36. Awan Mengerti

938 101 24
                                    

Ada yang pernah bilang, ketika lo mencintai seseorang, hal kecil apapun yang dilakukan orang itu akan bikin lo bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang pernah bilang, ketika lo mencintai seseorang, hal kecil apapun yang dilakukan orang itu akan bikin lo bahagia. Meski itu hanya sekedar senyum kecil yang pasangan lo lemparin ke lo ketika mereka nanggepin perkataan kita.



Mungkin itu bener. Gue seneng ketika Mas ngeluarin senyumnya barusan.



Sebagai seorang cewek yang biasa dikelilingi banyak cowok -inget gue ada di jurusan teknik yang notabene isinya lebih banyak mahasiswa ketimbang mahasiswi, gue jadi terpengaruh untuk bersikap lebih kuat seperti temen laki-laki gue yang lain.

Ketika ada project yang bikin gue stress setengah mati, gue berusaha untuk nggak nangis dan teriak kalau salah jurusan di depan siapapun itu.

Ketika gue berusaha memahami gimana cara kerja arduino ketika disambungin dengan berbagai macam software yang biasa dipake para engineering ketika gue sama sekali merasa buta akan itu semua.

Gue berusaha mati-matian untuk jalanin apa yang gue pilih sekuat mungkin.

Tapi ada saat dimana gue bener-bener ngerasa kepala gue mau pecah dan satu-satunya hal yang bisa gue lakuin cuma ngeluarin semua stress di kepala gue dengan dua cara.





Pertama, nangis.



Kedua, ngomong nggak jelas.





Dan hal kedua itu yang sekarang lagi gue lakuin.

Barusan gue nanya ke Mas Awan, "Mas, pernah kepikiran nggak sih kodok kalau makan serangga tuh langsung ditelen apa dikunyah dulu?"

Dan Mas Awan langsung jawab dengan satu kata, "telen."

Bikin alis gue terangkat.

"'Kan kodok nggak punya gigi." Kening gue sekarang mengerut.

Rasa penasaran bikin gue nanya ke Mas Awan, "Mas tahu darimana?"

eh sama Mas Awan dijawab, "Mas nggak pernah lihat kodok ke dokter gigi."


Gue langsung pukul pelan bahu Mas Awan yang langsung dia bales sama cengiran dan rangkulan tangan di bahu gue.


"Kamu kenapa?"

Dan itu pertanyaan yang keluar dari mulut Mas ketika dia selesai senyum dan nyingkapin rambut gue yang mulai nutupin muka, ke belakang.

Dari sejam yang lalu semenjak kita ketemu, gue udah bertingkah aneh. Ya jelas aja Mas Awan pasti ngeh sama keanehan gue itu.

Terakhir tentang pertanyaan soal kodok tadi.

Ternyata meski Mas Awan terus nanggepin, dia juga mikirin keanehan sikap gue sekarang ini.

Gue ngelihatin Mas dengan pandangan mata sayu dan alis bertaut.


Pengennya dibikin lupa eh tapi malah ditanya.


Hmmm.


"Coba sini tumpahin semua ke Mas," sambung Mas Awan waktu gue nggak kunjung jawab pertanyaan dia.



Gue bingung, mau jawab tapi takut nangis. Kayak... lo semua pasti pernah kan berusaha nggak omongin beban dan masalah di kepala lo tapi ketika ditanya dan berusaha jawab, lo malah nangis?

Ya itu yang gue rasain sekarang.


Mau nangis.

Iya, gue beneran stress banget dan pengen nangis rasanya. Rasanya cukup satu kedipan dan air mata bakal mengalir bebas keluar dari pelupuk mata gue.

Gue nggak bisa nangis di rumah karena bisa bikin keluarga gue, terutama Simon, penasaran. Pun di depan Sebaru atau temen-temen gue yang lain, gue nggak mau mereka anggep seorang Nina Rakawijaya adalah seorang perempuan yang cengeng.

Gue juga sebenernya nggak mau nangis di depan Mas Awan.


"Nina?"


Sialnya begitu Mas Awan nyebut nama gue barusan, gue langsung ngumpetin kepala gue di dada Mas Awan. Nggak mau ngelihat ke muka dia langsung yang lagi nepuk-nepuk pelan punggung gue yang bergetar naik turun karena gue mulai nangis.

Ya, pertahanan gue runtuh.


Mati-matian gue coba nahan dan simpen stress gue di kepala ini berhari-hari, tapi akhirnya gagal karena perkataan dari Mas Awan.



Mas Awan nggak keluarin satu katapun selama gue sibuk ngeluarin air mata gue. Mas Awan ngerti kalau gue cuma lagi butuh tempat buat buang semua beban di kepala gue.

Dimana kebetulan, dia nawarin dirinya sebagai tempat itu.



Gue...


beneran sayang banget sama Mas Awan.

Gue bersyukur, dari sekian banyak orang yang Tuhan kirim buat ada di hidup gue, Mas Awan adalah salah satunya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang Awan; Tay Tawan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang