11. Semburat Benci dalam Cinta

488 69 17
                                    

Myung Soo tak mendengar lagi apa-apa yang diucapkan So Eun karena ia begitu terpaku pada kuburan yang ada di depannya. Tak kenal secara personal, hanya tahu nama dan tempat peristirahatan terakhirnya yang akan Myung Soo singgahi setiap kali ia datang ke pemakaman ini kecuali kedatangannya terakhir kali karena ia terdistraksi oleh So Eun yang tampak kesakitan lalu berakhir pingsan.

Lee Joon Hyuk, sebuah nama dari pemilik jantung yang ia terima. Tak ada informasi lainnya termasuk latar belakang maupun keluarganya.

Ini permintaan ayahnya, setelah jantung putranya didonorkan, maka selesailah semua. Ayahnya hanya mengizinkan aku memberi tahu nama dan di mana putranya dikuburkan.“ Begitulah yang dikatakan dokter pada Myung Soo setelah operasi transplantasi jantung berhasil.

“Haruskah aku jujur pada So Eun? Apakah So Eun tahu jika suaminya mendonorkan jantung?”

“Myung Soo-ssi….” Beberapa kali So Eun memanggil barulah pria itu tersadar dari lamunannya.

“Maaf, apa?”

“Kau tak mendengar apapun yang kuucapkan?”

“Sepertinya aku terlalu larut, kebiasaanku jika datang ke pemakaman. Membuatku tersadar betapa tipisnya batas antara hidup dan mati, apalagi aku pernah mengalami situasi di antara keduanya.” Meluncur begitu saja, sebuah alasan kenapa dirinya melamun begitu dalam.

So Eun tampak memahami, ia tak bertanya lagi. 

“Bukankah kau tadi mau berjanji di hadapan Oppa?”

Myung Soo menatap So Eun yang menagih janjinya, ditautkanlah jemarinya dengan jemari wanita itu demi mencari kekuatan. Jujur, tak hanya tubuhnya yang terasa limbung namun hatinya kini merasa tercabik, nuraninya bertanya-tanya apakah takdir tak terlalu kejam pada pria yang bernama Joon Hyuk itu.

“Aku tidak hanya mendapatkan jantungnya, tapi juga bisa dikatakan dalam proses menggenggam hati istrinya. Pantaskah aku?”

“Myung Soo-ssi, kau menangis.”

Semakin dalam menatapnya, mendengar suaranya dan merasakan sentuhan kulitnya, mengetuk kembali satu sisi hati Myung Soo yang telah mengikrarkan sosok di sampingnya itu sebagai masa depannya, “Aku…mencintaimu So Eun, aku berjanji akan menjagamu seumur hidupku.”

“Benar, aku harus berpikir positif. Jantung yang berdetak di tubuhku ini tak boleh kusia-siakan, akan kuhabiskan sisa hidupku untuk menjaga So Eun dan membahagiakannya.”

“Myung Soo-ssi…”

Myung Soo melepas tautan jemarinya pada So Eun untuk memberikan hormat pada Joon Hyuk.

“Aku memang tak mengenalmu, tapi bagian penting dalam hidupmu sekarang ada bersamaku. Aku akan menjaganya dan mengembalikannya ke dunia penuh warna.” 

Bagian penting yang dimaksud Myung Soo selain So Eun tentu saja jantung pria itu, namun So Eun hanya tahu kalau hanya dirinya saja yang dimaksud dan akhirnya ia tak kuasa menahan lagi air matanya. “Aku tak akan melupakanmu, Oppa tetap menjadi bagian hidupku hanya saja aku sekarang ingin melangkah maju. Empat tahun memilih terus berselimut duka, yang kurasakan hanyalah sakit. Oppa, restuilah langkahku.”

Myung Soo menatap pada So Eun. “Aku memiliki jantung dari pria yang mencintaimu, tapi aku sudah mencintaimu sebelum tahu dirimu berkaitan dengan pemilik jantung ini. Bagaimana aku mengungkapkan kenyataan ini padamu?”

Gemerisik dedaunan yang ditempa angin mengisi keheningan yang sempat tercipta ketika dua anak manusia itu memilih untuk tak berkata-kata lagi sebelum akhirnya beranjak dari pemakaman.




Red String of Fate [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang