Setelah bertahun-tahun nontonin MV SHINee, terutama View. Baru sekarang dapet pencerahan wkwkwk
.
.
.Cerita ini hanya fiksi belaka. Maaf bila ada kesamaan nama dan tempat, itu semua diluar unsur kesengajaan. Member SHINee hanya milik Tuhan dan orang tuanya.
SELAMAT MEMBACA :)
.
.
."Gak bisa." Jonghyun menggeleng kesal. Ia menghempaskan punggungnya ke sandaran sofa. "Kalo tiba-tiba gue ngebatalin semua jadwal hari ini, itu artinya gue kalah. Dan mereka di luar sana bakal tambah yakin kalo gue emang salah."
"Tapi, untuk saat ini kita emang harus ngalah, Jonghyun." Sang manager memandang artisnya dengan tatapan memohon. "Gue tau lo kesel, gue tau lo nggak salah. Tapi maaf, untuk saat ini kita nggak bisa ngelawan mereka. Perusahaan lagi kritis, kita nggak bisa kehilangan satupun stasiun TV buat promosi."
Keduanya terdiam. Di dalam benaknya, Jonghyun masih bergerumul dengan amarahnya. Pria itu berusaha untuk menahan semuanya agar tidak meledak. Begitupun dengan manager Kang, akhir-akhir ini banyak masalah yang memaksa dia untuk berpikir keras. Bukan hanya Jonghyun artis yang ia tangani. Karena perusahaan sedang mengalami kendala, maka mau tidak mau perusahaan mengurangi beberapa tenaga kerja. Termasuk pengurangan manager.
"Ini emang salah gue sih, " gumam manager Kang, namung telinga Jonghyun masih mampu mendengar. "Seharusnya gue kasih tau lo, kalo semalem Pak Shin nyuruh gue dateng ke kantor."
Jonghyun menoleh cepat ke arah sang manager. "Maksud lo?"
Sejenak manager Kang menatap ragu, namun tak lama kemudian ia menepis semua keraguan itu. "Beliau nyuruh lo buat minta maaf ke Nam PD. Dan rencananya hari ini kita pergi ke stasiun TV itu buat minta maaf, makanya jadwal lo dibatalin semua."
Jonghyun mendelik, menegakkan posisi duduknya, "GILA!" ia berseru cukup kencang, membuat manager Kang sedikit terlonjak ke belakang.
"Pak Shin nyuruh gue minta maaf?" ia menggeleng tidak percaya. "Nggak waras... bos lo udah nggak waras!"
"Jonghyun..."
"Dia bilang gue itu udah dianggep sebagai anak, karena gue yang berpenghasilan paling besar di sini. Dan dia tau gue nggak salah kemaren! Dia nyuruh gue minta maaf?!"
"Jonghyun... keadaannya itu lagi nggak memungkinkan," bisik manager Kang.
"Gue tau," dengkus Jonghyun. "Tapi serendah-rendahnya posisi kita sekarang, seharusnya Pak Shin nggak sampe nyerahin diri buat dinjek-injek."
Manager Kang diam membenarkan.
Memang ini bukan salah Jonghyun, sepenuhnya. Namun, kalau saja Jonghyun tidak membuat keributan, masalah ini tidak akan terjadi.
Semua bermula ketika Jonghyun mendapat jadwal manggung di stasiun TV itu. Awalnya berjalan lancar, susunan acara dan segala macam. Hingga saat giliran Jonghyun ingin tampil, seorang staff menghentikan Jonghyun dan mengatakan bahwa gilirannya diundur karena ada tamu penting yang tiba-tiba datang.
Jonghyun marah? Tidak, ia menerimanya. Karena ia pikir itu bukan masalah besar. Namun staff itu tidak memberitahu Jonghyun diurutan ke berapa Jonghyun tampil, dan ternyata ia malah mendapat urutan terakhir. Sedangkan jadwalnya hari itu bukan di stasiun TV itu saja.
Belum lagi seorang staff yang tiba-tiba menyuruhnya untuk melakukan lypsinc, dengan alasan ada beberapa mic yang rusak. Padahal Jonghyun melihat jelas, artis-artis sebelumnya menggunakan mic dengan baik, tidak ada yang rusak dan mengharuskan mereka lypsinc.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHINee STORIES
FanfictionKumpulan cerita SHINee "Out Of Character", dengan genre comedy garing yang gak mungkin bisa bikin kamu tertawa sampai nangis Jinki as babeh Kibum as enyak Jonghyun as putra sulung yang ternistakan Minho as anak ke 2 yang kadang terlupakan Taemin as...