8. Sick!

1.4K 33 0
                                    

Hope u like♡    

Suara isak tangis tertangkap indra pendengaran Nat, gadis itu terbangun dari tidurnya, ia sangat sensitif dengan suara-suara kecil saat ia tidur, suara isakan itu berasal dari gadis yang tidur di sebelahnya, yang saat ini meringkup ke dalam selimut,

Apa phi Nara bermimpi buruk? Batin Nat, gadis itu menarik perlahan selimut yang melindungi tubuh phi Nara, ia melihat air mata sudah jatuh di pipi Nara, ia mengusap lembut pipi itu, namun usapan itu beralih ke arah dahi milik Nara, ia terkejut, Nara terserang demam yang sangat tinggi!

Pantas saja, Nara meringkup dan mengeluarkan isakan, ia sedang demam, Nara selalu mengeluarkan kebiasaan itu saat sedang sakit.

Nat beranjak dari tempat tidurnya, pergi ke dapur mengambil handuk kecil untuk mengompres phinya yang sedang sakit, maniknya melihat ke arah jam dinding, masih menunjukan pukul 4 pagi, itu masih sangat pagi, biasa mereka akan bangun pukul 7 karna umumnya semua aktivitas di thailand di mulai pukul 9

Nat mendekatkan dirinya, naik ke tempat tidur, mengambil handuk yang sudah ia rendam dalam air dan menempelkannya pada dahi Nara,

" Sakitnya phi Nara, cepat pergi ya.. Nat tidak suka phi Nara sakit lama-lama, aku menyayangimu phii.. " Entahlah, itu seperti mantra yang diajarkan Nara pada Nat saat Nat sakit. Nara akan melakukan spell untuk menghilangkan sakit yang Nat alami, setelah itu ia akan mengecup bagian tubuh yang sakit,. Awalnya Nat kira phi Nara bercanda dan terlihat kekanak-kanakan, namun cara itu lumayan ampuh untuk mengusir sakitnya..

Nat terus menemani Nara, menggenggam tangannya, berulang-ulang mengganti handuk kompresan hingga tanpa terasa matahari sudah mulai masuk menyusup ke dalam jendela apartment mereka, Nat tertidur di sana,

Gadis kecil itu merasa ada yang mengusap pucuk kepalanya, dan benar itu Nara, wajah Nara tampak pucat dan masih tampak lemah namun gadis itu berusaha tersenyum di hadapan pacarnya,

" Natt? "

" Khaa phi, apa phi sudah merasa lebih baik? "

" Sekelilingku terasa sedikit berputar, hehe.. " Nara meringis

" Aku akan membuat sarapan, tunggu di sini yaa phi.. " Nat berdiri hendak pergi,

" Baby.. "

" Iya phi? " Nat berbalik, saat mendengar Nara memanggilnya

" Jangan menyentuh dapur naa~ "

" Tapi phi.. "

" Aku tidak ingin kau terluka, "

" Ok, baiklah.. Kalau begitu tunggu di sini ya phi, aku akan pergi membeli sarapan untuk kita, "

" Itu lebih baik, terima kasih Nat.. Maaf phi sakit dan,.. " Nat kembali mendudukkan diri di pinggir ranjang, ia membungkam bibir pucat Nara dengan bibirnya, tak ada lumatan, hanya kecupan,

" Phi khaa.. Nat bertanggung jawab merawat phi saat phi sedang sakit, bukankah biasanya phi juga merawat Nat? Sekarang, biarkan Nat merawat phi hingga phi sembuh, dan jangan merasa merepotkan Nat, ok? " Nara hanya tersenyum, ia mengangguk tanda mengerti,

Setelah kembali membaringkan Nara, Nat bergegas keluar dari apartment dan pergi membelikan sarapan untuk Nara,

Nat bingung harus memberi apa, ia coba berjalan menelusui jalanan kota sambil sesekali melirik ke kanan dan ke kiri, mencari makanan yang cocok di makan untuk phinya yang sakit,

Senyum merekah di wajah Nat, gadis itu menemukan penjual khao tom gai yang berhenti tak terlalu jauh dari posisinya berada, pandangan Nat hanya tertuju pada penjual makanan itu, tanpa memperhatikan jalanan yang mulai ramai, hampir saja ia terjatuh jika saja sebuah tangan tak menahan lengannya,

" Akhh.. " Nat memekik kecil

" Hampir saja.. Tolong perhatikan langkahmu khun, " Suara itu terdengar lembut dan tegas, manik miliknya terpaku untuk beberapa saat,

" Ah, khor thot kha, aku tak memperhatikan jalan, sekali lagi saya minta maaf, "

" Apa kau terluka? "

" Ah tidak, aku baik-baik saja, aku minta maaf, dan aku harus pergi, aku sangat buru-buru, khor thot khaa.. " Nat pergi meninggalkan gadis itu,

Nat sudah menghilang, namun gadis itu tetap berada di sana, menatap kepergian Nat sambil mengumamkan sesuatu,

" Kita akan bertemu lagi, khun.. "

" Phi, maaf telah membuatmu menunggu lama, tadi ada sedikit, errr.. " Nat ragu mengatakannya, dia takut Nara khawatir,

" Apa kau tidak apa-apa Nat? Kau terluka? " Nara mengerutkan dahinya, ia memikirkan Nat.

" Err.. aku baik phi, eheheh.. Ini phi, aku membelikanmu khao tom gai, sepertinya enak.. " Nat mendudukkan dirinya di sebelah Nara, membantunya untuk duduk lalu ia menyuapi Nara, Nat sangat telaten jika menyangkut kesehatan Nara, baginya kesehatan phinya itu yang paling utama,

" Nat? Kamu tidak ada jam kuliah? "

" Emmm.. Aku ada phi, tapi aku.. "

" Bolos? " sergah phi Nara

" Khaa, but its okay phi! Aku yang ingin menjagamu dan tidak ingin meninggalkanmu, aku sangat khawatir phi, meski ini hanya demam tapi aku tak ingin semakin parah,
Emm.. sejujurnya aku merindukanmu phi, bila kau sakit, aku tak bisa melihatmu ceria dan lembut seperti biasa, phi jadi terlihat lemah dan rapuh, bagaimana aku tega, " Tanpa sadar Nat meneteskan air mata, baginya Nara begitu penting dan berpengaruh dalam hidupnya, jadi seperti ini lah,..

" Sstt.. Phi akan lekas sembuh, Nat tak usah sedih naa.. Phi senang Nat menemani phi, khon khun khaa tee rak, " Nara mengusap lembut pipi itu, memberikannya kecupan pada kedua mata itu agar tak menangis lagi dan berakhir dengan kecupan lembut di pipi Nat, ia tersenyum, gadisnya ini sangat menggemaskan bila sedang khawatir..

•••

Aku nulisnya cekikian sendiri, bau-bau bakalan ada orang ke3 ahaha..

Katanya sih biar hidup gk selalu manis getuhh😂


Stay tune naa~

N2 [RandomOneShoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang