I don't want to lie, can we be honest?
Right now while you're sitting on my chest.
I don't know what I'd do without your comfort.
If you really go first, if you really left.
***
GerySetelah satu minggu gak ketemu pasangan lo, dan pas bisa ketemu lo dikasih kabar kalo lagi ada yang deketin pasangan lo. Gimana perasaan lo? Dan apa yang bakal lo lakuin?
Ini pertama kalinya gue sejelous ini sama Caca sampai ngediemin dia dan gak bales kecupan dia.
Semenjak Rafi dan Aldy bilang masalah Caca bakal ninggalin gue tempo lalu, gue jadi takut banget.
Iya, setakut itu gue kehilangan dia..
Dan memang benar, behind my patient side, I also have a fairly high egoist side.
Semua orang pasti seperti itu.
Dan sekarang sudah hampir 3 hari gue gak ngebarin dia duluan. Entah untuk basa-basi atau sekedar bercanda gurau.
Gue gak tau kenapa gue jadi se-childish ini.
Yang pasti, gue cuma takut dia pergi. Udah itu aja.
Sekarang jam 21.50 malam. Pertama kali setelah kejadian itu dia face time gue.
Dan sekitar 10 menit pertama dia mulai gak connect sama pembicaraan kita. Dia yang tiba-tiba fokus pada hp nya yang beberapa kali berdering. Karena memang dia video call lewat laptopnya.
Dan di 10 menit berikutnya "udah dulu ya, Ger. Ini ada yang mau curhat." Dia matiin begitu aja secara sepihak tanpa mau mendengar kalo di akhir gue bilang "aku kangen, Ca."
Iya, satu kalimat yang gak gue ucapin selama 3 hari kemarin hanya menggantung di tenggorokan gue, dan belum sempat terucap.
Gue mencari kontak Caca dan mengirimkan sebuah pesan,
Ny. Gery❤️
Besok ketemu ya, Ca.
22.15 sent.Masih belum dia read sampai jam kini menujukan pukul 23.20 Caca baru membalasnya.
Ny. Gery❤️
Gabisa Ger. Lusa aja ya.
Gue hanya meng-iya-kan diri gue sendiri tanpa membalas pesannya.
**
Hari ini mood gue lagi bagus banget, entah kenapa, tapi mungkin gara-gara mau ketemu Caca. Mungkin.
Gue bawa motor hari ini, niatnya sih biar bisa dipeluk-peluk dari belakang gitu sama Caca. Lagian udah lama juga gue gak bawa motor.
Gue janjian jam 1 siang, dan sekarang udah jam 1 lewat 45 menit gue nungguin dia gak turun-turun dari kamarnya. Gue duduk sendiri di ruang tamu, karena memang Papa dan Mama nya Caca gak ada. Ke luar kota.
Tepat saat jarum jam di angka 2, Caca baru turun dengan kaos dan denim putih yang kontras dengan wide leg jeans yang senada dengan converse yang ia pakai.
Simple.
"Berangkat sekarang?"
Dia cuma ngangguk.
Gue menyodorkan helm kepadanya, "nih, pake dulu."
Dia menyambut uluran gue masih sama diamnya tanpa bergeming.