Bab 2

77 1 0
                                    


Waktu menujukkan pukul 16:00 dan orien dengan semangat langsung mematikan komputernya dan segera membereskan mejaku,yah bekerja di Badan Pemerintah yang bergerak disektor asurasnsi cukup menguras pikiran dan ditambah lagi orien yang bekerja dibidang pelayanan dan pemasaran.

" semangat banget lo mau pulang" goda vita salah satu teman teman kantor orien

" kayag lo gak semangat pulang aja nek"

" elo buru-buru mau kemana? Gak mau gabung kita kumpul-kumpul dulu,bang wahyu ulang tahun dia traktirin kita semua,dan nggak mungkin lo gak ikut kan,lagian besokkan kita libur rien,urusan lo tunda besok aja"

"serius bang wahyu ulang tahun? Kok gue gak tahu"

bang wahyu adalah salah satu senior orien dikantor ini dan dia memang tergolong senior yang baik banget sama anak -anak baru dikantor dan wahyu adalah orang pekanbaru.

"ya iyalah lo gak tau,beberapa minggu inikan lo kayag gak bissa diganggu gitu,ngomong aja nggak berani gue"

"eh vit,rien ayok udah di tungguin t sama yang lain didepan"

Rendi salah satu teman seangkatan orien memanggil

"iya iya,"

" dan gue nebeng elo ya rien"

"jadi beneran gue harus ikut ni?"

" ya iyalah,ayok cepet,gak enak t ditungguin yang lain dan kalo lo enggak ikut mau tarok mana muka lo depan bang wahyu"

Orien akhirnya ikut bergabung untung acara makan-makan ulang tahun wahyu dia pikir gak ada salahnya juga ikut dan masalah nemuin okta,dia bisa lakukan besok lagian udah sore banget gini enggak enak sama orang tua okta masa iya cewek kerumah cowok sore-sore dan sudah hamper malam.

Kurang lebih 1 jam lebih mereka sampai tempat tujuan karena berkutat dengan kemacetan ibukota ,wahyu memilih salah satu café daerah Jakarta utara yang. Dan berhubung sebentar lagi magrib mereka memutuskan untuk sholat dimushola yang disediakan café tersebut.

Setelah selesai melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat muslim orien dan vita langsung bergabung dengan anggota yang lain

" rien,vit yang lain mana" Tanya randi

" masih sholat,maklum ngantri bro,taulah cewek mah mukenanya dikit distu"

" makanya kalian bawa mukena sendiri dong biar nggak ngantri lama"

"iya bawel" jawab vita

"ye dibilangin juga" ucap rendi dan orien hanya tersenyum melihat tingkah vita yang tak pernah bisa akur dengan rendi

" kalian udah pesen rien" tegur bang wahyu yang baru selesai dari mushola

" udah dong bang,"

" ini ni bang sih orien kalau soal makanan nggak bakalan ketinggalan,jadi gak usah ditanya lagi" ejek rendi

" apaan sih lo,kayag elo gk aja elo kan yang semangat banget tadi ngajak kesini mentang-mentag ditraktir"

"yup,bener banget" sahut tito salah satu senior kami yang lain

"emang tampang gratisan dia bang" sambung vita

Dan mereka langsung tertawa menertawai tingkah rendi yang tengil dan kocak seperti biasanya. Dan waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 malam dan mereka masih asik ngobrol dan bersenda gurau,dan karena memang mereka jarang sekali berkumpul seperti ini karena dikantor sibuk dengan pekerjaan.

Orien tak sengaja melihat kearah pintu caffé,sesosok lelaki yang sedang menuntun seorang cewek untuk masuk, dia menggenggam tangan wanita itu mesra dan sesekali bercanda mesra,ya dia okta dan orien enggak tahu siapa wanita yang dia ajak itu dan dari kedekatan mereka menjelaskan mereka bukan Cuma berteman,dan okta tak sengaja melihat ke arah meja rombongan orien karena suara rendi yang begitu heboh disana dan orien dan okta saling memandang satu sama lain,okta menatap orien dengan tatapan kagetnya,ya iyalah kaget secara tercyduk gitu, orien melihat wanita itu memegang tangan okta lagi mengajak duduk dan rasanya ada jutaan belatih yang menusuk hatinya saat itu . ingin rasanya orien melabrak mereka tapi orien bukan tipikal orang yang bodoh untuk mempermalukan diriknya sendiri didepan umum. Orien mencoba mengontrol emosi dan hatinya ,berusaha menahan air matany supaya tidak terjatuh,berusaha untuk bercanda dengan yang lain walapupun sejujurnya hatinya teramat sakit. Dan vita melihat okta bersama wanita itu dan vita langsung melihat orien dengan tatapan sedih dan kasihan.

"itu cowok lo kan" bisik vita

" udah nggak usah dibahas".

" elo baik-baik ajakan"

"ya I'm fine"

" you are not,apa perlu kita pamit pulang sekarang rien"

" enggak usah,aku enggak papa kok vit"

Orien kembali melihat kearah meja okta dan ceweknya itu dan terlihat cewek itu begitu perhatian sama okta. Ingin rasanya orien teriak depan t cewek "itu cowok gue". orien mengetik sesuatu di hanphonenya untuk ku kirimkan kepada okta

" gitu banget ya?" orien langsung menekan tombol send aplikasi WAnya

Orien kembali melihat kearah meja okta dan wanita tersebut dan okta terlihat mengambil handphonenya dan orein tebak dia membaca pesan yang orien kirimkan dan lelaki menatap orien dengan tatapan yang tak terbaca.

" dan kayagnya udah waktu kita pulang deh" interupsi vita mengagetkan orien.

" eh yang lain mana?"

"t udah pada keluar,elo sih kebanyak bengong,ayok pulang ah,dan gue tau lo pengen sendiri sekarang dan gue yang bawa motor lo"

Orien dan vita memang satu kos,tapi berbeda kamar.

sesampainya dikosan ,orien langsung masuk kamar pikirannya masih di caffe tadi masih dengan okta dan wanita itu dan air mata yang dia tahan selama di caffe tadi keluar tak tertahankan lagi,

"dia tega banget sama aku jadi hubungan selama 2 tahun lebuh ini tak ada apa-apanya dimatanya tak ada nilainya,dengan mudahnya dia pergi dengan yang lain,tega banget dia bermain dibelakangku" , orien menangis sepuasnya dan memory kembali berputar dimasa-masa indah yang mereka lewatin berdua dan itu membuat tangisnya semakin pecah. malam itu orien habiskan untuk menagisi lelaki yang selama ini dia jadikan tempat mengadu di kala orien jauh dari orang tuanya,lelaki yang selalu dia anggap orang yang bakal mendampingi dia selamanya,ternyata benar jangan terlalu berharap terhadap manusia.



TBC

HAPPY READING

VOMENT YAH

PENAWAR HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang