Beginning

151 16 15
                                    

Sore itu, cuaca tak mendukung untuk Steve menyetir mobilnya menuju ke rumah nenek. Mungkin karena jalan utama tertutup,  membuat dia harus melewati jalan alternatif yang tak biasa dilewatinya. Dia tak berani mempercepat laju mobilnya. Padahal biasanya jam segini, ia udah hampir sampai ke rumah nenek. Stevanny hanya merasa khawatir bahwa kakaknya akan tersesat karena tidak mengetahui arah jalan yang pasti.

Semakin lama, semakin masuk mobil mereka ke jalan menuju sebuah hutan. Benar sudah apa yang dikhawatirkan Stevanny. Kini, mereka berdua tersesat di dalam sebuah hutan. GPS di handphone mereka berdua sudah tidak dapat difungsikan. Keadaan menjadi semakin memburuk karena hujan sedikit demi sedikit turun membasahi mobil mereka.

"Bagaimana ini kak, hujan sudah mulai turun? Apakah kita benar-benar tersesat di dalam hutan ini? Sungguh aku sangat takut dengan situasi dan kondisi kita saat ini" tanya Stevanny dengan perasaan cemas dan ketakutan.

"Sabar ya dik! Mau bagaimana lagi, aku juga masih awam dengan jalanan alternatif yang ditunjukkan oleh polisi tadi. Perasaan aku sudah mengikuti semua petunjuk yang diberikan polisi tersebut dengan benar, tapi kenapa ya, kita masih tetap tersesat?" tangkas Steve sambil tetap memfokuskan diri untuk menyetir mobil.

Steve yang merasa kebingungan pun mempercepat laju mobilnya tersebut. Ia berfikir mungkin setelah melewati hutan ini, mereka dapat menjumpai jalanan utama lagi seperti petunjuk yang diberikan oleh polisi sebelumnya. Tapi sayangnya, hal itu berujung dengan kejadian tragis yang dialami mereka berdua. Karena berusaha menghindari pohon yang mendadak jatuh di dekat mobil mereka, sontak Steve banting stir dan berbelok keluar jalur. Jalanan licin dan berlumpur pun akhirnya membawa mobil tersebut jatuh ke dalam jurang.

"Kak, ayo bangun.... Kakak, kumohon sadarlah! Apa yang harus kita lakukan? Kita sudah terjatuh ke dalam jurang kak. Kumohon kak, ayo bangun!" seru Stevanny sambil membangunkan Steve yang tidak sadarkan diri.

"Ahhh .... Iya dik, maafkan aku ya. Gara-gara aku ngebut, kita akhirnya berujung jatuh ke dalam jurang ini. Kamu tidak kenapa-napa kan?" jawab Steve yang tersadar lalu mengecek kondisinya dan adik tersayangnya tersebut.

Steve mencoba menghidupkan kembali mesin mobilnya. Namun sayang, kecelakaan tersebut menyebabkan mobilnya tak lagi dapat difungsikan. Akhirnya, Steve dan Stevanny pun mengambil barang pribadi mereka masing-masing dan mencoba berjalan di sekitar hutan tersebut. Kini mereka berdua berjalan berkeliling hutan tanpa arah dan tujuan yang pasti. Berbekal senter yang mereka bawa, berjalanlah kakak dan adik tersebut menuju ke arah cahaya yang nampak dari kejauhan. Perlahan tapi pasti, mereka terus berjalan terus tanpa kenal lelah. Hujan yang membasahi tubuh mereka pun tak jadi penghalang bagi mereka untuk tetap berjalan.

Hingga akhirnya, nampak dari dekat sebuah perkampungan yang terlihat sangat sepi. Tidak terlihat apakah nama perkampungan itu, mungkin karena hujan yang masih berlalu atau memang karena hari sudah mulai gelap. Namun tetap mereka sangat merasa bersyukur karena dapat menemukan tempat beristirahat untuk sementara. Di saat Steve terlihat lumayan tenang dan lega, justru Stevanny merasakan perasaan yang aneh dalam hatinya. Entahlah, dia kurang nyaman dengan tempat yang mereka kunjungi saat ini, meski situasi dan kondisi mereka yang sangat kelelahan akibat lama berjalan kaki dalam hujan.

Sungguh ingin rasanya menangis, tapi Stevanny tak tega melihat perjuangan kakaknya yang berupaya mencari tempat peristirahatan untuk dirinya saat ini. Perasaan anehnya itu hanya ia simpan di dalam hatinya. Sedih rasanya untuk mengutarakan perasaannya tersebut kepada sang kakak. Namun apa boleh buat, ia hanya terus berfikiran positif dan berdoa agar perasaan aneh ini hanya perasaan dirinya yang asing dengan lokasi tempat perkampungan ini.

Mereka belum mengetahui kengerian yang akan dialami saat berada dalam perkampungan yang terpencil ini.  Banyak mata mengintai memperhatikan kedatangan mereka dari kejauhan dan aura negatif pun banyak dan berkumpul dalam desa yang mereka singgahi ini.

The Dark Ritual In The Lost Village Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang