7.

20.7K 2.1K 413
                                    

*sorry for typo

happy reading!

******

"anak kamu lucu ya," ujar pria itu.

"Iya dong, kan anaknya daddy Hyunjin," saut Heejin.

"Ohh, iya nama saya Kim Guanlin," Pria itu mengulurkan tangan kanannya ke arah Yoora.

Yoora menyambut tangan Guanlin dengan wajah bingung "Oh,"

Dahinya menyerengit samar, Kim? Katanya?

"Nama kamu siapa?" Tanya Guanlin membuyarkan lamunan Yoora.

"Yoora,"

"Nama anak kamu?"

"Heejin."

Lha? Anaknya si dower dong. Berarti ini istrinya si dower? Anjerr Baru tau gue.

Ting!

Pintu lift terbuka Yoora langsung melangkahkan kakinya keluar lift, diikuti Guanlin dibelakangnya.

"Nih belanjaannya,"
ucap Guanlin seraya memberi beberapa paperback belanjaan Yoora.

"Makasih ya eumm?—" Yoora sengaja menggantungkan ucapannya, karna ia bingung mau memanggil Guanlin dengan sebutan apa.

Guanlin yang peka dengan raut bingung Yoora  memberitahu. "Panggil Alin aja,"

"Ok, makasih ya lin, maaf juga tadi gak sengaja nabrak kamu,"

Drrttt ddrrttt

Ponsel Guanlin bergetar disaku celananya. Ia langsung  mengangkat telponnya,

"Kenapa?... Ya... Oke... nanti Alin kesana... hm... bye,"

"Yoor saya duluan ya, ada acara mendadak, dahh," tanpa menunggu jawaban Yoora, Guanlin sudah masuk lift.

Baru gua mau ajak ngobrol -yoora

"Ayoo mom, kita masuk,"

"Yuk,"

setelah sampai didepan Ruangan Hyunjin Yoora mengetuk pintu itu dengan brutal, tangannya pegal membawa banyak belanjaan. Hingga dirinya tak sabar.

"MASUK GAK DIKUNCI," Teriak Hyunjin didalam ruangan pribadinya.

Betapa terkejutnya Yoora saat melihat ruangan pribadi Hyunjin sekarang, bahkan ada mainan anak-anak diseluruh pojokan.

Hyunjin duduk dikursi dengan kedua kaki diatas meja, kedua tangan memegang ponsel. Bahkan Hyunjin tidak menyadari bahwa ada Heejin dan Yoora diruangannya.

"Ekhm.
Nih, makan siang buat kamu," ucap Yoora berjalan mendekati hyunjin ,kemudian menyodorkan satu kantong plastik, dengan tangan kiri masih menggendong heejin.

"Tadi kamu habis kemana?," Tanya Hyunjin membuka kotak berisi makanan yang dibelikan Yoora.

"Ke mall,"

"Oh,"

"Emangnya kenapa jin?,"

"Tadi kamu jalan bareng cowok lain?"

Hyunjin bertanya dengan nada dinginnya, membuat Yoora yang mendengarnya bergidik takut.

"Eumm, i-yya" jawabnya agak sedikit gugup.

"Cowok itu siapa kamu?" Tanya Hyunjin yang masih dengan nada dinginnya.

"Ohh, itu om Taeyong dadd, mantannya mommy. Iya kan mom?," Jawab Heejin polos

Jawaban Heejin makin membuat tegang suasana.

Shit, heejin kenapa kamu kasih tau!! - yoora

"Bener yang heejin jawab bae?"

Yoora diam. Ia tak tau harus jawab apa.

Kalau jawab IYA nanti hyunjin marah. Kalau dia jawab NGGAK Hyunjin tambah marah. Ya tuhan Yoora tuh gak bisa diginiin. Batinnya.

"Kamu diem. Berarti secara gak langsung kamu jawab iya,"

Kata Hyunjin tajam. Yoora masih diam tak berkutik sama sekali, jangan nangis kek jangan nangis. Doanya dalam hati.

"Mom jangan nangis," gadis kecil itu menghampiri yoora, kemudian memeluk kaki yoora. Yoora langsung jongkok mensejajarkan tinggi badan heejin.

"Mommy gk nangis heejin ,tadi mata mommy kelilipan kena debu,"

Jawab yoora dengan senyumnya, iya fake smile):

"Daddy gak boleh gitu sama mommy, kan mommy juga gak sengaja ketemu sama om taeyong, soalnya tadi pas di mall dompet mommy hilang terus yang nemuin dompetnya om taeyong,"  Heejin berbalik badan dan menghadap Hyunjin kemudian berkacak pinggang, dan berbicara dengan nada menggemaskan.

"Bener bae?,"

Yoora kesel sama hyunjin, jadi dia cuma ngangkat bahunya acuh lalu berbicara sekenanya, "gak tau, iya kali,"

Hyunjin meringis, kemudian berjalan mendekati yoora, dan menarik yoora kedekapannya. Mengelus rambut panjang milik yoora, kemudian mengecup puncuk kepala yoora.

"Maaf bae, aku cuma gak mau, apa yang udh jadi milik aku disentuh orang lain,"

Kalau ada Jihoon dan Felix, Hyunjin yakin dirinya pasti dibilang bucin.

Hyunjin melepaskan pelukannya, kemudian menatap mata yoora yang sedang menatapnya juga.

"Kalo boleh tau, kamu tau dari mana aku jalan sama taeyong," tanya yoora penasaran.

"Tadi si jihoon sama felix main kesini, aku minjem hp felix terus aku niatnya mau minta fotonya heejin yang pas main boneka sama jihoon, ehh tapi malah liat foto kamu sama cowok itu, siapa namanya teyong ehh, tayo?,teyang?, Eumm tae-- taeyong!!,"

Jawab hyunjin panjang lebar.

"Oh,"

"Masih marah?"

"Gak."

"Kan tad--" ucapan hyunjin terpotong karena seseorang mengetuk pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" ujar hyunjin setengah berteriak

Masuklah seorang perempuan cantik nan manis, kaki jenjangnya berjalan mendekati hyunjin.

Tzuyu melirik kearah Yoora yang kini tengah menatapnya aneh. Kemudian tersenyum, mungkin bisa dibilang tersenyum sinis?. Entah, tapi yang Yoora liat, Tzuyu melihat dirinya seakan akan kalau Yoora itu kuman/bakteri. Ahh mungkin cuma perasaannya saja.

"Permisi, Tuan Hwang. Ini saya baru dikasih tau sama pak Jisung, Kalo bapak ada rapat habis ini."

Ujar Tzuyu, mendekat-dekatkan tubuhnya hingga hampir menempel dengan lengan kekar milik Hyunjin.
Sesekali Tzuyu melirik ke arah Yoora yang kini menatapnya sebal.

"Oh." Jawab Hyunjin sekenanya.

Oh, doank? Sbr gue mah - Tzuyu

"Baik Tuan Hwang. Kalo gitu saya pergi, permisi" setelah berucap seperti itu kemudian membungkukkan badan 90°, lalu pergi, dan melihat ke arah tangan Yoora yang sedang mengepal menahan kesal.

Emng enak! Itu balesan grgr bikin yeri gua kzl - Tzuyu.

Gedeg liat yoora jalan bareng ama mantannya - Hyunjin.

Murah banget si kelakuannya, ewhh —Yoora.

Emang kelilipan bisa bikin orang nangis ya gais? —Heejin.

****

Tbc.

7/12/2019.


DADDY ; Hwang Hyunjin [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang