9. Memberi Semangat

467 68 28
                                    

Myung Soo sigap menangkap tubuh So Eun, gadis itu lagi-lagi pingsan di hadapannya. Panik, segera digendongnya So Eun menuju mobil dan kali ini Myung Soo tak ingin mengambil resiko maka ia menancap gas menuju rumah sakit terdekat.

Dengan sabar berselimut cemas, Myung Soo menunggu saat dokter memeriksa perempuan yang pada akhirnya mengisi hatinya kini.

“Tak ada kondisi fisik yang mengkhawatirkan, wanita ini secara fisik baik-baik saja.” Begitulah penjelasan dokter.

“Dia tiba-tiba pingsan, membuat cemas saja.”

“Yakin tiba-tiba? Masalah psikis juga bisa saja jadi penyebabnya.”

Myung Soo menunduk, teringat kalau So Eun pingsan saat menceritakan satu kisah hidupnya.

“Apa yang ingin kau ceritakan tadi? Kenapa sampai pingsan?”

“Oh, Anda sudah sadar.” Dokter berucap ramah pada So Eun yang perlahan membuka matanya.

“Anda ada di rumah sakit, tadi sudah kulakukan pemeriksaan dan semuanya normal. Anda baik-baik saja secara fisik, tapi karena sudah sadar mungkin mau mengatakan jika ada keluhan?”

So Eun menggeleng. “Aku ingin pulang saja, bisa, 'kan?”

“Tentu.”

Myung Soo memaksa untuk mengantar tapi So Eun bersikeras menolak hingga akhirnya Myung Soo mengatakan akan menghubungi Go Eun dan menceritakan semuanya.

“Jangan, aku tak mau membuat keluargaku cemas.”

“Tapi kau tega membuatku cemas.”

“Myung Soo-ssi, berhentilah mencemaskanku. Kau tak punya alasan untuk itu.”

“Setelah apa yang kukatakan padamu bagaimana mungkin aku tak punya alasan untuk mencemaskanmu, sekarang ayo pulang.”

So Eun tak punya pilihan lagi selain menurut pada pria itu, ia tak tahu kenapa harus ikut menceritakan sekelumit luka hidupnya hingga harus berakhir seperti ini.

Myung Soo mulai menjalankan mobil setelah So Eun mengatakan alamat rumahnya.

“Tenangkan dirimu dulu, jika belum siap maka tak usah menceritakan apapun. Aku sebenarnya hanya ingin memastikan tentang pernikahanmu.”

“Sudah berakhir.” Hanya dua kata yang diucapkan So Eun, sisanya hanya sunyi hingga tiba di depan rumah.

“So Eun-ssi, ada pekerjaan yang membuat kita harus tetap bertemu.”

“Aku tahu, mohon bersikap profesional terkait pekerjaan.” Setelah itu, So Eun pun berpamitan.

“Sikapnya jadi aneh, apa aku salah bertanya soal statusnya?”





***







Go Eun dikejutkan dengan kedatangan Myung Soo, ia baru saja berniat untuk bersiap pulang.

“Masih buka?”

“Masih, duduklah.”

“Mau pesan apa?”

“Tidak ada, aku datang untuk bicara denganmu.”

Go Eun semakin terkejut. “Bicara apa?”

“Tentang kakakmu dan pernikahannya.” Myung Soo memang tak terbiasa untuk basa-basi terlebih jika ia sudah sangat penasaran.

“Pernikahan? Apa yang sudah kau ketahui?” 

“Menikah dan setelah pesta pernikahan tapi setelah itu tak ada lanjutannya.” Myung Soo sengaja tak menceritakan insiden pingsannya So Eun.

Red String of Fate [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang