Michael Fainted

39 4 0
                                    

Pak Michael mendadak pingsan. Hal tersebut mengejutkan Steve dan Stevanny yang berniat untuk mengingatkan kembali kenangan tentang sosok Albertin dan Alberto. Segera Steve memanggil para asisten rumah tangga Pak Michael untuk membantunya membawa ke kamar. Steve dan Stevanny berusaha menyadarkan kembali Pak Michael, namun sayang hal tersebut sia-sia.

Steve dan Stevanny pun memutuskan untuk menyuruh Danny, salah satu asisten rumah tangga Pak Michael untuk memanggil dokter. Segera Danny pun bergegas dengan mengendarai sepedanya untuk pergi ke rumah sakit di dekat balai desa.

"Permisi, Dok... Saya Danny, asisten rumah tangga Pak Michael. Kumohon tolonglah saya, Pak Michael mendadak pingsan di balai desa. Kumohon periksalah keadaan beliau!" teriak Danny sambil mengetuk pintu klinik.

Tak lama, muncullah dokter dari dalam klinik sederhana tersebut dengan pakaiannya yang khas.

"Tunggu sebentar, aku akan mempersiapkan perlengkapan medisku terlebih dahulu" sahut dokter tersebut dengan senyumannya yang ramah.

Setelah siap dengan segala perlengkapan medisnya, Danny pun mengantar Dokter dengan menggunakan sepedanya. Diboncengkan dokter tersebut dengan sekuat tenaga menuju ke balai desa, tempat pak Michael berbaring pingsan.

"Tolong maafkaan aku Kak Albertin... Kak Alberto... Maafkan aku telah melupakan kalian berdua" gumam Michael mengigau dalam mimpinya.

Steve dan Stevanny hanya bisa berupaya menenangkan Michael yang sedang pingsan dan mengigau tersebut. Dengan segala upaya telah mereka berdua lakukan untuk menyadarkan kembali Michael, tetapi sayang hal tersebut sia-sia.

Keringan Michael bercucuran. Sambil mengigau, terlihat ekspresi takut dan sedih jadi satu. Entah apa yang sedang diimpikan olehnya namun hal tersebut membuat Steve dan Stevanny menjadi cemas. Mereka juga menunggu kedatangan Danny membawa dokter untuk memeriksa keadaan Michael saat ini.

Beruntunglah setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Danny tiba bersama seorang dokter. Samuel, nama itu melekat pada seragam khas putih yang dikenakan oleh dokter tersebut. Tanpa basa-basi, dokter Samuel segera menyiapkan stetoskopnya dan memeriksa detak jantung Michael. Ia juga memeriksa secara menyeluruh kondisi tubuh Michael dengan segala perlengkapan medis yang telah ia bawa.

Setelah selesai mengecek tubuh Michael secara keseluruhan, dengan perkiraan dari hasil pemeriksaan tersebut dapat diketahui bahwa Michael mengalami pingsan akibat kecapaian. Dokter Samuel menyarankan agar pasien dibiarkan untuk beristirahat total selama seharian agar dapat pulih kembali. Sementara untuk mengigau yang dilakukan Michael hanyalah efek bawaan mimpi yang sedang dialami pasien saja. Ia pun memberikan resep obat yang harus dibeli di apotik dan memberikan suntikan penenang pada Michael agar ia dapat beristirahat dengan tenang.

Mendengar penjelasan dari dokter tersebut, Steve dan Stevanny lumayan bisa bernafas lega. Ia pun sekali lagi meminta bantuan Danny untuk segera menebus obat yang sudah dianjurkan dokter untuk kesembuhan Michael. Segera, Danny pun menyanggupi permintaan tersebut sembari ia juga mengantarkan kembali dokter ke klinik. Sebab klinik dokter Samuel bersebelahan dengan apotik di desa hilang ini.

***

Michael tiba-tiba berada dalam peristiwa belasan tahun yang lalu setelah beberapa hari meninggalnya Albertin dan alberto. Ia melihat para warga menguburkan jasat Alberto dan ayahnya pada pemakaman umum di desa hilang. Ia mata Michael tiba-tiba menetes. Ia sadar bahwa kedua orang yang telah dikuburkan itu adalah sesosok orang yang dulu ia kenali. Sekejap kesedihannya itu berubah menjadi perasaan merinding ketika terdengar suara bisikan seseorang yang mendekati Michael.

"Pengecut. Teganya kau melupakanku. Kau pembohong. Sudah lama aku menunggumu. Menunggu kau bisa menuntaskan segala penderitaan yang aku alami. Kau tau aku tak dapat pergi bersama Alberto dan ayah di surga. Aku terjebak disini bersama mereka para korban tumbal ritual pengorbanan gila yang dilakukan warga" bisik suara gadis yang menyayat hati.

Seketika Michael pun semakin bersedih. Sebab ia tau siapakah yang sedang membisikinya tersebut. Pasti itu adalah roh Kak Albertin yang marah karena dirinya yang telah melupakan janji yang telah disepakati sebelumnya. Ia menoleh ke kiri dan kanan memastikan apakah ia bisa melihat sosok Kak Albertin tersebut. Namun sayang hanya suara kemarahan dan kesedihan yang diluapkan oleh Kak Albertinlah yabg hanya bisa ia dengar dan rasakan.

"Maafkan aku Kak Albertin... Kak Alberto... Aku sudah melupakan kalian berdua. Kumohon maafkan aku!" teriak Michael sambil bersujud meminta ampun. Ia mendekati pemakaman Kak Alberto dan ayahnya sambil terus menangis.

Seketika suasana menjadi lebih tenang. Ia pun kembali diperlihatkan sebuah kejadian masa lalu dimana ia bercanda bersama Albertin di sebuah taman dekat balai desa. Ia sungguh mengingat kejadian bahagia itu. Sebab ia awalnya merasakan perasaan mendalam pada Albertin disaat pertama kali mereka berjumpa disana. Air mata itu dihapuskannya dengan senyuman bahagia hingga ia pun akhirnya menutup mata.

The Dark Ritual In The Lost Village Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang