Bayangin,seandainya lo itu jomblo tapi ternyata lo udah punya suami dari orok.
"-Kenapa om baik sama aku?"
"-karena om sudah mencintaimu dari awal bertemu!"jawab daniel.
Suara itu..suara bernada manis dari pelakor yang paling gua benci.
"seojeong..lama tidak kesini."Ramah irene sunbae pada wanita itu.
"ah, iya ya..Badut nya orang baru?."tanyanya. Gua ngebenerin kostum gua was was,jangan sampe ni orang tahu ini gua.
"iya,anak pemilik cafe yang nyari katanya temannya."
"pantes,heboh banget badutnya tapi adikku tetap nggak mau keluar dari mobil!padahal dia pasti seneng deh kalo liat badut ini."
"hahah..nggak papa.oh iya,gimana kamu sama Daniel?."
Dug.Dug.Dug.
Nama itu disebut saja kenapa sudah bikin gua tercekam kaga karuan gini.
"ah,Awalnya aku juga bingung ren.Waktu kecil dia salah paham sama perhatian yang aku berikan sama dia.Sebenarnya aku cuma kasihan."jelas Seojeng akhirnya.
"tapi dia sudah menyelamatkan hidupmu kan?dia sudah mau kamu tipu dengan kehamilan kamu itu."
"hey,aku sendiri sudah menjauh darinya sekuat tenaga.Ya..benar dia sudah sangat menyelamatkan aku.Saat itu aku bingung..si bajingan itu kabur ketika aku menyerahkan testpack padanya.Daniel adalah satu satunya senjata untuk menghadang omongan orang.Sial,ayahnya malah menjodohkan dia.Aku merasa semua dosa ku padanya terlalu banyak dan sudah cukup.Aku fikir aku akan menyerah."
"lalu kenapa sekarang kamu malah mau menikah sama dia?."
"Dia begitu polos sampai dia mau perjuangkan cinta kita padahal aku pun tak merasa kalo itu cinta..aku..tak pernah mencintai Daniel itu hanya desakan keadaan.Tapi..karena kekokohan dia,rasa rasanya aku sedikit merasa kan sesuatu yang berbeda.Mungkin aku sudah mulai mencintai Daniel,bukan sebagai senjata yang menutup aibku tapi sebagai pangeran yang tak akan pernah membuat ku terluka."
Kata kata Sejeong yang beruntun membuat gua sesak.Nafas gua mulai tersengal.Panasnya kostum pikachu yang gua pakai mungkin 1000 kali menjadi lebih panas di tambah keadaan hati gua kali ini.Gua merasa mereka sedang menggunjing gua di depan muka gua sendiri.
Gua.. Nggak kuat.
Gua berjalan pelan mencoba pergi.Mencoba untuk nggak dengerin apa yang mereka katakan.Dan akhirnya gua sembunyi di balik pohon yang letaknya agak jauh dari Seojeng dan Irene.
Isakan muncul dari bibir gua.Gua mencoba menghapus air mata gua tapi sepertinya air mata yang keluar lebih banyak dari pada airmata yang gua hapus.
Lalu..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"pikachu jangan nangis."
Seorang cowok datang dan berjongkok di hadapan gua.Dia menawarkan gua saputangan bergambar poke ball yang lucu.
"makasih oppa."
"namaku Park Jihoon, tapi biasa di panggil Hunie.Kakakku lagi beli kue di dalam."jelasnya dengan nada imut.
