2. Style Awan

3.9K 293 83
                                    

Gue langsung minta adek gue, Simon, untuk berhentiin mobil yang dia bawa di halte depan gedung Pasca Sarjana Fakultas Agribisnis.

Nggak jauh dari sana udah ada mas Awan yang lagi duduk di motor gedenya dengan jaket jeans, kacamata hitam dan buff khasnya. Ya, gue bisa langsung tahu itu Mas Awan meski dia pakai buff yang nutupin hampir seluruh wajahnya.

Mas Awan bukan tipe cowok fashionable meskipun mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi terkenal dengan fashionistanya. Mas Awan malah lebih ke fashion disaster kalau kata Sebaru.

Gue inget banget dulu pas mau hunting foto ke salah satu kota metropolitan Mas Awan diminta sama Sebaru dan Jofferson buat pakai outfit hitam hitam buat cari aman, tapi dengan pedenya dia pakai baju biru sendiri. Katanya sih biar tampil beda.

Dan gara gara itu Sebaru sama Jofferson suka minta tolong ke gue jadi penasehat fashionnya Mas Awan yang menurut gue udah oke punya.

Oke gue tahu ini terlalu biased karena Mas Awan itu pacar gue. Tapi serius deh Mas Awan emang lebih bagusan tampil sederhana ala kadarnya ketimbang kayak Sebaru atau Jofferson yang emang orangnya stylish abis.

Sebagai orang yang nggak tahu fashion, wajar makanya kebanyakan baju di lemari Mas Awan itu warna warna aman kayak hitam sama putih. Warna lain ada tapi nggak banyak. Karena emang dia mau cari gampangnya aja. Selain itu juga katanya biar kalau kotor nggak kelihatan.

Gue kadang suka mikir, ini kayaknya Sebaru sama Mas Awan jurusannya ketuker deh. Sebaru lebih cocok di jurusan Ilmu Komunikasi dengan stylenya sedangkan Mas Awan lebih cocok di jurusan Teknik.

Tapi gue sih bersyukur aja Mas Awan nggak sefashionable Sebaru atau Jofferson. Karena.... dia yang begini aja banyak yang naksir. Gimana kalau dia kayak Sebaru atau Jofferson?

Hmmm....

"Mas!" Panggil gue ketika gue turun dari mobil. Gue langsung minta adek gue lanjut pergi. Katanya tadi dia mau hunting foto sama temen-temen seangkatannya yang merupakan junior Mas Awan di Klub Fotografi mereka.

"Sama Simon?" Tanya Mas Awan setelah sebelumnya nurunin buff yang dia pakai dan lihat mobil gue yang dipakai Simon mulai menjauh.

"Iya." Jawab gue sambil bediri di depan Mas Awan. "Simon titip salam buat Mas, maaf katanya nggak sempet negur, mau buru buru ke tempat Fuad sama yang lainnya."

Mas Awan cuma angguk-anggukin kepalanya. Setelah itu dia kasih satu helm ke gue. Gue langsung duduk di jok belakang motor Mas Awan sembari pakai helm yang dikasih barusan.

"Pegangan yang kenceng ya." Ucap Mas Awan sambil tarik tangan gue buat dilingkarin di pinggangnya.

"Siaaaap bos!"

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
visualisasi

                                                                                visualisasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang Awan; Tay Tawan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang