Keesokan Harinya , Tepat dipagi hari , Aldi Sudah menunggu Didepan Gerbang untuk Menemui ku , Saat melihat Aldi segera kutarik Amira yang sedang berjalan dengan ku , untuk tidak pergi ke gerbang , tapi sial Aldi melihatku, Aldi berlari menghampiriku , Aku Terus saja berjalan walau dia memanggil , Aku berjalan dengan Amira hingga jauh dari sekolah , Hingga kami berada di Pinggiran Jembatan yang lumayan jauh dari sekolah , Karna sudah lelah aku pun menghentikan jalanku , Saat itu Aldi dengan muka yang memelas , benar benar merasa bersalah padaku , dan untuk pertama kalinya aku melihat Aldi menangis demi mendapat maaf dariku , Seorang Aldi menangis?
Tak kuduga tapi aku Masih sangat kesal padanya , Amira memohon padaku untuk memaafkan Aldi , awalnya aku masih tidak mau , tapi melihat Amira yang mulai sedih , akupun Berkata pada Aldi " Sudah , tak perlu Menangis hanya demi kasihan dari seseorang , karna orang tidak meminta air matamu , tapi Seberapa sanggup kau membuktikan maafmu" kukatakan seperti itu lalu Aldi menjawab " Jika air mata tak mampu untuk Mengembalikan Suasana indahmu , maka apa darah yang akan Mengubah menjadi kebahagiaanmu?" Saat Aldi berkata seperti itu langsung Amira pun menyahut " Kenapa Pohon yang dulu kita rawat sebegitu hangat lalu sekarang kita tebang dengan Benda yang mungkin Tajam ? 15 tahun bersahabat apa itu tidak cukup untuk mengubah ke kejaman ini menjadi harmoni kembali? Jangan salah kan keadaan untuk semua ini , maka pikirkanlah Betapa Egois nya Diri sendiri untuk Saling menghargai saja tidak adalagi " Aku dan Aldi menatap kearah Amira , Jujur Amira tidak pernah mengeluarkan kata-kata itu , Dengan serentak kami bertiga berkata " Sahabat! . Aku menangis saat itu , Amira menangis Aldi pun begitu , kami menyesali keadaan rumit ini , Kami tidak tau ada apa dengan diri kami , Maka disaat itu pula kami memutuskan untuk Memperbaiki diri , tiada lagi kata Air mata dan darah disini sudah cukup Air mata mengalir selama 15 tahun untuk arti persahabatan . Kami pun membuat perjanjian untuk memperbaiki diri masing masing selama 1 Minggu , dan selama itu kami tidak boleh ada yang menegur sapa . Aku berkata " Biarlah dulu kita jauh , Dengan menyelamatkan Kedinginan ini , tidak adalagi kata bersama saat ini , cukup kata bagai mana merubah lah yang ada untuk saat ini".
KAMU SEDANG MEMBACA
"Derita dibalik Senyum"
Novela JuvenilSebuah Cerita Yang Berasal Dari Kisah 3 orang sahabat