Aku sedang merencanakan untuk membuka sebuah bisnis online. Tapi sejujurnya aku masih belum tahu harus memulai darimana.
Kata Om Arman, aku bisa jualan kue atau makanan di rumah.
Tapi tentunya itu gak semudah kenyataan. Untuk memulainya, aku butuh modal cukup banyak. Dan lagi, sekarang kan aku masih sekolah. Ditambah sekarang ini aku udah kelas 9. Yang artinya sebentar lagi aku akan menghadapi ujian nasional. Udah pasti si papah akan melarangku.
Tapi aku mau punya uang sendiri. Ada begitu banyak barang yang ingin aku beli. Dan gak mungkin aku ngandelin si papah yang super duper pelit bin kikir bin medit itu.
Aku menuju ruang tamu. Ku angkat gagang telepon dan langsung kutelepon si Rafsya.
'Kenapa, Can?'
Dia ini langsung tahu, kalau aku yang meneleponnya. Sebab, siapa lagi temannya yang di jaman serba canggih ini, masih menelepon dengan telepon rumanya, kecuali diriku?
"Aku mau jualan online nih, Raf."
'Jualan apa?'
"Ya gak tahu. Mangkanya aku telepon kamu."
'Kok tiba-tiba?'
"Yang pertama, aku itu butuh uang. Uang untuk beli pulsa, hape baru, tablet, dan laptop baru."
'iPhone 5S dari Mas Yuda?'
"Kamu kan tahu dari 16 giga, sekarang memoriku tinggal 500 Mb doang! Udah gitu jadi lemot pula!"
'Ya terus, kamu mau jualan apa?'
"Kata Om Arman, aku bisa jualan kue.."
'Bhuahahaha...!!'
Aku sampai harus menjauhkan gagang telepon dari telingaku.
Sialan banget si Rafsya itu! Ketawanya gak kira-kira. Bikin kupingku budek aja.
'Kamu mau jualan kue? Bikin telor ceplok aja masih pake gula, gimana bisa mau jualan kue? Yang ada orang-orang pada masuk rumah sakit nanti..!'
"Oke. Bye."
Klik.
Aku langsung menutup telepon itu. Sungguh sahabat yang sangat menjengkelkan. Aku sumpahin, biar dia pacaran sama supirnya itu!
Kring... Kring... Kring...
Aku biarkan aja telepon itu terus berdering. Si bibi yang lari-lari dari halaman belakang pun, aku larang untuk menjawabnya.
"Kalau misalnya bapak, gimana Mas?"
"Yaudah angkat aja deh. Tapi kalo si Rafsya bilang aja, akunya udah dikuburin gitu..!!"
Aku kembali ke kamarku. Pusing banget rasanya. Masa setiap hari kegiatanku cuma gini-gini aja?!
Apalagi sekarang Mas Yuda udah jarang banget di rumah. Sejak hari kelulusan, dia cuma pulang sekali dalam seminggu. Itu juga pas dia pulang, cuma ngurung diri di kamar doang palingan.
![](https://img.wattpad.com/cover/165519118-288-k456264.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae
Teen Fiction😆😆Yeeaaaayyy cerita ini akhirnya selesai jugaaa...!! 😆😆 Warning : Gay Themed Stories Aku gak suka dengan papah. Aku gak suka dengan Mas Rizal. Dan aku paling benci sama Mas Yuda. Inilah kisahku. Yang harus menerima takdir, terlahir sebagai anak...