1012

1.1K 125 2
                                    

"menyerah dan pergi."

"itu yang terbaik buat semua orang."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*****

Sinar matahari berdampingan dengan suara kicauan burung mengusik tidur gua pagi ini.
"selamat pagi.Cana apes."gerutu gua nggak semangat.

Yah yah,Hari ini adalah hari dimana perasaan gua kosong,melompong.Hari ini juga adalah hari dimana gua mulai melupakan om Daniel,benar benar sungguhan melupakan dia.

Kruk-kruk-kruk.
Sepatu gua berbunyi menuruni tangga.Gua memang sengaja pergi kekampus lebih awal.Tentu aja buat ngehindar dari om Daniel dan dua tustel itu.

"kakak."

Langkah sepatu gua berhenti.Park Jihoon ama Sejeong sedang berdiri di ambang pintu keluar,kayaknya mereka lagi kurang baik dan lagi kenapa jihoon bawa bawa koper?.

"kakak,ayo pergi dari sini.Ayo pulang ke rumah papa!."seru Jihoon dengan nada meminta.

Ck,Gua rasa Jihoon mau pergi dan gua rasa Jihoon mau pergi gara gara gua semalem.

PLAK.

Sebuah tamparan keras ngebuat gua konsentrasi lagi dengan mereka berdua.

"hunnie mianhae.Maafin kakak ne,kakak nggak bermagsud menampar Hunnie tapi..Hunnie harus tau...."kata Sejeong. "Kakak nggak bisa berhenti berjuang untuk kebahagiaan kakak.Kakak harap hunnie dapat mengerti..."lanjutnya lalu kemudian suara Sejeong melirih. "Kakak tidak seperti hunnie..Kakak itu bukan bagian keluarga Park,Kakak bukan bagian dari keluarga mana pun.Papa mama nggak pernah anggap kakak putri nya sendiri,maka dari itu hunnie jangan menghacurkan perjuangan kakak yang sudah sejauh ini.Hunnie sekarang sudah tau kesalahan hunnie kan?."

"Ani!."

"apa magsudnya dengan ani?."

"kakak ingin keluarga,apa hunnie bukan keluarga kakak,kakak..apa dengan memiliki hunnie kakak tidak cukup bahagia.Kakak,ingin martabat supaya bisa bahagia?.Hunnie dan segala cinta dari hunnie itu sama sekali bukan hal yang penting di hidup kakak!..."marah Jihoon lalu menyeret kopernya. "Hunnie bakal tetep pulang!."

"Park jihoon!bisa kah kamu mengerti keadaan kakak hah!."

"justru hunnie udah faham,faham banget.Kak..!berhenti jadi orang ketiga,mereka saling mencintai kak!."

"kkk..ani..Daniel milikku,sampai kapan pun!."

"Dulu,tapi tidak sekarang!Perasaan Daniel hyung sama kakak hanya sebatas tanggung jawab atas drama yang di buat beberapa tahun lalu itu!.kakak sadar, kakak juga nggak mencinta hyung kan?kakak kemarin ketemu si berensek itu kan.Kenapa?."

Clap clap clap.
Sejeong bertepuk tangan lalu mendekati Jihoon dengan sudut bibirnya yang tertarik keatas.

"Hm...memang dari dulu kamu kerjaannya merepotkan kakak.Omonganmu sudah mulai menyebalkan rupanya.Pergilah,kakak sudah tak memerlukan kamu lagi.Papa mama yang menganggap ku topeng untuk menutupi kebodohan anak seperti mu sekarang sudah kuanggap seperti sampah.Aku bisa bahagia disini tanpa kalian yang tidak pernah menganggap ku berarti.Pergi lah!!!palli!!."

Sejeong mengusir Jihoon dengan kata kata nya yang menusuk yang tak di jawab oleh jihoon kali ini.Dia hanya diam lalu tangannya mulai membawa kopernya menuju gerbang.

"Jihoon tunggu.!"teriak gua yang bikin dua orang disana terkejut.Gua nggak perduli,sekarang fokus utama gua cuma Jihoon.Gua berlari menghampiri dia.Tapi saat gua tepat disamping Sejeong gua berhenti.

"gua harap kebiasaan membuang hal yang berharga untuk sesuatu yang lebih itu nggak akan merugikanmu kali ini."lirih gua sama Sejeong.

"magsudmu apa hah?!."

CINTA ITU,OM DANIEL (- KANG DANIEL WANNA ONE-)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang