3. Khawatir

2.5K 59 0
                                    

Hope u like♡  

" Nitchanat Prommart! "

" Kha? " 

" Setelah pelajaran selesai, datang ke ruangan saya! " Titah khun Jun. 

" Saya? Ba.. Baiklah, Khun Jun. "

" Pstt! Nat.. Ada apa? Apa yang terjadi? " Itu suara Jessy yang berbisik di telinga Nat.

" Entahlah, aku tidak tau.. Jess.. Apa aku melakukan kesalahan? " Cicit Nat yang saat ini matanya mulai berkaca-kaca.

" Tidak! Kau tidak melakukan apa-apa. Sudah, jangan nangis Nat, nanti Khun Jun mendengarnya.. " Kata Jessy berusaha menenangkan Nat.

" Hiks.. "

" Sstt.. Tenanglah Nat. Aku mendoakanmu di sini.. " 

" Aku takut.. "

" Tak apa, aku menemanimu.. Semua akan baik-baik saja.. Tenanglah Nat. "

Jam sudah menuju pada pukul 5 sore, kemacetan selalu menjadi makanan sehari-hari penduduk kota bangkok yang padat, tak terkecuali bagi wanita yang sedang mengendarai mobilnya menyusuri jalanan kota itu, sebisa mungkin ia sampai tepat waktu sebelum sang pujaan hati menyelesaikan kuliahnya.

I want something just like this
Doo-doo-doo, doo-doo-doo
Doo-doo-doo, doo-doo-doo~

Dering ponsel Nara menggema di dalam mobil, nama Jessy tertera di layar ponselnya.

' Sawatdee phi Nara.. ' Suara dari sembrang terdengar gusar dan tak tenang.

' Eumm.. Waddee kha, ada apa Jess? '

' Phi.. Apa Nat sudah menghubungi Phi? '

' Belum, Nat belum menghubungiku hari ini.. Apa terjadi sesuatu pada Nat? ' Tanya Nara yang mulai khawatir.

' Jadi begini Phi, tadi sewaktu mata kuliah ekonomi, Khun Jun berpesan pada Nat untuk datang ke ruangannya setelah pelajaran usai, aku tidak tau apa yang terjadi. Emm.. Aku terus bersama Nat saat matkul itu di hari-hari sebelumnya dan Nat terlihat mengikuti semua dengan baik, tapi.. Phii Naraa.. Sampai sekarang Nat belum juga keluar dari ruangan Khun Jun, aku sangat khawatir.. Aku takut terjadi sesuatu pada Nat.. ' Suara Jessy terdengar bergetar menahan perasaan khawatir dengan sahabatnya itu.

' Baiklah, terima kasih Jessy karna sudah memberitahuku.. Aku sedang dalam perjalanan ke kampus, aku akan coba menghubungi Nat.. '

' Tolong beritahu aku phi bila terjadi sesuatu pada Nat.. '

' Eumm.. Kau tak perlu khawatir, aku akan mengurusnya.. ' Setelah itu panggilan berakhir secara sepihak, Nara berusaha menghubungi Nat namun nihil, ponsel gadis itu mati! 


Nara Pov

Shit! Umpatku kesal, 

Apa yang terjadi, kenapa ponselmu tak bisa dihubungi Nat dalam keadaan seperti ini, aku menggerutu di sepanjang jalan, aku berusaha fokus menatap jalanan yang masih saja macet. 

Sudah berapa kali aku mencoba, namun ponselnya seperti sengaja dimatikan, aku mulai mengiriminya pesan, berharap setidaknya ia membalas. Tepat 15 menit kemudian aku sudah sampai di area Kasetsart University, masih banyak mahasiswa yang berkeliaran di luar gedung kampus. 

Aku memeriksa ponselku, berharap ada jawaban ataupun telfon dari Nat, namun tetap saja tidak ada jawaban. Aku takut, bagaimana kalau dosen itu berlaku kurang ajar pada Nat? Bagaimana jika ternyata seseorang memiliki maksud buruk dan menculiknya! Sungguh pikiranku dipenuhi dengan semua hal buruk.

Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling, berlari berusaha mencarinya, air mataku hampir saja terjatuh jika saja aku tak melihat Nat yang saat ini, terlihat lelah, dia baru saja keluar dari gedung kampus!

Aku segera berlari menghampirinya, memeluknya dengan sangat erat, aku bisa merasakan tubuhku bergetar sewaktu memeluknya, aku ketakutan..

Author Pov

Gadis kecil itu berdecak lemas, ia lelah, ingin sekali ia pulang dan tidur, pikirannya ingin istirahat barang sebentar saja, namun akibat nilai laknat itu, akibat matkul yang susah itu, gadis itu harus mengikuti pelajaran tambahan bersama dengan beberapa mahasiswa dan mahasiswi lainnya.

Nat menatap langit-langit. Sudah gelap batinnya, saat hendak melangkahkan kakinya, seseorang memeluknya, Nat terhuyung ke belakang karna badannya yang lumayan mungil tapi tetap ideal, terdorong karena pelukan seseorang,

" Phi Nara? " Nat syok, bagaimana bisa pacarnya ini berada di sini, bahkan sekarang tingkah Nara sangat aneh, tubuhnya bergetar kecil, apa terjadi sesuatu?

" Phi? Ada apa? " Nara masih belum menjawab

" Hey phii, lihat aku, apa yang terjadi? " Kata Nat mencoba menangkup wajah Nara dalam tangannya. Mata itu memancarkan sebuah kekhawatiran yang sangat hebat, bukan tatapan lekat dan lembut seperti biasanya.

" Phi? Ada apa? "

" Nat, jangan seperti ini lagi, phi ketakutan.. "

" Phi sangat khawatir, phi takut kehilanganmu.. " Lanjut Nara

" Astaga phi, Nat tidak pergi kemana-mana. Nat baik-baik saja.. "

" Lain kali tolong jangan matikan ponselmu.. "

" Ponsel? Oh! Maafkan aku phi, tadi baterainya habis dan langsung mati.. "  Kata Nat polos disertai kekehan. Nara merasa lebih baik, ia mengacak rambut Nat gemas.

Apartment~

" Jadi? Apa yang kamu lakukan tadi Nat? "

" Khun Jun memberiku pelajaran tambahan, ternyata nilaiku di matkul itu jelek dan aku harus mengikuti remidi.. "

" Apa kamu ingin aku mengajarimu? "

" Serius? Phi tidak sibuk? "

" Tentu, tapi dengan satu syarat.. "

" Apa itu phi? " Nara mengangkat ujung jari telunjuknya dan mengarahkannya ke bibir pink miliknya, pipi Nat bersemu, ia malu mendengar persyaratan Nara, namun ia ingin Nara mengajarinya, jadi...





•••

Btw, part ini aku terinspirasi dari mimpi Nara, dia pernah cerita ke aku kalau suatu hari dia mimpi beginian, sebenernya lebih parah dari yang aku ceritain, cuman aku berusaha kemas supaya ceritanya lebih menarik aja,

Dan well, itu cuman sebuah mimpi.. Hehehe..
sampai sekarang kita baik-baik aja kok^^

Update berikutnyaa tentang
' Night Party ' NC maybe:)

Stay tune naa~

N2 [RandomOneShoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang