7

5.6K 450 16
                                    

"Kenapa lagi, Can?" Tanya Rafsya membuyarkan seluruh lamunanku.

Oh ya, akhirnya aku udah masuk sekolah juga. Aku kira begitu aku masuk, aku bisa langsung pamer hape baru ke teman-teman. Gak tahunya malah aku kena apes!

"16 giga, muat apaan coba?!" Suaraku meninggi. Gimana gak kesel coba, baru juga diisi beberapa game sama aplikasi sosmed, tahu-tahu memori yang tersisa tinggal 2 giga doang!

"Ya kamu minta tanggung jawab aja sama Mas Yuda. Dia kan udah janji beliin yang 64 giga."

"Halah, omongan dia mana bisa dipegang! Apalagi sekarang dia udah punya gandengan baru."

"Loh, ceweknya yang dulu gimana? Si Anita itu?"

"Udah putus. Katanya matre banget."

"Terus yang sekarang?"

"Ya sama aja kali." Sahutku ogah-ogahan.

Aku kirim pesan WA ke Mas Yuda. Terserah aja dia mau bales apa enggak. Yang penting aku cuma mau nagih janjinya doang.

"Ehh kursus masaknya gimana?"

"Lancar sih.."

"Terus? Nanti kamu bakal lanjut ke sekolah perhotelan atau SMA biasa?"

Aku menutup buku pr-ku. Akhirnya selesai juga deh, aku kerjain tugas mengarang bebas bahasa Indonesia ini.

"Menurut kamu?"

"Yang aku tahu sih, kalau anak-anak perhotelan itu cowoknya cakep-cakep. Apalagi sekolah perhotelan negeri yang terkenal itu."

Aku kok jadi semangat mendengarnya ya?!

"Eh Can, gimana kalo nanti kita coba main-main ke sekolah perhotelan itu yuk. Buat buktiin doang gitu."

"Ayo-ayo..!"

Dan akhirnya siang ini, setelah pulang sekolah, aku dan Rafsya mengunjungi sekolah perhotelan negeri yang jaraknya cuma 5 kilo dari SMP-ku ini.

Begitu aku sampai, aku lihat beberapa cowok dengan seragam putih hitam dan sepatu pantofelnya itu, berseliweran ke sana kemari.

"Yang aku tahu dari internet, katanya kelas X disini masuk siang, Can."

"Masuk siang?!" Mataku membulat. "Terus pulangnya jam berapa?"

"Ya sore kali."

Wah-wah, kalau aku masuk siang, udah pasti aku gak bakalan bisa tidur siang lagi.

Duh.., bisa bahaya buat kesehatanku ke depannya gak ya?

"Can-can..."

Aku langsung sadar akan arah dan maksud Rafsya memanggilku. Jantungku berdebar-debar melihat dua cowok berkulit putih bersih dengan bibirnya yang merah itu, melintas di hadapanku.

"Mereka itu artis ya?" Ucapku takjub.

Sungguh aku tak mengira, kalau ternyata memang benar! Di sekolah perhotelan ini banyak cowok kerennya!

Tapi-tapi, kalau dipikir-pikir Mas Yuda kan juga keren ya. Kenapa dia gak masuk sekolah perhotelan aja?

Rafsya menyikutku lagi. Kini pandangan kami mengarah pada seorang cowok yang baru aja turun dari motor sportnya itu.

Tisu mana?!! Tisu mana?!!

Cowok itu sekilas menatapku. Dan tanpa kuduga dia melempar senyum padaku!

"Hai..!"

Syuuttt...

Ke-ge'eranku berubah jadi rasa keki dan dongkol. 😖

Ternyata dia bukan sedang melempar senyum dan menyapaku. Melainkan cewek yang ada di belakangku dan Rafsya.😳

SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang