia keluar dari kamar mandi, ia melihat Nat sudah terduduk di atas ranjang dengan mata yang berkaca-kaca seperti ingin menangis,

" Nat? Ada apa, apa yang terjadi? Apa kau mendapat mimpi buruk? " Tanya Nara panik sambil memperhatikan raut wajah Nat.

" Hiks phi Nara.. " Nat memeluk Nara dengan sangat erat.

" Tak apa Nat, aku sudah di sini.. Maafkan aku, aku tak bermaksud meninggalkanmu.. "

" ... " Nat tak menjawab, ia hanya terus memeluk Nara mencari kenyamanan di sana. Aroma lemon segar dari tubuh Nara berhasil menyita indra penciuman Nat dan membuat gadis itu semakin mengeratkan pelukannya pada Nara. Sedangkan Nara, ia memberikan tepukan-tepukan kecil agar Nat merasa lebih tenang. Hening beberapa saat,

" Phi.. Aku lapar.. " Cicit Nat menatap mata Nara.

" Aku akan membuatkanmu makanan, sebentar yaa.. " Kata Nara hendak beranjak dari tempatnya.

" Aku ikut.. Aku akan membantu.. "

" Tidak perlu, kau cukup duduk dan melihat phi memasak, okay?.. " Potong Nara cepat, ia tidak mau ada kejadian menyeramkan yang terjadi beberapa bulan yang lalu terulang. Kejadian yang membuat Nara trauma saat Nat mengambil alih dapur, yang tersisa hanyalah asap hitam yang terlihat mengerikan yang menutupi sebagian dapur dengan menyisakan teflon yang sudah berwarna hitam pekat.

Nara membuatkan Nat sebuah omerice, Nat memandang punggung Nara yang terlihat sibuk memotong daging yang akan dicampurkan ke dalam omerice. Nat hanya bisa mengagumi Nara tanpa bisa membantu. Sambil sesekali mulut kecilnya melontarkan kata-kata pujian dan kekagumannya atas kelihaian tangan Nara memegang pisau dan alat-alat dapur.

" Phi Nara khaa.. "

" Eum? Ada apa, tee rak? "

" Bolehkah aku bertanya sesuatu? "

" Tentu.. Katakan saja.. "

" Mengapa Phi mau berpacaran denganku? Apa Phi dulu tidak pernah berpacaran atau berkencan dengan laki-laki? "

" Dulu aku pernah berpacaran dengan seorang lelaki, dia lelaki yang sangat manis dan baik. Tapi hubungan kami tidak berlangsung lama, karena pada saat itu aku masih terlalu muda untuk menjalin sebuah hubungan, kami sering bertengkar hanya karena masalah sepele, jadi aku memutuskannya secara sepihak. Dan untukmu.. Sejujurnya phi tidak menyukai seorang wanita ataupun seorang gadis, emm.. Makhluk yang notabenya sama denganku, namun saat bertemu denganmu, phi mempertanyakan apakah orientasi seksual phi berubah, tapi ternyata phi seperti ini hanya karenamu, jika bukan kamu ini tidak akan terjadi.. Dan percayalah, aku sangat bahagia karna kamu hadir dihidupku dan mengisi waktu-waktuku yang menyedihkan ini.. "

" Ohoo jadi Phi Nara mencampakkannya.. Phi tidak boleh berkata seperti itu, phi selalu memiliki waktu yang berharga setiap saatnya.. "

" Dan aku ingin kau yang mengisi waktu berhargaku itu Nat.. " Nat tersenyum mendengar perkataan Nara, dia meranjak dari tempat duduknya dan menghampiri gadis yang lebih tinggi darinya lalu memeluknya perlahan, menyatukan kehangatan tubuh mereka , Gadis kecil itu menyayangi Nara.. Tidak, Nat sangat mencintainya, bukan sekedar sayang melainkan cinta yang Nat berikan pada Nara.

" Aku mencintaimu Nat.. "

" Aku juga Phi.. "

Tak lama setelahnya, Nara sudah menghidangkan omerice itu dengan cantik untuk pacar manisnya.

Mereka berbincang dan bergurau bersama, terkadang Nat sangat suka membicarakan hal yang tidak penting dan membuang-buang waktu, tapi bagi Nara menghabiskan waktu bersama orang yang disayangi sangatlah menyenangkan, seperti saat ini.






•••
Stay tune naa~  

N2 [RandomOneShoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang