Kesedihan.

792 94 86
                                    


Ting tong.

Bel hotel tempat gua menginap tiba tiba berbunyi.
Bunyinya sangat keras ngebuat gua bangun dengan rasa kesal, yah.. Ini pukul 3 pagi,siapa sih yang iseng pagi pagi begini.

"iya.. Iya.. Gua bangun.. Gua buka.."dumel gua ngebuka pintu itu.

"Jihoon!?."Kaget gua melihat ternyata dibalik pintu itu adalah Jihoon.

Grep.

Jihoon memeluk gua dengan sangat erat.Dia benar benar bikin gua bingung.

"a.. Ada apa Hoon?."tanya gua keheranan.

Cowok itu kagak menjawab pertanyaan gua,dan dia malah terisak isak.
Gua semakin khawatir. "ada apa Hoon kenapa lu nangis?."tanya gua kemudian.

Cowok itu tak dapat menjawab,ia terus menyembunyikan wajahnya di bahu sempit gua.Gua biar kan dia untuk beberapa saat menangis di sana,bahunya bergetar dan gua menepuk nepuk dengan sayang.

Lalu Jihoon mulai melepaskan pelukan dia. "Kakak meninggal, pikachu!."katanya terisak.

"hah?apa?."

Jihoon mengangguk lemah. "tengah malam Daniel hyung bilang kalau kakak kritis lalu mengalami gagal jantung,dan beberapa jam yang lalu Daniel hyung bilang kalo kakak sudah tidak bisa di selamatkan!."

Gua tekejut dan tidak menyangka tapi gua juga harus nyemangatin Jihoon,dia terlihat sangat terluka, "Jihoon yang sabar ya,semua yang hidup pasti akan mati sampai waktu yang menentukan.Jihoon harus ikhlas supaya Sejeong tenang di atas sana..ne.. ?!"

"Ne~."lemas nya.

Om Daniel sama sekali tidak memberi tahu gua tentang semua ini. Dia sungguh sudah anggap gua orang yang kagak berhak ikut campur kehidupan dia ya?apa dia beneran udah ngelupain gua?.

Pemakaman

Gua melihat om Daniel yang tengah menatap nisan Sejeong dengan tatapan kosong.Gua berniat ingin menyapa dia tapi seakan ada sesuatu yang berat ngehalangi gua hingga gua ingin pulang aja.

"Cana~."Panggil seseorang.Gua menengok sumber suara itu dan orang itu adalah om Daniel.

"turut berduka cita om!."kata gua.

Dia menatap gua dengan tatapan yang   tidak dapat diartikan.

"aku tau om sedih.Tapi jangan sampai.... "kata kata gua terpotong karna sebuah keluh om Daniel.Ia terlihat tegar namun gua tau dia menyimpan rasa sakitnya itu di tangannya yang sekarang ia genggam kuat kuat.

"aku... Laki laki bodoh..”katanya dengan suara yang amat lirih,

"Aku bukan suami yang baik untuk Sejeong,aku tidak bisa bahagia kan dia."keluhnya lirih dan serak,dia seakan menahan tangis dan perasaan yang sekarang harus nya membuncah.

"Om jangan bicara seperti itu!Om adalah lelaki yang paling baik,suami yang paling baik untuk Sejeong.Yah,hingga banyak wanita di luar sana iri dengan keberuntungan Sejeong karena sudah memiliki om.Sejeong pun pasti merasa bersyukur karena dia sudah memiliki lelaki yang sangat ia cintai.Jangan kecewa kan Sejeong,dia sudah tenang di sana."

Pria itu menengadah dan gua bisa lihat kesedihan di raut wajahnya dengan jelas.
"terima kasih."kata om.

Om,waktu tiga tahun yang kita lewati semasa bercerai sudah banyak mengubah, menghapus,menulis beberapa kisah di hati kita.Tapi mungkin itu hanya berlaku pada om Daniel saja.Om Telah menambah sebuah catatan bahwa om telah memiliki istri yang om sangat cintai,dia telah berhasil menghapus kenangan lama om dengan gua.Om sungguh sungguh bisa melupakan gua seratus persen.Sekarang mungkin gua lah yang orang asing di hidup om Daniel.

CINTA ITU,OM DANIEL (- KANG DANIEL WANNA ONE-)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang