12. Jerawat

294 23 4
                                    

Hope u like♡

" Nat apa kau sudah siap? "

" Sebentar phii~ " Nara sedang menunggu Nat, hari ini mereka berangkat bersama, kemarin malam Nat merayu Nara habis-habisan, entahlah sifat manja Nat keluar dan tak mampu ditolak oleh Nara.

Tak lama Nat keluar menggunakan seragam kuliahnya, terlihat cantik dan manis dengan rambutnya yang diikat satu, tapi kenapa ada masker yang menutupi wajahnya?

" Nat? Apa kau sakit? Kenapa menggunakan masker? "

" Ah iya phi, sepertinya Nat tiba-tiba terserang flu.. Uhuk.. Uhukk.. " Nara coba mendekat pada Nat, menyentuh kening dan leher Nat, ia mengernyit, suhu tubuh Nat normal, apa Nat berbohong..

" Apa benar kamu tidak apa? Perlu ijin tidak masuk? Nat bisa tinggal di sini jika Nat sakit.. " saran Nara.

" Aku tidak apa, hanya sedikit flu, sudah phi. Ayo! Nanti kita terlambat. " Katanya seraya menarik tangan Nara.

Mereka sudah tiba di kampus, tapi Nat masih belum mau turun dari mobil,
" Ada apa baby? "

" Ah, mai mee kha.. Kalau gitu Nat masuk dulu phi~ Bai bai.. "

" Kabari phi jika terjadi sesuatu.. " Nat mengangguk sebagai balasan, ia pergi meninggalkan Nara.

Di kelas Nat sudah bisa melihat Jessy yang melambai-lambaikan tangannya,
" Nat! Sini.. "

" Eheheh.. Khop khun kha Jessy~ "

" Eh? Nat kenapa? Sakit? "

" Err.. Sedikit fluu .. Uhukk.. Dan demam.. " Spontan Jessy menyentuh kening Nat, ekspresi yang dikeluarkan persis seperti Nara saat menyentuh kening Nat tadi, ia tak merasakan Nat demam, ia tak mau  berpikir panjang, mereka hanya mengikuti pelajaran seperti biasa.

Saat jam istirahat, Jessy mengajak Nat pergi ke kantin, Jessy mengeluh lapar akibat pelajaran tadi menguras banyak isi otaknya,
" Nat tidak makan? "

" Tidak, Nat tidak lapar.. " Tak lama setelah mengatakannya perut Nat berbunyi tanda ia lapar, tapi ia menyembunyikan suara itu dengen bersenandung sambil menatap ke arah orang - orang yang berlalu lalang disekitarnya.

" Nat yakin tidak lapar? " pertanyaan itu sekali lagi keluar dari mulut jessy. Nat masih mengangguk yakin, padahal perutnya sudah mengatakan sejujurnya.

" Nat, aku mau beli minum sebentar, tunggu ya. " setelah mengatakannya, Nat seketika menenggelamkan kepalanya di atas meja dengan bertumpu salah satu tangannya dan tangan yang lain mengusap perutnya perlahan.

' hikss, Aku lapar.. ' batin Nat.

Jessy kembali ke tempat duduknya, tapi Nat belum menyadari kehadirannya hingga suara Jessy membuyarkan Nat.

" Hei? Apa Nat benar-benar baik? " Nat mengangkat kepala dan seketika perutnya bergemuru saat melihat sebungkus roti keju di atas meja mereka, itu roti kesukaan Nat. Jessy memperhatikan arah pandang Nat, ia tersenyum kecil, lalu mengangkat bungkus roti itu dan menyodorkannya pada Nat.

" Eh? Kenapa Jessy kasih ke Nat? " Nat bertanya dengan bingung.

" Nat, aku tau kalau kamu lapar, aku tidak tau alasanmu kenapa tidak mau makan sekarang, tapi perutmu terdengar sangat jelas minta dikasih makan, jadi tolonglah makan sedikit naa? " manik Nat berbinar ia menyembunyikan ringisannya melalui masker yang ia pakai karna ia malu bersikap seperti ini di depan temannya.

" Maafkan Nat ya Jessy, Nat memang lapar sekarang, tapi Nat malu. " Nat bergumam sambil menundukkan kepala lesu.

" Ada apa Nat? Apa ada yang terjadi? "

" itu.. sebenarnya ini tidak serius, tapi Nat hanya merasa tidak percaya diri, " Nat mengatakan itu sambil membuka maskernya dan memperlihatkan 3 jerawat berukuran sedang yang menganggu wajahnya, setelah itu ia menutupnya kembali. Jessy yang memperhatikan dari tadi hanya bisa tersenyum dan sedikit terkekeh.

" Jadi alasan sebenarnya karna wajah Nat ada jerawatnya? " mendengar itu Nat mengangguk.

" Nat merasa enggak percaya diri karna tiba - tiba memiliki jerawat seperti ini, padahal biasanya juga Nat baik - baik saja, ini terlihat besar dan sangat merah Jessy.. "

" Kenapa kamu manis sih Nat? Aku gemes deh. Ya udah nanti setelah kita makan aku akan mengantarkanmu pergi ke apotek dekat kampus, membeli plester jerawat aku bantu menutupi jerawat itu hahaha.. " lagi - lagi Nat hanya menggerutu, tapi ia berterima kasih karna dia mempunyai teman yang baik seperti Jessy.

" Boleh Nat makan rotinya? " masa bodoh dengan jerawatnya toh Jessy juga sudah tau. Yang sekarang Nat rasakan hanyalah lapar, ia ingin makan.

" Boleh kok, kalau kurang nanti aku belikan lagi. "

" Terima kasih jessy.. " Nat senang.

" Jangan lupa maskernya dibuka ya, ahahaha " lagi - lagi Jessy menggodanya, sangat menyenangkan menggoda gadis seperti Nat, sangat polos dan suka menggerutu.

Sepulang kuliah seperti biasa, Nat akan menunggu Nara menjemputnya dan beruntung hari ini Nara pulang lebih awal dan bisa menjemput Nat tepat waktu, Nat menaiki mobil yang kini sudah berada di halaman kampus,

" Ehh, sudah gak pakai masker lagi? Badannya udah lebih baik? " Nat mendengar itu menjadi sebal, sebenarnya siapa sih yang memulai drama kenapa sekarang Nat yang sebal.

" Baby? Kamu tetap manis kok, jangan khawatir, meski ada jerawat di wajah Nat, phi tetap cinta kok sama Nat.. " ucap Nara.

" Ishhh, phiii! Udah ah, Nat maluu.. " Nara terkekeh di kursi kemudi,

" Naa rakk~ "

•••

Y'all gimana masa quarantine kalian? Baik - baik aja kan semua??

Kangen gk? Aku kangen dong!!
Dan syukurlah masa quarantine membuatku melanjutkan cerita inii, senenggg idenya lancarr mulus2 gitu ahahaha

Moga tetep ada yang nunggu~
Jangan keluar2 dlu ya guys, #dirumahaja biar aman dan gk knp2

Luv uuuu💛

Stay tune naa~

N2 [RandomOneShoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang