BAB 30 (Semua yang tak tepat)

471 37 21
                                    

Aku memainkan kelopak bunga sakura kecil berwarna merah muda itu di atas meja, harapan ku yang aku buat tidaklah seperti ini. seharusnya aku tidak mempercayai mitos - mitos tentang menangkap bunga sakura di saat spring telah tiba. Kami berempat duduk berhadapan di sebuah kafe dengan bentuk aesthetic desain sangat moderen. Memang nyaman, tapi tidak seperti situasinya. Bunga mawar biru hiasan ada di tengah meja kami. Americano yang belum di sentuh mino ataupun ekspresso yang selalu di seruput oleh ayahnya, caramel machiato untuk ku dan milik ibuku juga belum kita sentuh akibat kecangungan kita berempat yang mungkin orang - orang berfikir inilah double date paling sangat manis di musim semi yang indah ini.

Ayah mino mulai membuka pembicaraan terlebih dahulu , aku dengan hati - hati melihat wajah mino yang susah untuk di jelaskan. Adanya hanya suatu ekspresi murung , lelah , sedih , bingung , shock dan entahlah. Ini masa dimana mino mulai stress bertingkat di tambah semua pekerjaan nya yang menemui banyak masalah.

"Ketahuilah, kami hanya berteman " ucap ayah mino yang ternyata bernama Song seung hui.

"Tuan song, sepertinya anda berbohong, itu bertolak belakang dengan ekspresi ibuku"

"Irene ~ ah kamu terlalu kasar sepertinya, sejak kapan kamu menjadi ahli pakar analisa wajah "

"Eohhhh.... Eomoni, takdir kita sama sepertinya, nasib ku dan nasib mino sama sangat persis , pertama eomoni berkencan dengan bekas ku dan ayah mino berkencan dengan jalang mantan mino. Setelah putus kalian bersama?. Memang tuhan sangat jahat bisa melahirkan ku dari tubuh itu, ibu"

"Irene ~ ah ... Kasar sekali kamu dengan ibu !! "

"Kim eun hee... Tidak baik membicarakan ini dengan emosi" sela ayah mino sambil memegang tangan ibuku. "Apakah kalian berdua berkencan?" tanya ayah mino kepada kami.

"Tunggu, apakah tuan adalah cinta pertama ibuku?. Jika iya berarti anda adalah ayahku?" dengan mudahnya aku berkata seperti itu karena sudah muak dengan kelakuan mereka berdua, tidak sadar di usia setengah abad lebih sedikit itu terus berfikir tentang cinta di banding memikirkan kapan mati. Mino lebih terlihat shock lagi dan memegang kepalanya sambil menyandarkannya di meja.

"IRENE KAMU BENAR - BEENAR!!"

"Apa?! Eomma sendiri yang berkata sambil mabuk bahwa eooma belum melupakan cinta pertamu saat di bangku kuliah dan fakta dimana ayahku adalah cinta pertama mu itu sangat jelas aku dengar dari mulut mu itu sendiri!"

"Rene," ucap mino pasrah sambil menggemgam tanganku . Dia bergetar sambil berdiri menarikku untuk pergi. Aku ikut berdiri sambil melihat mereka berdua dengan muak.

"Dengar, kalian berdua sudah tua. Seharusnya kalian lebih banyak beransurasi untuk kesehatan dan berfikir kapan kalian mati. Karena kalian tidak tahu bahwa saat pergi dari tempat ini banyak sekali kecelakaan diluar sana.  Dibanding memikirkan tentang cinta, Itu bukanlah cinta, itu hanyalah nafsu setan yang terpendam. Untuk kesekian kalinya , aku bukan lagi anakmu eommoni!" mino menarikku begitu saja dan kami pergi tanpa berpamitan ataupun mino yang tidak sedikitpun memandang mata ayahnya atau ibuku. Yang jelas pasti, ketampanan mino turun dari ayahnya. Namun sikap dan rasa egoisnya tidak ada dalam sifat mino sedikit pun.

Saat kami pergi untuk pulang kerumah , langit membuka
menumpahkan hujan. Aku tahu aku telah mencium aroma hujan
sebelumnya. Aku dan mino, untungnya,  sudah berada di dalam mobil beratap. Mino sudah tidak kuat sepertinya menghadapi pasang surut hubungan ini , seharusnya aku juga tidak berbicara mengenai ayah kandung karena pasti ini membuat mino tambah merasa bersalah.
Untuk sisa sore itu, suasana yang tidak pernah aku inginkan. Hujan lebat datang, otomatis bunga pun akan segera berguguran dan tidak akan tersisa satupun . Kami tidak mood ingin berbicara , pandanganku tertuju pada jalanan dan mino sepertinya sedang fokus dengan jendela kaca yang basah terkena tetesan air hujan, mengakibatkan tetessan mengembun sepanjang perjalanan kami di rumah.

Sesampainya dirumah, kami belum berencana untuk keluar rumah di karenakan hujan lebat ini. Aku iseng memutar radio dan di situ tepat lagu yang tak ku harap kan datang dari mulut tony ahn, candy - hot bagian reff. Ini sangat memusingkan karena lagu ceria yang tak tepat dengan waktu kita berdua. Aku terkaget karena musik yang sangat keras, melirik sedikit mino yang tak lekas meliahatku dan terus memejamkan mata. Tiba - tiba aku memmindah saluran dan menemukan bahwa lagu ini juga tidak datang tepat pada waktunya, IU feat oh hyuk - can't love u anymore. aku memmindahnya lagi dan kesekian kalinya , lagu ballaad milik exo - baby don't cry. Hmmmmm.... Tidak ada yang menangis malam ini. Dan kami berdua masih saling mencintai. Sangat membingungkan , aku mengecap mulutku karena bingung memutar mataku ke arah mino yang masih sama saja. Akhirnya mino berbalik arah dan masih menyandarkan kepalanya , dia melihatku dengan wajah sangat menyedihkan. Benar - benar wajah paling buruk yang pernah ku lihat dari mino. Pipi tirus bibir pucat mata panda hitam dan dahi yang tak lagi tampan. Aku mengira di dalam hati, apakah mino mempunyai suatu penyakit? Tapi semua itu teralihkan saat dia memanggil namaku.

"Rene, ayo pergi yuk, kamu mau kan?"

"Kemana?"

"Aku rasa aku sudah tidak ingin berada lagi di korea untuk beberapa bulan ini. Ayo pergi bersamaku, entah berlibur ataupun hanya tidur di villa ku. Ayo kita pergi ke indonesia" Aku sangat kaget, ini seperti impian yang datang namun tidak tepat , aku bingung , tidak ingin menolak namun membayangkan menjadi relawan di pyeonchang yang amat dingin apakah aku bisa melaluinya. Apakah aku bisa menghadapi sehun dengan wajah seperti ini? Sangat lama aku berfikir dan tidak kunjung menjawab pertanyaannya . "Kamu ragu rene, kamu tidak mau?" jawab dia menyakinkanku

"Aku mau, namun bagaimana pekerjaanmu? Dan pekerjaanku?"

"Apakah kamu bisa mengurusnya sore ini?"

"Mwww Mwo?!" aku terbata - bata karena bingung.

Saat seperti ini, apa yang sebaiknya aku lakukan?

Bersambung
.
.
.
.
.

Author ngoceh.

Hai hai hai imaginer, dikit - dikit dulu gpp ya. Hihi yuk tebak mino ke indonesia mau kemana dan ngapain aja. Ahahhahahaha. Dan pastinya apakah irene mau di ajak ke indo?. Akan ada seseorang yang mereka temui di indonesia, siapa? Tebak aja lah!!!

Perfect partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang