3.

23.8K 2.3K 225
                                    

Sejak percakapan tadi di restoran, Yoora dan Hyunjin sama-sama canggung. Mereka berdua lebih memilih diam, Iya, diam diam malu. Hehe.

Selama perjalanan pulang, tidak ada yang mau membuka obrolan. Tapi Hyunjin mencoba untuk mencairkan suasana.

"Jangan dengerin omongan Heejin Yang tadi ya bae,"

Yoora menoleh sebentar ke Hyunjin, "Iya gapapa kok,"

Setelah itu hening lagi.

Sampai akhirnya mereka tiba di Basement apartemen. Melihat Yoora yang susah membuka pintu mobil dengan Heejin digendongannya, dengan peka Hyunjin turun dan membukakan pintu mobil untuk Yoora.

So sweet banget kamu mas.

Yoora membenarkan letak kepala Heejin dibahunya dengan benar, dan Hyunjin sedang repot membawa barang belanjaan.

"Heejin mau tidur sama mommy sama daddy,"

Lah? Bukannya ini anak masih tidur? batin  Yoora.

"Ehh, Heejin udah bangun?" Yoora membenarkan poni Heejin yang berantakan.

Heejin mengangguk lucu sambil mengucek-ucek matanya.

"Heejin mau tidur bareng sama daddy sama mommy" ulang Heejin tapi kali ini dia sambil merengek.

Yoora menatap Hyunjin, meminta tolong bagaimana ia menjawab permintaan Heejin.

"Iya"

Mata Yoora hampir keluar lagi tempatnya, gila!! Bagaimana ini, dia dan Hyunjin satu kamar. Tapi kemudian ia menetralkan ekspresinya karna nanti ada Heejin di tengah-tengah kasur mereka. Ehh mereka? Ralat, kasur Hyunjin maksudnya.

"Asikk"

Akhirnya mereka sampai didepan pintu apart. Yoora Melihat Hyunjin kesusahan membuka pintunya. Iya, soalnya tangan Hyunjin dua duanya megang kantung belanjaan yang cukup berat.

"Sini biar aku aja yang buka," kata Yoora.
Lalu  Hyunjin memberi kunci pintunya.

Klek

Kebuka!

Yoora langsung ke kamar untuk menggantikan baju Heejin menjadi setelan untuk tidur, selesai mengurus Heejin ia langsung mandi dan memakai setelan tidur yang sama persis seperti yang Heejin kenakan.

Decitan pintu kamar yang terbuka membuat Yoora menolehkan atensinya dan melihat Hyunjin berdiri di pintu kamar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Pemuda itu sudah memakai baju santai—kaos oblong plus celana jeans belel selutut—yang membuat pemuda itu makin tampan.

Ganteng bgt lur, ga nahan!! -Yoora.

"Mommy heejin mau susu,"

Mendenggar suara Heejin, Yoora langsung terdasar dari aktivitasnya yang memperhatikan Hyunjin. Sial, takut ke gep gue sama Hyunjin klo gue lagi merhatiin dia.

"Iya, mommy bikinin dulu,"

Hyunjin menyampirkan handuk tersebut digantungan baju dekat lemari lalu tidur disamping Heejin.

Di dapur, Yoora sedang sibuk menyiapkan sebotol susu untuk Heejin. Tak butuh waktu lama, Yoora selesai dan kembali lagi ke kamar.

Atensinya mengarah pada Hyunjin yang tengah mendongeng untuk Heejin sembari mengelus surai panjang gadis kecil itu.

Suami-able banget sih!

melangkah dengan pelan, diam-diam pipi Yoora merona padahal yang diusap rambutnya itu Heejin bukan ia. Tapi kenapa pipi Yoora yang memerah?

"Nih susunya," ujar Yoora memberi sebotol susu itu pada Heejin, kemudian ikut membaringkan diri disamping gadis kecil itu.

*(posisi mereka tidur itu kyk gini, Yoora di pinggir kanan, Heejin ditengah, dan Hyunjin dipinggir kiri).

Tak lama setelah Yoora memberi sebotol susunya, Heejin kemudian terlelap. Ya, gadis kecil itu akan cepat tidur jika sudah meminum susu.

Yoora menyelipkan rambut Heejin dibelakang telinga gadis kecil itu, sambil tersenyum dan memperhatikan wajah damai Heejin kemudian ia beralih melihat Hyunjin, yang sialnya sedang menatap ia juga.

Duuaarr

Anjink, ke gep, kaget gue —Yoora.

"Kamu cantik banget," Yoora masih diam menatap hyunjin.

"Apalagi pas sama heejin, aura keibuan kamu keluar, gak salah aku milih kamu,"

Asdfghjkl jangan baper yoor!! Inget, Lo Belum 1×24 jam ketemu dia, jadi jangan gampang baper. —Yoora.

"Apaan sih," sinis Yoora, tapi diam diam ia mengulum senyum.

Hyunjin tertawah kecil, kemudian berucap enteng tapi membawa pengaruh besar untuk kesehatan jantung Yoora.

"Night kesayangannya Hyunjin,"

Sambil menetralkan detak jantungnya, Yoora memperhatikan wajah tampan Hyunjin yang terlelap.

"Aku tau aku ganteng, jangan liatin terus nanti kamu jatuh cinta,"

Duarrrr

Sat, ke gep lagi, malu battt bngst. —Yoora.

"Apasih, orang aku gak sengaja liat ada tailalat dibawah mata kamu," alibi Yoora, ya walaupun memang benar ada tahilalat di bawah mata Hyunjin.

Setelah berbicara seperti itu, Yoora mendengar dengkuran kecil dari pemuda tampan didepannya.

Cepet bgt tidurnya, heran gue. —Yoora.

Heejin dan Hyunjin sudah terlelap masuk dalam mimpi, sedangkan matanya masih terjaga. Yoora asik melamun, tak terpikir olehnya kenapa mamahnya bisa setega itu padanya, meninggalkan banyak utang yang nominalnya besar, dan parahnya lagi mamahnya hilang tanpa jejak plus tidak meninggalkan uang sepeserpun untuk Yoora.

Rumah yang dulu ia tinggali disita oleh pihak bank, dan segala tetek bengek didalam rumah itu mulai dari mobil, koleksi gucci dan lukisan/pajangan yang ada dirumah Yoora. Itupun Belum cukup untuk melunasi utang mamahnya.

Memikirkan utang mamahnya yang banyak itu membuat Yoora pusing sendiri. Matanya terkantuk kantuk, lama - lama Yoora ikut terlelap, dalam hati ia berdoa semoga hidupnya jauh lebih baik dari yang sebelumnya.

*****

Tbc.

Karna dulunya ini Yoora POV (sudut pandang dari Yoora) sekarang aku ubah jadi Author POV dan untuk chapter seterusnya akan kayak gitu, gak pake sudut pandang Yoora lagi, karna menurut aku agak 'sedikit' ribet.

Thx yg udh baca, jngn lupa vomment ❤.

08/11/2019.

DADDY ; Hwang Hyunjin [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang