7.that xx

1K 77 17
                                    

Aku menjemputnya sehabis pulang kerja. Ku lihat jam di tanganku sudah pukul sepuluh. Biasanya dia siap menungguku di depan ugd. Tanpa keraguan, bergegas dengan semangat untuk menjemput dia. Ini lah pertama kali dalam sejarah ada yang menemaniku pergi ke acara formal. Aku paling tidak suka pergi ke acara yang membosankan. Dan sebenarnya aku tidak mau mereka tahu kehidupan cintaku yang
biasa saja. Ku lihat jalanan macet seoul yang tidak melaju ke depan membuat aku muak dengan itu. Setelah beberapa menit berkutik dengan jalanan, 20 menit kemudian aku baru sampai di rumah sakit seoul. Dia menungguku duduk dengan sangat cantiknya. Senyum menggoda yang dia miliki. Rambut panjang yang halus. Aku jadi merah. Aku hanya berpikir tentang mengeluskan jariku melalui rambutnya dan bertanya-tanya apakah
itu akan terasa lembut ketika disentuh. Aku menggelengkan kepala. Dia membawa coat, yang ia taruh di pangkuanya serta tas kecil yang ia gantungkan di lengan.
. Ia meminum cup americano berlabel starbucks. Kopinya tampak ada pola
daun indah dicantumkan di dalam susu. Bagaimana mereka melakukannya? Pikirku iseng. Dia masuk dan duduk di depanku menyilangkan kaki
Pendeknya. Dia terlihat begitu nyaman, begitu santai dengan tubuhnya, aku iri padanya. Inilah aku,
canggung dan tidak terkoordinasi, hampir tidak bisa mendapatkan dari fikiran yang tercemar. baju dengan pundak yang terbuka berwarna putih. Rok pendek yang memperlihatkan kaki kecilnya. Wanbyeok hae~~ terlihat sempurna untukku..baru kali ini aku memainkan permainan yang cocok untuku. Masuk dan duduk dengan tenang nya mengunakan belt dan siap untuk pergi denganku.

"Jadi scenario apa yang harus ku lakukan"

"Bilang saja kita tinggal bersama"

"Itu saja?"

"Termasuk hubungan. Bilang juga kita partner sex yang liar"

"Wahhh berlebihan sekali tuan song"

"Kamu melakukanya di pernikahan ibumu"

"Iya aku melakukanya dan setelah itu aku menyesal seumur hidupku"

"Kenapa?"

"Aku bentengkar hebat denganya"

"Tapi ini akan menguntungkan bagiku"

"Baiklah, akan kutunjukan bagaimana akting liar ku"

"Matamu sudah memperlihatkan bahwa kamu liar"

"Ck!" Dia mengecap dan tersenyum. Kami baru memulai ini. Target pertama adalah teman - temanku yang sudah menunggu untuk melihat calonku. Irene berparas cantik seperti mawar. Bukan merah tapi biru, hangat dan gampang membuat kamu sakit. Cantik dan menawan. Sedikit perlahan fikiranku tidak berjalan dengan baik saat bersamanya. Kenapa dia harus lahir di antara keluarga yang sangat pecah . Bahkan dia gagal dengan cinta bersama calon tunanganya. Kepada pasienya pun dia juga tidak akan memberikan perlakukan yang tulus dan dengan perasaan cinta. Yerin bilang kepadaku betapa dinginya dia. Dan aku bertanya - tanya. Kenapa dia mau berpacaran dengan sehun selama ini. Apakah dia trauma dengan cinta. Apakah dia baru pertama kali berpacaran dengan dia.
Southeast club and cafe. Satu bangunan itu telah di sewa oleh alumni teknik. Ada 250 alumni yang datang. Rata - rata mereka yang berumur 33 tahun sudah menikah atau baru saja akan menikah. Dan aku tidak tahu apakah seunghoon dan seungyoon datang membawa kekasihnya. Seunghoon dan seungyoon mereka memang tidak satu jurusan dengan kami. Tapi mereka kerap bermain ke asrama dan kenal dengan anak - anak teknik.

Kami datang dengan bergandengan tangan mesra. Menebarkan senyum bahagia ke semua orang. Mereka tidak tahu sebenarnya itu adalah fake besar di antara kita. Tertuju kepada kami, agak pening melihat sambutan dari mereka. Aku mendekati tempat duduk seungyoon dan seunghoon yang sendirian duduk berdua tanpa pasangan.

Dengan ekspresi wah dia melihat kami berdua.

"Jadianlah saja kalian berdua. Tampak benar-benar serasi"

Perfect partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang